Golkar Tindak Kader yang Terjerat Narkoba
DPD I Golkar Bali terkejut dengan penangkapan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan, I Nyoman Wirama Putra, 35, oleh petugas Polda Metro Jaya di Jakarta, Selasa (13/6) malam, yang diduga terkait kasus narkoba.
Sesepuh Partai Minta Kader Dites Urine
DENPASAR, NusaBali
DPD I Golkar Bali tegaskan akan tindak kadernya yang terangkut narkoba yang terbukti bersalah di depan hukum.
Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan informasi kasus penangkapan Wirama Putra memang sudah menyebar luas di kalangan kader Beringin. “Saya juga sudah dengar informasinya. Ya, kita lihat proses hukumnya nanti,” ujar Sugawa Korry saat dihubungi NusaBali, Rabu (14/6).
Sugawa Korry menegaskan, ketika nanti putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap menyatakan kader bersangkutan terbukti bersalah dalam kasus narkoba, maka sanksi organisasi akan dijatuhkan. Berat ringannya sanksi organisasi dilihat berdasarkan beratnya putusan pengadilan.
“Kalau pengadilan memutuskan hukuman melebihi sisa masa jabatannya sebagai anggota DPRD, maka dilaksanakan PAW (pergantian antar waktu). Makanya, kami tegaskan masih tunggu proses hukum, kalau memang terbukti yang bersangkutan bersalah,” tandas politisi senir Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang juga Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sedangkan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, menyatakan belum ada kepastian apakah Wirama Putra memang terbukti membawa barang haram dalam kasus dugaan pesta shabu di Jakarta. ”Kami akan kumpulkan fakta dulu. Memang ini bidang organisasi menangani, kita belum bisa ngomong apa-apa kalau belum ada kepastian beritanya,” ujar Wijaya yang di-konfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin.
Politisi senior Golkar asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan ini menyebutkan, kasus dugaan narkoba yang menimpa Wirama Putra tentu saja membuat tercoreng citra Golkar. Namun demikian, tetap harus dikedepankan praduga tak bersalah, sebelum ada putusan pengadilan yang bersifat tetap. ”Kalau sanksi kan jelas ada, tapi tentu fakta hukumnya dan putusan hukum yang bersifat tetap kita tu-nggu. Kita nggak mau berspekulasi dulu,” tegas Wijaya.
Sementara itu, sesepuh partai yang kini Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI, mendesak Ketua DPD I Gokar Bali Ketut Sudikerta untuk melakukan tes urine kepada kader struktural maupun kader legislatif. “Lakukan saja tes urine dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN),” pinta Tjok Pemecutan, Rabu kemarin.
Menurut Tjok Pemecutan, tes urine penting untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Namun, kata dia, tes urine harus sering dilakukan dan sanksinya mesti tegas. “Kalau terbukti pemakai narkoba, pecat saja. Ini antisipasi partai terhadap kader yang bermain dengan narkoba. Sudikerta harus memimpin gerakan ini,” jelas sesepuh Golkar asal Puri Pemecutan, Denpasar ini. *nat
Komentar