TPST Padangsambian Sudah Diujicoba, Baru Terima 30 Ton Sampah dari Moci
Belum Ada Solusi Atasi Bau Sampah TPST Kesiman Kertalangu
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu
TPST
TPST Padangsambian
Desa Padangsambian Kaja
TPST Tahura
TPST Kesiman Kertalangu
DENPASAR, NusaBali - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Padangsambian Kaja, Denpasar Barat sudah mulai dilakukan uji coba. Namun, hingga saat ini uji coba dilakukan dengan menerima sampah hanya 30 ton per hari khusus dari motor cikar (moci).
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar I Ketut Adi Wiguna, Rabu (24/5). Menurutnya, tiga TPST sudah diwajibkan beroperasi normal 100 persen pada Juni mendatang. Namun, dia memastikan baru akan beroperasi minimal pertengahan Juni 2023.
Kata Adi Wiguna, saat ini untuk persiapan penerapan 100 persen masih dalam proses perbaikan-perbaikan yang masih menjadi kendala pengoperasian di lapangan. “Kendalanya ya masalah bau. Ini masih dicari solusinya, sampai sekarang masih proses. Kemudian itu yang TPST Padangsambian baru ada alat dan baru diujicoba,” ucap Adi Wiguna.
Dikatakannya, khusus TPST Padangsambian baru diujicoba mulai 20 Mei 2023 lalu. Uji coba tersebut masih terbatas untuk sampah yang masuk. Sampah yang diterima hanya 30 ton setiap harinya dari total kapasitas 120 ton per hari.
“Kalau kapasitasnya kan 120 ton, tapi bertahap. Kalau beroperasi awal mereka kemungkinan hanya menerima 75 ton. Tetapi dalam uji coba ini pengelola baru berani menerima 30 ton. Itu jauh sekali dari kapasitas ormal,” ujarnya.
Menurut dia, TPST Padangsambian hanya menerima sampah dari 100 moci, belum mampu menerima sampah melalui truk pengangkut. Sebab, saat ini masih dalam proses uji coba dengan melakukan pengolahan sampah kering yang diangkut dari masing-masing swakelola. Diharapkan TPST tersebut bisa beroperasi normal pada Juni mendatang.
Pria asal Rendang, Karangasem, ini mengungkapkan, selain itu masalah yang masih menjadi keluhan di TPST Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur yakni soal bau menyengat. Hal itu, menurut Adi Wiguna, sempat diprotes oleh warga sekitar. Namun, sampai saat ini pihak pengelola masih mencari solusi sebelum resmi beroperasi sesuai yang ditargetkan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sementara, untuk TPST Tahura, Denpasar Selatan menurut Adi Wiguna sudah beroperasi normal. “Kalau di TPST Tahura tidak ada masalah, malah sudah beroperasi. Yang menjadi persoalan sekarang dua TPST (Padangsambian dan Kesiman Kertalangu, Red) ini. Apalagi, Juni harus beroperasi normal walaupun kami pastikan normalnya baru pertengahan Juni. Kalau awal Juni saya yakin belum bisa,” tandasnya. 7 mis
1
Komentar