RAPBN 2024: Pemerintah Patok Ekonomi RI Tumbuh 5,7 Persen
JAKARTA, NusaBali - Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,7 persen pada 2024. Target terebut sejalan dengan perekonomian yang konsisten pulih dari tekanan pandemi Covid-19.
Target tersebut tertuang dalam dokumen kerangka kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM PPKF) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 yang diserahkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani ke DPR dalam Rapat Paripurna, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Jumat (19/5).
“Saat ini ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan pertumbuhan kuartal I-2023 pada level 5,03 persen yang menunjukkan bahwa resilient perekonomian Indonesia sangat baik,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna tersebut.
Laju inflasi pun disusun dengan target kisaran rendah mulai dari 1,5 persen sampai 3,5 persen. Apalagi, inflasi Indonesia memang menjadi salah satu yang terbaik di antara negara G20.
Selain itu, dia menekankan bahwa pembahasan KEM PPKF telah disusun dengan mempertimbangkan berbagai dinamika global dan melihat potensi pemulihan ekonomi nasional di tahun depan. “Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi dasar penyusunan RAPBN 2024,” katanya.
Setelah diserahkan ke pimpinan DPR, nantinya dokumen KEM PPKF akan diserahkan kepada komisi terkait. Salah satunya Komisi XI untuk dibahas lebih lanjut dan ditemukan target pertumbuhan ekonomi yang pasti.
Berikut sasaran asumsi makro perekonomian Indonesia pada 2024, pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen. Inflasi 1,5-3,5 persen. Nilai tukar rupiah Rp 14.700-Rp 15.300 per dolar AS.
Suku bunga SBN 10 tahun 6-6,91 persen. Kemudian, harga minyak mentah US$75-US$85 per barel. Lifting minyak 597-652 ribu barel per hari. Lifting gas 999 ribu-1,05 juta barel setara minyak per hari. 7
Komentar