Istri Pejabat Diimbau Tidak Lebay di Medsos
Setelah Video Syur Istri Lurah dari Jembrana Beredar di FB
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Putu Artha turut prihatin atas kasus video ‘syur’ yang menimpa istri lurah di Jembrana. Bupati Artha mengimbau para istri pejabat tidak lebay (berlebihan) di media sosial atau sosmed. Semua kalangan diingatkan bijaksana menggunakan medsos. Sekda Jembrana, I Made Sudiada diminta menyampaikan imbauan itu setiap kesempatan pertemuan Dharma Wanita agar kasus serupa tidak terulang lagi.
Terpisah, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan mengaku setelah istri mantan Camat (sekarang sebagai kepala dinas) terjebak kasus video syur di facebook pada tahun 2015 telah mengimbau tidak lebay di medsos. Wabup Kembang juga mengintruksikan para pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana hingga tingkat desa/kelurahan untuk mengingatkan keluarga terdekat, terutama istri untuk tidak mengunggah gambar berpakaian seksi maupun membuat status galau serta curhat di medsos. “Dari sana pelaku masuk. Kalau saja tidak terlalu berlebihan, kecil kemungkinan dijadikan sasaran,” ungkap Wabup Kembang, Rabu (14/6).
Dalam melancarkan aksinya, menurut Wabup Kembang, penipu berbekal akun palsu menggunakan foto profil pria berparas tampan. Pelaku akan berpura-pura menaruh perhatian maupun mengeluarkan kegombalannya, sehingga korban diperdaya sampai mau mengirimkan foto syur. Setelah mendapat senjata foto ataupun hasil screan rekaman ketika melakukan video call dengan korban, barulah pelaku melancarkan pemerasan. “Yang menjadi sasaran empuk penipu ini, ya istri pejabat. Bisa juga pengusaha besar. Tetapi kalau diketahui tidak punya uang, korbannya hanya buruh, pelaku tidak akan peduli,” ujarnya.
Dikatakan, penipuan berkedok cinta itu sudah mendunia. Bahkan, Wabup Kembang mengaku sangat yakin, saat ini masih ada ibu-ibu menjadi korban, tidak terkecuali istri pejabat lainnya. Hanya saja, kemungkinan korban masih mampu meladeni pemerasan yang dilakukan pelaku sehingga foto ataupun videonya tidak disebar. “Saya yakin itu (ada korban lain). Tetapi kemungkinan masih ditahan-tahan,” duganya.
Sebelumnya, sejumah kalangan netizen dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video ‘syur’ istri seorang Lurah di Kabupaten Jembrana melalui media sosial Facebook (FB), Senin (12/6) siang. Adegan syur itu diunggah salah satu akun FB bernisial SND, sesuai nama istri Lurah tersebut. Sang Lurah, GNW, merasa yakin istrinya telah menjadi korban hipnotis pelaku kejahatan online.
Ada 7 foto dan 1 video syur yang sempat diunggah dalam akun FB bernisial SND tersebut. Dari 7 foto tersebut, tampak menampilkan langsung wajah mirip SND dalam pose telanjang dada. Sedangkan sebuah video berdurasi sekitar 37 detik, menampilkan sang istri Lurah tengah memainkan payudara sebelah kiri dengan menggunakan tangannya.
Dalam setiap foto termasuk yang menampilkan wajah SND itu, sang istri Lurah tampak mengenakan head seat. Foto tersebut diduga sengaja direkam orang ketika melakukan video call dengan istri Lurah. Saat dikonfirmasi di Jembrana, Selasa (13/6), Lurah GNW, suami dari SND, tidak menampik bahwa sosok wanita dalam foto dan video syur yang beredar melalui FB tersebut sangat mirip dengan istrinya. Namun, kata GNW, akun FB yang unggah foto dan video syur istrinya tersebut, dipastikan merupakan akun palsu.
Menurut GNW, akun FB palsu itu bukan langsung dikelola istrinya. Belakangan, akun FB tersebut juga dipastikan telah diblokir dalam sistem FB. “Kalau saya sangat yakin istri saya tidak mungkin sampai berbuat begitu. Saya tahu persis sifat istri yang sudah saya nikahi selama 17 tahun. Terkecuali, memang dihipnotis,” tandas GNW. Ia menegaskan, peredaran foto dan video syur istrinya tersebut sengaja dijadikan bahan oleh pelaku untuk melakukan kejahatan. Pelaku sengaja membuat akun FB yang seolah-olah merupakan istri Lurah GNW. Bahkan, kata GNW, pelaku sempat memeras istirnya dengan meminta uang Rp 10 juta. Karena permintaannya tidak dipenuhi, pelaku kemudian menyebar foto dan video syur sang istri Lurah tersebut. *ode
Bupati Jembrana I Putu Artha turut prihatin atas kasus video ‘syur’ yang menimpa istri lurah di Jembrana. Bupati Artha mengimbau para istri pejabat tidak lebay (berlebihan) di media sosial atau sosmed. Semua kalangan diingatkan bijaksana menggunakan medsos. Sekda Jembrana, I Made Sudiada diminta menyampaikan imbauan itu setiap kesempatan pertemuan Dharma Wanita agar kasus serupa tidak terulang lagi.
