Bunga Matahari untuk Sang Bunda
Kesibukan Luh Wida Sari Dewi sebagai Marketing Supervisor di PT. ARA Media Nusantara yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat dalam hal penerangan jalan umum, tak membuatnya lupa terhadap Hari Ibu pada 22 Desember lalu.
Luh Wida Sari Dewi
Menurut perempuan yang biasa disapa Wida ini, setiap tahun ia selalu memberikan bunga kepada sang bunda, Ni Ketut Muliyaningsih. Walau jarak jauh, antara Jakarta dan Bali tak mengurungkannya mengirimkan bunga.
“Di Hari Ibu saya hanya memberikan bunga kepada mama. Bunga saya titipkan ke adik perempuan agar memesannya di Bali. Di bunga saya tuliskan pula, I love You Super Mom,” ujar Wida di kantornya, Selasa. (22/12).
Bunga yang Wida berikan adalah campuran bunga Matahari dan Lilli.
Bagi kakak dari Ni Kadek Fitri Pradjna Andriani dan I Nyoman Sonartha Pradjna ini, bunga Matahari dan Lili memiliki makna tersendiri.
“Bunga Lili lambang keindahan, kesucian dan kemuliaan. Itu sesuai dengan arti nama mama saya, Ni Ketut Muliyaningsih,” terang mantan Paskibraka Nasional 2006 asal Bali ini. Sementara bunga Matahari, ia pilih lantaran melambangkan kekaguman dan keceriaan.
Setahu Wida, bunga Matahari kerap dijadikan simbol sebagai rasa kagum terhadap seseorang. Ia pun sangat menghargai ibundanya, sehingga memilih bunga tersebut ketimbang bunga lain. Terlebih sang bunda adalah orang yang mengandung, merawat dan membesarkannya.
Oleh karena itu, ia menganggap semua moment bersama ibu dan ayahnya, Made Adnyana berkesan. Dimata Wida, mamanya adalah orang humoris dan jarang marah. Kalau anak-anaknya membuat kesalahan, lanjut Wida, dia memberitahu dan menjelaskan dengan pelan.
Selain memberikan bunga, wanita kelahiran 22 November 1989 ini tak lupa mendoakan sang bunda.
“Karena doa adalah kado yang tidak pernah habis. Saya berharap mama selalu sehat, ceria dan senantiasa bahagia, bukan hanya di Hari Ibu saja, melainkan setiap hari. Semoga mama selalu menjadi inspirasi keluarga dan anak-anaknya,” tegas Wida. k22
Komentar