Libur, Komang Teguh Pulang Kampung ke Bangli
DENPASAR, NusaBali - Salah satu punggawa Timnas Indonesia U-22 yang sukses mempersembahkan medali emas pada ajang SEA Games XXXII/2023 di Kamboja, Komang Teguh Trisnanda memanfaatkan waktu libur 3 hari hingga Rabu (24/5) dengan pulang kampung halaman ke Banjar Pule, Kelurahan Kawan, Bangli.
Pemain nomor punggung 4 itu sesuai rencana juga bakal bertemu dengan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Senin (22/5) hari ini. Sementara itu, mengenai penampilannya selama di ajang SEA Games, Komang Teguh mengaku masih sering terpancing emosi dari ulah nakal permainan lawan.
Komang Teguh Trisnanda yang masih terikat kontrak dengan klub Borneo FC hingga musim kompetisi 2024 ini tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Minggu (21/5) pukul 14.00 Wita dari Jakarta.
Begitu tiba Komang Teguh langsung disambut keluarganya, yakni sang ayah I Nyoman Mertajiwa, ibu Kadek Aristawati dan saudaranya. Mereka pun tampak berpelukan melepas kerinduan. Menurut penuturan pemain belakang Timnas U-22 di SEA Games Kamboja ini, dirinya sangat bersyukur bisa mempersembahkan medali emas untuk Kontingen Indonesia setelah puasa medali emas sejak 32 tahun yang lalu.
Foto: Komang Teguh Trisnanda (kiri) dan ayahnya I Nyoman Mertajiwa. -IST
"Bersyukur, senang dan bangga sekali bisa dapatkan medali emas untuk Indonesia. Terlepas dari pertandingannya yang sering berjalan dengan tensi tinggi saat di lapangan," tutur Komang Teguh.
Sebagai pemain sepak bola turun di ajang SEA Games menjadi kebanggaan tersendiri setelah berhasil menjadi yang terbaik di cabor yang sangat digemari masyarakat itu. Menanggapi sering terlihat terlibat selisih paham dengan pemain lawan, Komang Teguh mengaku sering dipancing lawan saat dalam situasi panas.
"Pemain lawan yang sering pancing saya, mulai dari penyisihan, semifinal dan final. Maka, jadilah seperti itu," tutur Komang Teguh. Dia berharap ke depan mentalnya bisa lebih matang lagi saat diberikan kepercayaan membela Indonesia di ajang internasional.
Sementara itu ayah Komang Teguh Trisnanda, yakni Nyoman Mertajiwa mengatakan putranya itu langsung menginap di kampung halaman di Bangli setelah tiba di Bali. "Katanya ada jadwal mau audiensi dengan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, makanya kita langsung ke Bangli," tutur Mertajiwa.
Dia berharap anaknya yang kelahiran 28 April 2002 dan saat ini masih berusia 21 tahun ini terus meningkatkan prestasi ke depannya. Mengenai terlihat sering tampil emosi, Mertajiwa mengaku anaknya tidak memiliki sifat pemarah. "Di rumah tidak pernah seperti itu, ini murni karena situasi tensi tinggi saat berada di lapangan," tutur Mertajiwa. Anaknya diakui sering dipancang pemain lawan saat berada di lapangan, baik mulai penyisihan, semifinal dan final.
Kata dia, situasi itu karena semangat juang dan tekad anaknya untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia. "Di sepak bola intrik-intrik begitu kan sudah terbiasa, memancing emosi lawan. Kalau tidak didahului, saya yakin Komang Teguh tidak seperti itu," tandas Mertajiwa. Selaku orangtua juga tetap mendukung anaknya apapun yang terjadi. Namun diharapkan jangan sampai melakukan gerakan tangan dan kaki yang tak perlu saat bermain bola terlepas dalam kondisi tensi panas.
"Saya salut dengan keberanian Komang Teguh Trisnanda saat membela tim merah putih di SEA Games Kamboja," tutur Mertajiwa. Dia juga berharap Komang Teguh bisa lebih matang dalam konteks menjaga mental bermain ke depannya. Dengan menatap lebih matang dia yakin akan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Untuk rencana ke depan masih menuntaskan kontrak dengan Borneo FC, sehingga sekarang nikmati liburan saja dulu sebelum balik menuju Borneo FC," papar Mertajiwa. Komang Teguh tampil sebanyak 4 kali selama ajang SEA Games Kamboja. Tampil saat penyisihan sebanyak 2 kali lawan Timor Leste dan Kamboja, dan hasilnya positif meraih kemenangan. Penampilan ke empat saat menyumbangkan satu gol pada semifinal kontra Vietnam, dan penampilan saat final mengalahkan Timnas Thailand. 7 dek
1
Komentar