nusabali

Video Syur Istri Lurah dari Jembrana Beredar Lewat FB

  • www.nusabali.com-video-syur-istri-lurah-dari-jembrana-beredar-lewat-fb

Sejumah kalangan netizen dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video ‘syur’ istri seorang Lurah di Kabupaten Jembrana melalui media sosial Facebook (FB), Senin (12/6) siang.

NEGARA, NusaBali
Adegan syur itu diunggah salah satu akun FB bernisial SND, sesuai nama istri Lurah tersebut. Sang Lurah, GNW, merasa yakin istrinya telah menjadi korban hipnotis pelaku kejahatan online.

Ada 7 foto dan 1 video syur yang sempat diunggah dalam akun FB bernisial SND  tersebut. Dari 7 foto tersebut, tampak menampilkan langsung wajah mirip SND dalam pose telanjang dada. Sedangkan sebuah video berdurasi sekitar 37 detik, menampilkan sang istri Lurah tengah memainkan payudara sebelah kiri dengan menggunakan tangannya.

Dalam setiap foto termasuk yang menampilkan wajah SND itu, sang istri Lurah tampak mengenakan head seat. Foto tersebut diduga sengaja direkam orang ketika melakukan video call dengan istri Lurah.

Saat dikonfirmasi di Jembrana, Selasa (13/6), Lurah GNW, suami dari SND, tidak menampik bahwa sosok wanita dalam foto dan video syur yang beredar melalui FB tersebut sangat mirip dengan istrinya. Namun, kata GNW, akun FB yang unggah foto dan video syur istrinya tersebut, dipastikan merupakan akun palsu.

Menurut GNW, akun FB palsu itu bukan langsung dikelola istrinya. Belakangan, akun FB tersebut juga dipastikan telah diblokir dalam sistem FB. “Kalau saya sangat yakin istri saya tidak mungkin sampai berbuat begitu. Saya tahu persis sifat istri yang sudah saya nikahi selama 17 tahun. Terkecuali, memang dihipnotis,” tandas GNW.

GNW menegaskan, peredaran foto dan video syur istrinya tersebut sengaja dijadikan bahan oleh pelaku untuk melakukan kejahatan. Pelaku sengaja membuat akun FB yang seolah-olah merupakan istri Lurah GNW. Bahkan, kata GNW, pelaku sempat memeras istirnya dengan meminta uang Rp 10 juta. Karena permintaannya tidak dipenuhi, pelaku kemudian menyebar foto dan video syur sang istri Lurah tersebut.

“Saya sendiri baru tahu ada foto dan video tersebut kemarin (Senin). Saya juga sudah minta istri saya langsung melapor ke Polda Bali di Denpasar. Sekarang istri saya masih di Denpasar. Intitinya, istri saya hanya korban. Kemarin waktu saya tanya istri saya, dia juga tidak ingat kapan pernah melakukan yang seperti itu,” tandas GNW.

Menurut Lurah GNW, pihaknya sangat berharap penyebar foto dan video syur istrinya tersebut segera ditangkap polisi. Kalau tidak segera ditangkap, dikhawatirkan pelaku semakin banyak memakan korban. Selain itu, pihaknya memohon tidak ada lagi pihak-pihak tertentu, sampai secara sengaja menyebarkan kembali foto maupun video tersebut. “Ini musibah bagi keluarga kami. Saya harap media bisa mem-berikan informasi sebenar-sebenarnya. Yang jelas, istri saya hanya korban,” pungkas GNW.

Kasus serupa sebelumnya juga pernah muncul di Jembrana, September 2015 lalu. Kala itu, istri seorang camat di Jembrana menjadi korban penipuan melalui FB, hingga menderita kerugian sekitar Rp 40 juta. Pelakunya mengaku sebagai polisi dan sengaja menggunakan akun palsu memakai foto pria muda berparas tampan, lalu menghipnotis korban hingga dipaksa membuat foto bugil, selanjutnya diperas.

Terungkapnya kasus penipuan istri Camat IGS tersebut bermula dari kemunculan akun pelaku bernama ‘Hendra Sanjaya’. Dalam akun FB-nya, pelaku menyebar foto bugil istri sang camat, 10 September 2015. Foto tersebut sengaja diposting di beberapa akun FB, termasuk akun milik suami korban, yakni Camat IGS.

Sang camat mengisahkan, istrinya yang masih awam masalah FB, sempat mengaku tanpa sengaja menerima permitanaan pertemanan akun pelaku, sekitar Juli 2015. Dari pertemanan lewat FB itu, istrinya yang diyakini sangat setia dan tidak mungkin melakukan hal yang tidak-tidak, mau menjalin komunikasi dengan pelaku, sampai berlanjut ke media sosial Whatsap. “Kalau tidak dihipnotis, tidak mungkin sampai begitu. Saya sendiri yang tahu bagaimana istri saya,” beber Camat IGS kepada media kala itu.

Dia menyebutkan, selama di bawah kendali pelaku, istrinya sempat beberapa kali diminta untuk mentransfer uang. Karena dalam keadaan tidak sadar, istrinya mau saja memenuhi permintaan pelaku. Bahkan, korban sempat transfer uang mencapai total Rp 40 juta. Jumlah uang sebesar itu ditanasfer dalam beberapa kali tahap, dengan nominal bervariasi. *ode

Komentar