Wagub Cok Ace: Teknologi Bukan Ancaman Tapi Tantangan
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati
Digital Currency
Pariwisata
Ekonomi Kreatif
Cok Ace
Bank Indonesia (BI)
"Jika ingin bertahan maka kita juga harus terjun ke dunia digital"
DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, perkembangan teknologi digital yang berkembang pesat saat ini, mendapat respon yang beragam dari pelaku pariwisata Bali.
.
Banyak pengusaha travel, guide, dan pelaku wisata lainnya memandang teknologi menjadi sebuah ancaman ataupun tekanan yang memberikan persaingan yang sangat signifikan.
Wagub mengingatkan bahwa teknologi akan semakin berkembang dan kita tidak bisa menghindari hal itu. Ia mengajak para pengusaha untuk tidak menjadikan hal itu sebagai tekanan melainkan sebuah tantangan yang didalamnya terdapat peluang yang positif untuk memajukan perekonomian Bali.
"Jika ingin bertahan maka kita juga harus terjun ke dunia digital," ujar Wagub dalam acara Capacity Building in ASEAN Issues, dengan tema 'Digital Currency: Peluang Bagi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif', di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jalan Letda Tantular, Niti Mandala, Denpasar, Rabu (17/5).
Wagub Cok Ace memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia (BI) yang terus memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat Bali terkait perkembangan digitalisasi di dunia ekonomi.
Dikatakannya, perekonomian Bali yang masih sepenuhnya mengandalkan sektor pariwisata, harus bisa berbenah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Cok Ace mengatakan, perkembangan iptek khususnya digitalisasi, cenderung sangat dinamis pertumbuhannya. Karena itu digitalisasi diharapkan hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi.
"Transformasi digital telah menyentuh titik krusial pada ekosistem perekonomian dan telah menjadi kebutuhan masyarakat, terlebih lagi bahwa transformasi digital dapat meningkatan pendapatan lima kali lebih cepat dibandingkan penggunaan metode konvensional," ujar Wagub.
Mengingat pentingnya transformasi digital
di segala lini kehidupan saat ini, khususnya di jalur keuangan, maka diharapkan akan lebih mempermudah dan mempercepat proses transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai.
Dengan penerbitan mata uang digital (digital currency) oleh Bank Indonesia, misalnya, Wagub berharap bisa menjadi salah satu solusi alternatif membantu para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkecimpung di ekonomi digital.
Lebih jauh, kata Wagub, tantangan saat ini adalah SDM yang belum seluruhnya mengerti digitalisasi, serta ketersediaan sarana penunjang dari transformasi digital yang belum menjangkau daerah terpencil dan juga risiko yang harus dialami bagi pengguna yang kurang paham dalam menggunakan uang elektronik.
"Untuk itu, mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas SDM Indonesia, khususnya Bali agar mampu mengimbangi dan bersaing di dunia internasional," ajak Wagub.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa Capacity Building in ASEAN Issues merupakan rangkaian dari side event ASEAN 2023 yang juga mengundang Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia dan beberapa narasumber lainnya yang sangat kompeten dalam bidangnya.
Trisno Nugroho menyampaikan, Bank Indonesia terus mendorong transformasi digitalisasi ekonomi di Bali yang tentunya sesuai dengan program Pemerintah Provinsi Bali Ekonomi Kerthi Bali. 7 cr78
1
Komentar