Dokter Forensik Ungkap Luka-luka di Tubuh Korban
Kasus Pembunuhan yang Dilakukan 2 Pria India di Sanur Kauh
DENPASAR, NusaBali - Jenazah Fitran Robby Firdaus, 39, korban dugaan kasus pembunuhan di Jalan Tukad Bilok Gang Banteng, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, belum diautopsi. Hal ini dikarenakan hingga kini belum ada permintaan atau arahan dari kepolisian untuk melakukan autopsi.
"Belum ada permintaan untuk autopsi dari kepolisian," ungkap Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah, Ida Bagus Putu Alit, Minggu (14/5).
Karenanya, sambung dia, belum diketahui penyebab pasti kematian FRF. Namun yang pasti, ia mengakui banyak luka kekerasan bersarang di tubuh korban, mulai wajah, tubuh, dada. "Ada luka kekerasan tumpul menyebar pada semua bagian tubuh, wajah, dada, dan lengan. Juga ada kekerasan tajam di kepala belakang," terang Putu Alit.
Ditanya mengenai keluarga korban, ia enggan menjawab. "Untuk keluarga (korban) itu adalah kewenangan penyidik. Bukan RS. Silakan ditanyakan kepada penyidik," imbuhnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, FRF tewas bersimbah darah di rumah kontrakannya. Menurut warga setempat, ia baru beberapa bulan menyewa rumah tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikBali, selain FRF, ada warga negara asing (WNA) asal India yang juga menjadi korban. Namun, WNA India yang disebut bernama Rajesh Seen (30) itu ditemukan selamat.
Keterangan warga setempat yang mengeklaim menyaksikan tragedi tersebut, Rajesh Seen sempat meminta tolong kepada tetangga melalui lubang kecil dari kamar mandi. Namun, warga yang mendengar tidak mengerti bahasa Rajesh. 7
Komentar