Kolam Candidasa Tercemar, Penataan Telan Rp 5 Miliar
AMLAPURA, NusaBali - Kolam di Objek Wisata Candidasa, jaba Pura Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, telah lama tercemar. Meskipun merupakan areal suci. Di kolam ini banyak warga mandi, mencuci pakaian, hingga membersihkan kotoran daging babi.
"Makanya, kami segera menata agar kolam ini tidak tercemar. Sesuai rancangan anggaran penataannya Rp 5 miliar," jelas Kelian Desa Adat Bugbug I Nyoman Purwa Ngurah Arsana di kediamannya, Banjar Puseh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Rabu (24/5).
Anggaran itu, kata dia, dari JICA (Japan International Cooperation Agency), satu paket dengan biaya penataan Pantai Candidasa. Sesuai perencanaan, di pinggir kolam ada bangunan jalan untuk jogging track, ada air mancur, penataan mata air. Kolam juga akan bersih termasuk pembersihan lumpur.
Kolam Candidasa luas sekitar 1,5 hektare. Selama ini belum optimal untuk penunjang Objek Wisata Candidasa. Kolam sepenuhnya berisi tunjung atau teratai. Sebelumnya, tanaman lotus yang tumbuh, kemudian sempat ada pembersihan, diganti tanaman tunjung.
Di bagian lain, menurut Baga Parahyangan Desa Adat Bugbug I Wayan Artana, tanaman tunjung di kolam Objek Wisata Candidasa dengan aneka warna. Tujuannya, agar air kolam itu beraroma wangi dan terjaga kasuciannya.
Itulah sebabnya tanaman lotus diganti aneka warna teratai agar selalu terjaga kasucian areal itu. Maka, berlaku larangan memetik daun tunjung untuk keperluan upacara. Karena tunjung itu untuk keperluan menjaga kesakralan kolam.
"Kali ini banyak warga yang mandi, dan mencuci pakaian, maka air di kolam itu semakin tercemar," jelas Kasek SMKN 1 Amlapura itu. Di kolam itu, katanya, terutama di ujung utara ada mata air mengalir ke kolam, lanjut airnya terbuang ke laut di bagian selatan. Artana mengapresiasi rencana menata kolam Objek Wisata Candidasa itu, sepanjang tetap mempertahankan kesakralan di areal kolam Objek Wisata Candidasa.7k16
Komentar