Pasar Senggol Negara Dibongkar
Rencananya pedagang di Pasar Senggol Negara direlokasi ke halaman Gedung Kesenian Bung Karno.
NEGARA, NusaBali
Para pedagang Pasar Senggol Negara di Fasilitas Sentral Parkir Jembrana, di belakang Pasar Umum Negara, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, mengaku kaget dengan dimulainya pembongkaran di tempat mereka berjualan. Masalahnya, pembongkaran bangunan di areal eks Terminal Umum Negara ini dilakukan tanpa adanya sosialisasi ke pedagang.
Dari informasi yang dihimpun NusaBali, Selasa (23/5), pembongkaran bangunan di Fasilitas Sentral Parkir Jembrana ini, merupakan bagian dari rencana proyek revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN). Pembongkaran sudah dilakukan pada bagian atap bangunan bekas terminal serta paving yang menjadi areal tempat jualan pedagang pasar senggol.
Sejumlah material bekas bongkaran seperti genteng, kayu, dan paku, tampak berserakan. Hal itu cukup mengganggu aktivitas masyarakat maupun para pedagang pasar senggol yang berjualan di sekitar bangunan bekas tempat pangkalan angkutan umum tersebut.
Salah seorang pedagang di Pasar Senggol Negara, Santori, 34, menyatakan pembongkaran bangunan eks terminal itu, dilakukan sejak sekitar sepekan lalu. Para pedagang mengaku terkejut dengan pembongkaran yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya pemberitahuan ataupun sosialisasi kepada pedagang.
”Pembongkaran ini dadakan. Makanya kami juga terkejut. Apalagi yang tempat jualannya di bangunan yang dibongkar itu. Mereka sempat tidak jualan karena belum punya terpal,” ujar Santori didampingi sejumlah pedagang lainnya.
Sampai saat ini, Santori mengaku belum ada sosialisi yang jelas terkait rencana revitalisasi PUN. Sebelumnya, Santori yang juga salah satu pengurus di Paguyuban Pedagang Pasar Senggol Negara, ini mengaku hanya sempat menerima informasi dari pihak Pemkab Jembrana bahwa pedagang Pasar Senggol Negara sudah harus pindah berjualan pada bulan Juni nanti.
“Katanya warga senggol akan direlokasi ke halaman Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK). Nanti listrik di sini katanya juga akan segera diputus. Itu saja informasinya. Sedangkan untuk kapan pastinya kita harus pindah dan bagaimana teknis relokasinya, belum ada pembahasan lebih lanjut,” ucap Santori.
Santori menambahkan, para pedagang Pasar Senggol Negara ataupun pedagang di PUN, sebenarnya tidak menolak rencana revitalisasi dari pemerintah. Namun, para warga pasar berharap hal-hal yang menjadi harapan para pedagang juga diakomodir pemerintah.
“Kalau pedagang di dalam (PUN dan Pasar Inpres Negara) berharap agar nanti tidak sampai dibuatkan gedung bertingkat. Kalau kami di sini (Pedagang Pasar Senggol), tidak masalah kalau nanti di sini dibangun gedung bertingkat. Namun yang dagang makanan berharap nanti tetap bisa jualan di bawah. Jangan dipaksa harus jualan di lantai atas,” kata Kumbari, salah seorang pedagang sate kambing di Pasar Senggol Negara.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata, Selasa kemarin, mengatakan pembongkaran bangunan di areal Pasar Senggol Negara itu memang menjadi salah satu persiapan terkait revitalisasi PUN. Namun pembongkaran itu baru dilakukan khusus di areal Fasilitas Sentral Parkir Jembrana. “Sementara baru pembongkar di sana saja. Yang membongkar rekanan dari Perhubungan (Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana),” ucap Agus Adinata.
Agus Adinata mengaku, juga baru beberapa hari lalu mengetahui adanya pembongkaran itu. Pasalnya dari rekanan tidak ada pemberitahuan ke pihaknya di Dinas Koperindag Jembrana. Namun begitu mengetahui kegiatan tersebut, dirinya sudah langsung turun memberikan informasi ke pedagang Pasar Senggol Negara. “Sudah kami informasikan. Sekalian juga kita bahas rencana relokasi (pedagang Pasar Senggol Negara). Mereka inginnya direlokasi ke Gedung Kesenian,” kata Agus Adinata.
Sedangkan mengenai rencana revitalisasi PUN, kata Agus Adinata, masih dalam proses pembahasan. Menurutnya, pemerintah pusat yang akan melaksanakan revitalisasi PUN, masih membahas mengenai detail engineering design (DED), termasuk membahas kesiapan anggaran yang akan dikucurkan pusat. “Masih pembahasan di pusat. Makanya kita juga belum bisa lakukan sosialisasi lagi. Mudah-mudahan segera ada kepastian sehingga bisa segera dilaksanakan sosialisasi lanjutan (terkait revitalisasi PUN),” tandas Agus Adinata. 7 ode
1
Komentar