Miliki Kandungan Belerang Tinggi, Terkenal Dapat Sembuhkan Penyakit Kulit
DTW Air Panas Banyuwedang di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Buleleng
Daya Tarik Wisata (DTW)
Air Panas Banyuwedang
Desa Pejarakan
Kecamatan Gerokgak
Penyakit Kulit
Air Panas
Pengunjung DTW Air Panas Banyuwedang selain rekreasi juga untuk ‘berobat’, mulai dari penyakit kulit seperti gatal-gatal, sakit sendi, melancarkan peredaran darah, dan sebagainya.
SINGARAJA, NusaBali
Daya tarik wisata (DTW) pemandian air panas di Kabupaten Buleleng tidak hanya ada di Desa/Kecamatan Banjar. Sumber mata air panas yang juga dikembangkan menjadi DTW pun ada di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, yakni DTW Air Panas Banyuwedang. Memiliki kandungan belerang cukup tinggi, pemandian di DTW Air Panas Banyuwedang ini banyak dikunjungi wisatawan untuk penyembuhan penyakit terutama penyakit kulit.
Untuk mencapai DTW Air Panas Banyuwedang, pengunjung cukup berkendara sejauh 60 kilometer ke arah barat dari kota Singaraja. Sumber air panas ini disebut muncul di teluk pantai di antara pohon-pohon bakau. Potensi ini pun baru dikembangkan pihak Desa Adat Pejarakan dengan membangun kolam pemandian pada 2016 lalu.
Khasiat air panas Banyuwedang ini tidak kalah dengan DTW Air Panas Banjar, salah satu tempat tujuan wisata primadona di Buleleng. Selain kandungan belerangnya cukup tinggi, suhu air juga dinyatakan lebih panas, yakni mencapai 40 derajat Celcius. DTW yang berada di kawasan wisata Pemuteran dan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) ini tidak hanya ramai dikunjungi wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara yang sedang berlibur di Buleleng barat.
Kelian Desa Adat Pejarakan Jro Putu Suastika, Sabtu (20/5), menjelaskan pengembangan DTW Air Panas Banyuwedang dimulai sejak 7 tahun silam. Di atas lahan seluas sekitar 20 are, dibangun dua buah kolam. Satu kolam dewasa berukuran 14 meter x 6 meter dan satu kolam anak-anak ukuran 3 meter x 2 meter.
Rata-rata kunjungan wisatawan setiap harinya mencapai seratusan orang. Jumlahnya menjadi 5 kali lipat saat hari libur. Selain untuk tempat rekreasi, Suastika menyebut tidak sedikit yang datang untuk berobat segala penyakit. Mulai dari penyakit kulit seperti gatal-gatal, sakit sendi, melancarkan peredaran darah hingga obat untuk mendapatkan ketenangan.
Foto: Kelian Desa Adat Pejarakan Jro Putu Suastika. -IST
Wisatawan yang ingin mendapatkan kenikmatan berendam di air panas pun tidak perlu merogoh dompet terlalu dalam. Tiket masuk untuk dewasa hanya dikenakan Rp 10.000 per orang dan Rp 5.000 per orang untuk anak-anak. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara dikenakan tiket masuk Rp 20.000 per orang.
“Wisawatan yang datang tidak hanya dari lokal Bali saja untuk domestik, tetapi banyak juga dari Jawa. Mereka mendengar dari mulut ke mulut tempat wisata yang kami kelola ini,” tutur Suastika.
Ke depannya desa adat berencana mengembangkan DTW Air Panas Banyuwedang ini, yakni dengan menambah area pemandian privat dengan jacuzzi untuk memberikan kenyamanan lebih kepada wisatawan yang menginginkan privasi. Terutama wisatawan mancanegara. 7 k23
1
Komentar