Bule Bugil di Stage Pentas Tari, Puri Saraswati Langsung Gelar Ritual Pecaruan
Imigrasi akan Deportasi Bule Bugil di Stage Pentas Tari
Praktisi pariwisata Dewa Rai Budiasa menduga ulah bule bugil ini sebuah rekayasa promosi negatif tentang Bali, khususnya Ubud dengan keagungan budayanya.
GIANYAR, NusaBali
Kori Agung Puri Saraswati Ubud yang didobrak paksa oleh bule bugil warga negara asing (WNA) asal Jerman, DT,29, sebenarnya tidak sembarangan bisa dibuka. Kori Agung ini disakralkan karena hanya dibuka ketika upacara keagamaan. Bahkan penari yang biasa pentas biasanya lewat pintu samping kanan maupun kiri. Mereka yang boleh melewati Kori Agung hanya krama yang mundut sesuhunan. Alhasil malam itu juga pasca kejadian, pemilik Puri Saraswati Ubud, Tjokorda Ngurah Suyadnya yang akrab disapa Cok Wah langsung menggelar upacara pecaruan. Pecaruan digelar untuk mengembalikan kesucian pemedal.
"Waktu itu juga usai kejadian langsung diupacarai, dipimpin oleh pamangku. Tapi masih pecaruan alit," ujar Cok Wah ketika dikonfirmasi, Kamis (25/4). Pihaknya berencana menggelar upacara pembersihan yang lebih besar pada piodalan yang jatuh pada Saniscara Kliwon Landep bertepatan dengan Purnama Sadha dan Tumpek Landep, Sabtu 3 Juni 2023 mendatang. "Kebetulan tanggal 3 Juni ini odalan di sana. Saat itu kita tingkatkan upacaranya, pecaruan, guru piduka, dan sebagainya," ujar Cok Wah.
Cok Wah menjelaskan, pementasan kesenian reguler atau tontonan seni sudah berlangsung di Puri Saraswati Ubud miliknya sejak puluhan tahun silam. Namun baru kali ini terjadi hal demikian, yaitu WNA telanjang bulat di atas stage. Meski dinilai mengotori kesucian, namun Cok Wah tidak mau memperpanjang persoalan tersebut. Sebab ia menilai, apa yang dilakukan oleh WNA tersebut terjadi di luar kesadaran.
"Tidak melanjutkan ke proses hukum. Karena situasi dan kondisinya seperti itu. Kita semua pasti tak berharap seperti itu. Kan dilakukan di luar kesadaran dia (WNA). Karena depresi atau bagaimana. Saya pun yakin, kalau dia tidak sakit, dia tidak akan melakukan hal demikian," ujar Cok Wah. Cok Wah juga mengatakan, pihaknya akan menjadikan kejadian tersebut sebagai bahan evaluasi. "Langkah ke depan. Kita lebih selektif, serta meningkatkan penjagaan. Berpuluh tahun pementasan itu berlangsung, baru kali ini terjadi hal seperti itu. Harus kita jadikan bahan evaluasi," terangnya.
Sementara itu, praktisi pariwisata Dewa Rai Budiasa menduga ulah bule bugil ini sebuah rekayasa promosi negatif tentang Bali. "Saya menduga ada rekayasa kejadian ini untuk sebuah promosi negatif untuk Bali, khususnya Ubud, Gianyar yang terkenal dengan keagungan budaya dan adat istiadatnya," ungkapnya. Menurutnya hal ini sangat berdampak terhadap pariwisata yang tanpa platform yang jelas. "Seharusnya yang begini-begini diproses hukum dulu sebelum dideportasi sehingga ada bukti pelanggarannya dan lalu dideportasi dan di-blacklist," tegasnya. Pengelola pertunjukan dinner show di Jro Pengaji Payangan ini berharap turis model DT ini dilarang masuk kembali ke Indonesia, terutama Bali. "Kita jangan selalu permisif pada tingkah-tingkah bule di Bali," ungkapnya kesal.
Terpisah Kepala Instalasi Humas RSJ Bali, Ni Komang Ayu Trisnahari saat dikonfirmasi terkait bule Jerman berinisial DT mengatakan bule tersebut dibawa ke RSJ Bali pada, Selasa (23/5) dinihari pukul 02.06 Wita. Ketika itu DT diantarkan oleh petugas vila didampingi petugas Satpol PP Gianyar. Ketika itu, DT kondisinya tenang, dan sudah mengenakan pakaian.
"Dalam dua hari dirawat di RSJ Bali kondisi DT dinilai sudah lebih baik dari sebelumnya. Yang bersangkutan bisa diajak komunikasi dan sudah lebih tenang," jelas Ayu Trisnahari, Kamis kemarin.
Meski demikian, DT masih berada di ruang intensif RSJ Bali dan masih dalam masa observasi. Pihaknya belum bisa mengatakan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa seperti apa. Karena penentuan diagnosa perlu dikaji lebih lanjut oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP) yang menangani. "Pihak imigrasi sudah melakukan kontak ke RSJ Bali. Begitupun dengan konsulat dan pihak keluarga juga sudah menghubungi RSJ. Mereka menanyakan tentang kondisi medis pasien tersebut," sambungnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Satgas Tata Kelola Percepatan Pariwisata juga bertindak cepat menangani kasus video viral wisatawan asing berjenis kelamin perempuan telanjang bulat (bugil) di sebuah pementasan tari. Dari hasil penelusuran Satgas, diketahui peristiwa itu terjadi pada Senin (22/5) malam di Jaba Pura Kamuda Saraswati, Ubud, Gianyar. Tak hanya itu, wisatawan asing yang diketahui bernama DT,29, asal Jerman ini juga diduga mengalami gangguan jiwa.
