Sumantra Bagikan Ilmu Melukis Wayang Kamasan Secara Gratis
“Sanggar ‘Sinar Pande’ seni lukis Wayang Kamasan sudah ada sejak tahun 2019. Anak-anak belajar di sana di luar jam dan hari mereka sekolah agar tidak terganggu. Waktu lesnya hanya hari Sabtu dan Minggu setiap jam 15.00 Wita saja,” terang Sumantra saat ditemui pada gelaran parade Melukis Wayang Kamasan di Balai Budaya Ida I Dewa Agung Jambe, Rabu (17/5/2023) siang.
Sumantra menyebutkan, ia memanfaatkan teras di rumah sederhananya untuk mengajar anak-anak yang tertarik melukis Wayang Kamasan. Ia menyebutkan, para siswanya tak hanya berasal dari Desa Kamasan saja, namun juga dari desa lainnya baik itu dari TK hingga anak SMA. Bahkan, sanggarnya itu sering disambangi oleh para mahasiswa-mahasiswi dari berbagai wilayah.
“Bukan hanya siswa di Klungkung saja, banyak mahasiswa luar Bali berkunjung untuk penelitian atau belajar melukis,” bebernya.
Kini dirinya membimbing sebanyak 25 anak usia dini secara sukarela alias gratis untuk belajar melukis dan mewarnai di rumah yang dijadikan sanggar itu. Anak didiknya itu diajarkan mengenal warna pakem pewayangan. Mulai dari warna kuning, merah, biru, coklat, dan hitam.
“Biasanya warna kuning dan merah, biru, hijau, hitam dan coklat. Wayang Kamasan itu ada pakem pewarnaannya. Sudah jelas dan tidak boleh merubah dari pakem Wayang Kamasan, tidak bisa melenceng dari pakem, goresan dan warna harus pasti,” imbuhnya.
Ia juga menjelaskan di sanggarnya pun sudah diberikan fasilitas lengkap agar dapat di pakai oleh siswanya, seperti meja, kertas sketsa, dan berbagai jenis warna. Namun sayangnya untuk saat ini, pihaknya tidak bisa menambah siswa lagi. Sebab, kapasitas di rumahnya saat ini tidak mencukupi.
“Saat ini belum bisa menambah siswa, karena sanggar saya di rumah dan itu sudah penuh. Kalau ada yang ingin bergabung saya masih cari solusi, saya berharap kalau bisa dijembatani mungkin dari pihak sekolah atau dinas terkait,” pungkasnya. *ris
Komentar