Gagal di Pilkada, Kembang - Sugiasa Tarung ke DPRD Bali
Bantah Isu Uji Elektabilitas Jelang Pilkada Jembrana 2024
NEGARA, NusaBali - Pascagagal terpilih dalam Pilkada Jembrana 2020 lalu, pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati (Cabup-Cawabup) Jembrana I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa kini sama-sama dipasang PDIP sebagai Caleg DPRD Bali Dapil Jembrana untuk Pemilu 2024.
Kedua elite PDIP Jembrana ini pun mengaku pilih tarung ke DPRD Bali setelah mendapat dorongan jajaran internal partai dan mengikuti perintah partai. Mereka membantah jika mereka ditarungkan sebagai uji elektabilitas untuk Pilkada 2024 mendatang.
Kembang saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa (16/5) mengatakan dirinya maju sebagai bacaleg DPRD Bali setelah mengikuti mekanisme di partainya. Menurut Kembang, PDIP dalam menentukan bacaleg di kabupaten maupun provinsi, ada proses penjaringan. Penjaringan itu pun dilakukan dari tingkat pengurus partai di tingkat anak ranting (banjar/lingkungan), ranting (desa/kelurahan).
"Penjaringan bukan langsung di DPC. Tetapi ada proses penjaringan yang disosialisasikan lewat pengurus anak ranting dan ranting. Kemudian aspirasi itu ditampung, menelurkan calon-calon di kabupaten maupun provinsi. Kami (DPC) datangi kecamatan-kecamatan. Aspirasi itu kami rangkum, teruskan ke DPD, " ujar Kembang yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana ini.
Dalam proses penjaringan bacaleg di PDIP, kata Kembang, tidak hanya bisa diikuti para pengurus partai. Namun para simpatisan juga bisa ikut mendaftar. Dari proses itu pun lanjut diajukan ke DPD dan dari DPD melanjutkan untuk meminta rekomendasi DPP. "Jadi kemarin saya memang muncul di proses itu. Banyak ranting yang minta ke provinsi. Direkomendasi oleh DPP, sebagai petugas partai yang patuh dan taat, tentunya harus taat," ujar mantan Wakil Bupati Jembrana dua periode (2011-2016 dan 2016-2021) ini.
Apakah dirinya bersama Sugiasa ditarungkan sebagai Caleg DPRD Bali adalah sebagai uji elektabilitas untuk Pilkada Jembrana? Kembang menegaskan tidak ada hal seperti itu. Menurut Kembang, di internal partainya juga belum ada membahas Pilkada. Kini dirinya dan seluruh jajaran PDIP Jembrana masih fokus dengan Pileg dan Pilpres. "Kita fokus Pileg dan Pilpres. Ini agenda besarnya. Pilkada sama sekali belum (ada pembahasan)," ujar politisi asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan ini.
Pascagagal terpilih sebagai Bupati pada Pilkada Jembrana 2020 lalu, Kembang mengaku tetap aktif bermasyarakat. Termasuk sering mengahadiri undangan-undangan dari masyarakat. "Tetap mabraya. Tidak jadi calon juga tetap mabraya. Kesibukannya itu. Tetap jalin silaturahmi ke masyarakat sambil menikmati waktu bersama keluarga," ucap Kembang.
Sementara I Ketut Sugiasa saat dihubungi secara terpisah Selasa kemarin juga mengungkapkan hal yang sama. Dirinya mengaku kembali ditugaskan oleh partai menjadi bacaleg DPRD Bali karena ada aspirasi dari jajaran anak ranting maupun ranting. "Banyak anak ranting yang mengusulkan saya agar maju lagi sebagai caleg DPRD provinsi. Aspirasi dari bawah. Pengurus partai mencalonkan, dan dari DPD juga meminta, wajib dipertanggungjawabkan," ujar Sugiasa yang sebelumnya terpilih sebagai anggota DPRD Bali Dapil Jembrana pada Pileg 2019, namun harus mengundurkan diri karena tarung sebagai Calon Wakil Bupati pada Pilkada Jembrana 2020 lalu.
Sugiasa menegaskan, dirinya yang diminta maju bersama Kembang sebagai bacaleg ke DPRD Bali, tidak ada kaitan sama sekali dengan Pilkada. Menurut Sugiasa, dari PDIP sebelumnya meminta agar para tokoh yang muncul dalam proses penjaringan di tingkat ranting untuk mengikuti pendaftaran di partai. "Memang PDIP mencalonkan kader-kadernya. Dilihat siapa yang layak untuk dicalonkan. Tidak ada kaitan dengan Pilkada," ucap Sugiasa yang Wakil Ketua Bidang Ekonomi Kreatif dan Teknologi DPD PDIP Bali ini.
Menurut Sugiasa, PDIP sampai saat ini belum ada pembahasan tentang Pilkada. Namun konsentrasi PDIP saat ini adalah untuk Pileg dan Pilpres. "Pilkada masih jauh. Sekarang konsentrasi untuk Pileg dan Pilpres. Bagaimana Pak Ganjar (Ganjar Pranowo) memenangkan Pilpres. Itu konsentrasi. Harus berjuang habis-habisan untuk memenangkan Pak Ganjar di Bali, termasuk Jembrana," ucap Sugiasa yang juga mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana tahun 2004-2010 dan Ketua DPRD Jembrana tahun 2010-2019 ini.
Disinggung mengenai kegiatannya pascagagal terpilih sebagai Wakil Bupati pada Pilkada Jembrana 2020 lalu, Sugiasa mengaku kesehariannya lebih banyak turun ke desa-desa. Di samping untuk konsolidasi, juga aktif menjalin silaturahmi dengan para konstituennya. "Tetap mabraya, sering ke desa-desa. Asal wenten yadnya undang, teka ye tiang (kalau ada masyarakat mengundang, saya pasti datang). Sambil ikut matek-tekan. Modal tuun, kanggean memodal tiuk (turun ke masyarakat bermodalkan pisau untuk ngrama)," pungkas politisi asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana ini. 7 ode
Komentar