Properti 2016 Lebih Bergairah
Properti 2016 diproyeksikan lebih bergairah. Salah satu pemicunya adalah masuknya investasi asing. Beberapa kawasan sudah dibidik. Sejumlah proyek pun telah direncanakan. Kapan terealisasi?
Paling cepat, kata Senior Associate Director Investment JLL, Andi Loe, investor asing akan merealisasikan investasi pada akhir semester I atau awal semester II – 2016. Pada saat itu, beberapa regulasi dan petunjuk pelaksana (juklak) investasi asing sudah terbit. Hal ini menandai dilaksanakannya paket kebijakan ekonomi terkait investasi asing, yang digulirkan Pemerintahan Jokowi.
Jika menengok sedikit ke belakang, sejatinya beberapa investasi asing sudah masuk ke industri properti Tanah Air, pada 2015. Beberapa pengembang besar menggandeng pengembang luar guna menggarap proyek-proyek prestisius. Salah satunya adalah kerja sama Lippo Group dengan Mitsubishi Corporation, dalam proyek kondominium Glendale Park dan New Port Park, di Orange County, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Presiden Direktur Lippo Cikarang, Tbk, Loh Meow Chong mengatakan, pembangunan fisik Glendale Park,akan dimulai pada kuartal I – 2016. “Dan akan diserahterimakan pada pertengahan 2019,” jelas dia.
Loh menegaskan, kehadiran Mitsubishi dalam pengembangan properti di kawasan Orange County memiliki nilai lebih. Hadir di tower kelima dan keenam, Mitsubishi membawa kultur dan standar kualitas Jepang. Nilai lebih itu, menurut Loh, berkontribusi besar untuk merealisasikan Orange County sebagai kota satelit terlengkap di koridor timur Jakarta.
Chief Executive Officer (CEO) Lippo Homes Ivan Budiono mengamini pernyatan Loh. Masuknya Mitsubishi menunjukkan Orange County berpotensi tinggi. Dengan kultur Jepangnya, Mitsubishi tidak akan begitu saja berinvestasi di sebuah kawasan.
“Mereka membutuhkan keyakinan. Kalau tidak yakin, tidak akan investasi. Mereka yakin dengan Orange County, sehingga mau investasi,” tegas dia.
Di luar Lippo, ada pengembang lain yang melakukan hal serupa, yakni Sentul City. Presiden Direktur PT Sentul City Tbk Keith Steven Muljadi mengatakan, pihaknya terus berupaya mengembangkan proyek-proyek baru. Belum lama ini, Sentul City menggaet investor asal Jepang, Aeon Mall guna menggarap mall bergaya Jepang.
Menggaet investor asing, menurut Steven, merupakan bagian dari strategi pengembangan Sentul City. Selain mendatangkan investasi, kerja sama dengan investor asing juga menunjukkan performa perusahaan. “Kesediaan investor asing bekerjama menunjukkan tingginya kepercayaan kepada kami,” tegas Steven.
Kerja sama dengan investor asing, lanjut dia, juga sejalan dengan visi pemerintah, yang ingin menggenjot investasi asing di dalam negeri. Ditanya, berapa investor asing yang sudah diajak bicara, Steven enggan menyebutkan. “Saat ini, kami banyak bicara dengan investor luar. Ada yang dari Jepang, tapi tidak tertutup kemungkinan dari negara lain,” jelas dia.
Realisasi kerja sama investor asing dengan pengembang Tanah Air pada 2015 mengisyaratkan besarnya minat pengembang luar terhadap properti Indonesia. Di luar realisasi tersebut masih banyak investasi yang bakal masuk pada 2016.
Selain Asia, investor yang bakal berinvestasi berasal dari Eropa dan Timur Tengah. “Dari Timur Tengah, salah satunya Lulu Group Internasional dari Abudabhi,” ujar Senior Associate Director Investment JLL, Andi Loe.
Selanjutnya...
Komentar