Saat ini, wisatawan asing ini tengah dirawat di RSJ Provinsi Bali di Bangli. Hasil pemeriksaan medis, diketahui dia sebelumnya sering mengkonsumsi obat anti depresi. Informasi juga menyebut, pihak Konjen Jerman telah berkomunikasi dengan pihak keluarga yang bersangkutan, untuk melakukan pendampingan saat akan deportasi.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu mengungkapkan setelah viralnya WNA yang menari bugil di salah satu panggung pertunjukan seni dan budaya itu, dirinya langsung memerintahkan Imigrasi Kelas I TPI Denpasar untuk melakukan pendalaman dan pemeriksaan keterangan WNA bersangkutan, meski WNA itu sudah dirujuk ke RSJ Bangli.
Menurut dia, selain melakukan pemeriksaan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Polsek Ubud, Satpol PP Gianyar dan stakeholder lainnya. Disinggung terkait pemeriksaan data perlintasan WNA itu, Anggiat mengaku kalau yang bersangkutan diketahui masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban pada 3 Mei 2023 lalu. WNA bersangkutan masuk dengan menggunakan Visa on Arrival (VoA). "Kami masih terus berkoordinasi sampai saat ini," ungkap Anggiat saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis kemarin.
Dia juga memastikan kalau WNA Jerman itu terancam dideportasi, karena sudah melanggar norma dan budaya Bali. Namun untuk waktu pasti pendeportasian masih menunggu hasil pemeriksaan oleh tim yang ditugaskan. Selain itu, pendeportasian juga dilakukan setelah kondisi WNA bersangkutan mulai membaik. "WNA itu dipastikan dideportasi," tegas Anggiat Napitupulu.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh komponen terkait. Di antaranya Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota, Kepolisian, Satpol PP, Pengelola Daya Tarik Wisata (DTW) dan Pengelola Atraksi Wisata. Mengkoordinasikan seluruh anggota Satgas Tata Kelola Pariwisata Bali agar bisa bergerak lebih cepat untuk terus menerus dan lebih intensif melakukan pengawasan terhadap wisatawan, mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap aturan yang berlaku yang bisa merusak citra kepariwisataan Bali.
Pihaknya bakal mempercepat mengeluarkan aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan wisatawan selama berwisata ke Bali. “Kami akan memberikan semacam buku panduan baik itu di KBRI, partner kita, di maskapai, hingga di bandara. Termasuk juga komponen pariwisata. Ini sebagai upaya preventif untuk menjaga pariwisata Bali yang berkualitas bermartabat,” katanya.
Sebagai bagian dari Satgas Tata Kelola Percepatan Pariwisata, Kasatpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menegaskan telah memberikan surat teguran dan juga meminta pihak pengelola menandatangani pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Sengaja maupun tidak, yang jelas adanya peristiwa itu karena adanya keteledoran pihak pengelola. Kenapa sampai itu dibiarkan? Seharusnya dicegah jangan sampai terjadi. Ini kan sepertinya ada pembiaran, karena hingga dua kali melakukan hal sama di depan umum,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, DT,29, WNA asal Jerman membuat heboh jagat maya. Rekaman video menunjukkan bule perempuan telanjang (bugil) berada di antara penari Bali. Ulah nyeleneh bule itu kemudian diketahui terjadi di Stage Puri Saraswati Ubud pada Senin (22/5) sekira pukul 19.30 Wita. Mulanya, DT datang ke Lotus Restoran Puri Saraswati Ubud mengenakan pakaian daster warna coklat. Dia ribut-ribut memaksa masuk namun dihalangi oleh staf. Tanpa disadari, bule Darja langsung membuka pakaian yang dikenakannya, kemudian menerobos masuk ke atas stage pertunjukan tari.
Selanjutnya WNA tersebut berjalan menuju pintu stage dan mendorong pintu stage tersebut hingga pintu mengalami kerusakan. Dengan adanya kejadian tersebut staf langsung mengamankan WNA tersebut dan melaporkan ke pihak kepolisian Polsek Ubud. Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder mengatakan jajarannya sudah melakukan penyelidikan. Dari penelusuran polisi, terungkap bule perempuan ini memang bermasalah sejak menginap di Ubud Bungalow mulai Rabu (17/5) sampai check out pada Senin (22/5) sekitar pukul 07.00 Wita. "Dia menginap seorang diri. Selama tinggal di Ubud Bungalow, DT memang sering telanjang dan berjalan-jalan di areal vila," ungkap Kapolsek.
Pada saat check out, DT sudah diantar ke Bandara Ngurah Rai. Namun sekitar pukul 12.00 Wita, dia kembali datang ke Ubud Bungalow menggunakan mobil transport. "Dia meminta ijin kepada staf untuk sementara tinggal di lobi dengan alasan menunggu pacarnya," jelasnya. Namun sampai pukul 19.00 Wita, pacar yang katanya datang tak jua muncul. Sehingga staf bungalow menyuruh DT untuk pergi karena yang bersangkutan telah mengganggu tamu yang menginap di bongalow. DT pun pergi dari bungalow namun tas dan kopernya tertinggal di bungalow. Nah sesaat setelah pergi dari Ubud Bungalow inilah, Bule DT membuat onar di open stage Puri Saraswati hingga akhirnya diamankan. 7 nvi, dar, esa, k17
Komentar