Pasca Kerusakan Pipa, Biaya Air Berlipat
BANGLI, NusaBali - Pipa PAM Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Bangli dirusak oleh sejumlah oknum. Akibatnya, warga harus membeli air menggunakan tangka dengan harga tak keciul. Hal itu diungkapkan Perbekel Siakin Gede Disi, Kamis (18/5).
Menurutnya, kerusakan pipa hingga saat ini belum bisa diperbaiki karena rusak parah. Sudah hampir dua pekan pipa itu tidak berfungsi. "Warga Siakin kesusahan air, PAM milik warga belum bisa disambung karena rusaknya saluran pipa itu sangat parah," ujarnya.
Kini warga membeli air Rp 100.000 tiap 1.100 liter. Air diangkut menggunakan tangka, selanjutnya disimpan pada bak penampungan air. Ada pula air 4.000 liter dengan harga Rp 350.000. "Air 1.000 liter atau 1 kubik untuk 2 - 3 hari dengan jumlah pemakai 6 orang," kata Gede Disi.
Jika penggunaan air PAM, warga biasa mengeluarkan biaya Rp 180.000 untuk 12.000 liter. Tentu dengan biaya pembelian air saat ini, warga cukup terbebani. Harga air berlipat dari sebelumnya. Warga membeli air dari pemasok yang biasa berjualan air ketika musim panas.
Terkait kebutuhan air untuk pertanian, Gede Disi menyebutkan hanya memakai air sisua rumah tangga. Warga mendapat air dengan biaya yang cukup besar dan operasionalnya juga besar.
Gede Disi berharap persoalan ini bisa cepat dapat kepastian dari pemerintah kepada kedua belah pihak pemanfaat air. Dia juga berharap tidak lagi terjadi pengrusakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. ‘’Masyarakat kami sudah banyak mengeluarkan biaya secara swadaya dan terdapat juga bantuan APBN DAK 2021," imbuhnya. Seperti diketahui, kasus pengrusakan pipa PAM tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangli AKP Ngakan Gede Eka Yuana Putra mengatakan kasus itu masih tahap penyelidikan. Beberapa orang saksi telah dimintai keterangan. Petugas juga telah turun lakukan olah TKP. "Kasus masih proses masih lidik, kami masih kumpulkan alat bukti lain,” jelasnya singkat.7esa
1
Komentar