SGB dan Geredeg Sempat Saling Berpelukan
Dua politisi Golkar yang sempat panas, namun kemudian digadang-gadang maju berpaket ke Pilgub Bali 2018, I Ketut Sudikerta dan I Wayan Geredeg, bertemu di acara pembukaan parade budaya HUT ke-377 Kota Amlapura, Rabu (14/6) siang.
Bertemu di Acara Pembukaan Parade Budaya HUT Kota Amlapura
AMLAPURA, NusaBali
Sempat saling berpelukan, namun Wayan Geredeg kemudian menyatakan no comment soal kemesraannya dengan SGB (Sudikerta Gubernur Bali).
Ketut Sudikerta hadir dalam acara pembukaan parade budaya HUT ke-377 Kota Amlapura yang digelar di GOR Gunung Agung, Jalan Veteran Amlapura, Rabu siang pukul 13.30 Wita, selaku Wakil Gubernur Bali. Sudikerta---yang notabene Ketua DPD I Golkar Bali--- membuka resmi pawai budaya tersebut, didampingi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri.
Sedangkan Wayan Geredeg, yang kini Wakil Bendahara Umum DPP Golkar, hadir selaku undangan VVIP dalam kapasitasnya selaku mantan Bupati Karangasem dua kali periode (2005-2010, 2010-2015). Geredeg termasuk salah satu kader Beringin yang digadang-gadang jadi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali pendamping SGB untuk Pilgub 2018.
Pantauan NusaBali, Geredeg datang lebih awal ke lokasi acara, duduk berdampingan dengan suami Bupati IGA Mas Sumatri, yakni I Gusti Made Tusan. Di sebelahnya lagi duduk Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi (yang notabene adik kandung Geredeg), dan Sekda Karangasem I Gede Adnya Muliadi.
Tak lama berselang, barulah SGB selaku Wagub Bali datang ke lokasi acara bersama Bupati Mas Sumatri. Saat SGB datang, Geredeg langsung beranjak dari tempat duduknya. Geredeg kemudian dipeluk erat oleh SGB, Calon Gubernur (Cagub) Bali dari Golkar yang sempat panas dengannya terkait rekoemendasi DPP Golkar.
Selanjutnya, SGB duduk berdampingan dengan Bupati Mas Sumatri, yang posisinya berjauhan dari Geredeg. Seusai acara, SGB terlihat kembali menyalami Geredeg, ssebelum kemudian menyalami satu per satu setiap undangan dan peserta parade budaya.
Dicegat NusaBali seusai acara, Geredeg enggan bicara saat ditanya terkait namanya disodorkan oleh sesepuh Golkar, Ida Tjokorda Pemecutan XI, menjadi Cawagub pendamping SGB. “Saya no comment,” elak politisi Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini. "Tidak, tidak, Anda saja jawab sendiri," lanjutnya.
Sementara itu, SGB menjawab diplomatis saat ditanya soal figur Cawagub yang layak mendampinginya ke Pilgub Bali 2018 mendatang. "Sudah ada Calon Wakil Gubernur Bali, sudah saya pegang di sini," tandas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini sembari menunjuk dadanya.
Ketika didesak siapa nama figur bersangkutan, dari kader Golkar atau luar partai, SGB enggan menjawabnya. "Yang jelas dia orang Bali. Pada akhirnya nanti akan terjawab," sergah mantan Wakil Bupati Badung 2005-2010 dan 2010-2013 ini.
SGB sendiri sudah resmi direkomendasi DPP Golkar sebagai Cagub Bali untuk tarung Pilgub 2018. Saat ini, ada sederet kader Golkar dan partai lain yang masuk survei nadidat Cawagub pendamping SGB. Bahkan, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra juga masuk survei.
Sesepuh partai yang kini Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, sarankan SGB untuk memilih Geredeg sebagai tandemnya di posisi Cawagub Bali. Kader Golkar lainnya yang juga ditawarkan Tjok Pemecutan menjadi tandem SGB adalah Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan Buleleng yang kini anggota DPR RI Dapil Bali dan sekaligus anggota Dewan Pakar DPP Golkar.
Tjok Pemecutan mengingatkan, jauh lebih elegan mengusung Paket SGB-Geredeg ketimbang merengek-rengek, apalagi sampai ditolak figur dari luar yang ujungnya dapat menjatuhkan martabat Golkar sebagai partai papan atas selama 40 tahun. ”Usung paket kader-kader, bisa Sudikerta-Geredeg,” tegas Tjok Pemayun di Denpasar, Senin (12/6) lalu.
Tjok Pemecutan mengatakan, kalaupun Paket SGB-Geredeg tidak bisa, Golkar mesti mencari tandem dari kader Beringin asal Buleleng (Bali Utara). Menurut Tjok Pemecutan, Demer bisa jadi alternatif. “Dengan mengusung Paket SGB-Demer, Golkar bisa merebut suara di Buleleng dengan pemilih terbesar di Bali. Ngapain pusing dan merengek-rengek hanya untuk ditolak figur dari luar? Elite Golkar dan kader harus ingat sebagai partai yang punya basis massa jelas. Jangan kayak toke, hanyut pati grepe (kelabakan) setelah di-tolak. Ambil keputusan cepat,” tandas Tjok Pemecutan. *k16
Komentar