Terpisah, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan mengaku setelah istri mantan Camat (sekarang sebagai kepala dinas) terjebak kasus video syur di facebook pada tahun 2015 telah mengimbau tidak lebay di medsos. Wabup Kembang juga mengintruksikan para pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana hingga tingkat desa/kelurahan untuk mengingatkan keluarga terdekat, terutama istri untuk tidak mengunggah gambar berpakaian seksi maupun membuat status galau serta curhat di medsos. “Dari sana pelaku masuk. Kalau saja tidak terlalu berlebihan, kecil kemungkinan dijadikan sasaran,” ungkap Wabup Kembang, Rabu (14/6).
Dalam melancarkan aksinya, menurut Wabup Kembang, penipu berbekal akun palsu menggunakan foto profil pria berparas tampan. Pelaku akan berpura-pura menaruh perhatian maupun mengeluarkan kegombalannya, sehingga korban diperdaya sampai mau mengirimkan foto syur. Setelah mendapat senjata foto ataupun hasil screan rekaman ketika melakukan video call dengan korban, barulah pelaku melancarkan pemerasan. “Yang menjadi sasaran empuk penipu ini, ya istri pejabat. Bisa juga pengusaha besar. Tetapi kalau diketahui tidak punya uang, korbannya hanya buruh, pelaku tidak akan peduli,” ujarnya.
Dikatakan, penipuan berkedok cinta itu sudah mendunia. Bahkan, Wabup Kembang mengaku sangat yakin, saat ini masih ada ibu-ibu menjadi korban, tidak terkecuali istri pejabat lainnya. Hanya saja, kemungkinan korban masih mampu meladeni pemerasan yang dilakukan pelaku sehingga foto ataupun videonya tidak disebar. “Saya yakin itu (ada korban lain). Tetapi kemungkinan masih ditahan-tahan,” duganya.
Sebelumnya, sejumah kalangan netizen dihebohkan dengan beredarnya beberapa foto dan video ‘syur’ istri seorang Lurah di Kabupaten Jembrana melalui media sosial Facebook (FB), Senin (12/6) siang. Adegan syur itu diunggah salah satu akun FB bernisial SND, sesuai nama istri Lurah tersebut. Sang Lurah, GNW, merasa yakin istrinya telah menjadi korban hipnotis pelaku kejahatan online.
Ada 7 foto dan 1 video syur yang sempat diunggah dalam akun FB bernisial SND tersebut. Dari 7 foto tersebut, tampak menampilkan langsung wajah mirip SND dalam pose telanjang dada. Sedangkan sebuah video berdurasi sekitar 37 detik, menampilkan sang istri Lurah tengah memainkan payudara sebelah kiri dengan menggunakan tangannya.
Dalam setiap foto termasuk yang menampilkan wajah SND itu, sang istri Lurah tampak mengenakan head seat. Foto tersebut diduga sengaja direkam orang ketika melakukan video call dengan istri Lurah. Saat dikonfirmasi di Jembrana, Selasa (13/6), Lurah GNW, suami dari SND, tidak menampik bahwa sosok wanita dalam foto dan video syur yang beredar melalui FB tersebut sangat mirip dengan istrinya. Namun, kata GNW, akun FB yang unggah foto dan video syur istrinya tersebut, dipastikan merupakan akun palsu.
Menurut GNW, akun FB palsu itu bukan langsung dikelola istrinya. Belakangan, akun FB tersebut juga dipastikan telah diblokir dalam sistem FB. “Kalau saya sangat yakin istri saya tidak mungkin sampai berbuat begitu. Saya tahu persis sifat istri yang sudah saya nikahi selama 17 tahun. Terkecuali, memang dihipnotis,” tandas GNW. Ia menegaskan, peredaran foto dan video syur istrinya tersebut sengaja dijadikan bahan oleh pelaku untuk melakukan kejahatan. Pelaku sengaja membuat akun FB yang seolah-olah merupakan istri Lurah GNW. Bahkan, kata GNW, pelaku sempat memeras istirnya dengan meminta uang Rp 10 juta. Karena permintaannya tidak dipenuhi, pelaku kemudian menyebar foto dan video syur sang istri Lurah tersebut. *ode
Komentar