Adu Kreativitas Siswa SLB se-Bali hingga Gelar Pertunjukan Seni
Dari Gebyar Sekolah Luar Biasa (SLB) yang Digelar Disdikpora Bali dan Konjen China
Disdikpora Denpasar
Pertunjukan Seni
Siswa SLB
Sekolah Luar Biasa (SLB)
Putri Suastini Koster
Konjen RRT
Gabungan siswa SLB Negeri 1, 2, dan 3 Denpasar tampil memukau dengan pertunjukan seni bertema kisah rakyat Raja Jayapangus dan Kang Cing Wie.
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali bekerja sama dengan Konsulat Jenderal China di Denpasar, menggelar kegiatan Gebyar Sekolah Luar Biasa (SLB) di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar, 25-26 Mei 2023. Kegiatan ini diharapkan menepis stigma yang selama ini dialamatkan kepada para difabel.
Perwakilan 14 SLB di seluruh Bali turut dalam kegiatan ini dengan membuka stan yang memamerkan kreativitas siswa SLB, baik dalam bidang seni, kuliner, dan lainnya. Gabungan siswa SLB Negeri 1, 2, dan 3 Denpasar bahkan menampilkan pertunjukan seni bertema kisah rakyat Raja Jayapangus dan Kang Cing Wie.
Ketua TP PKK Provinsi Bali, Putri Suastini Koster mendapat kehormatan membuka kegiatan bertajuk 'Membangun Kesetaraan Menghentikan Stigma Menuju Nangun Sat Kerthi Loka Bali'. Putri Koster mengatakan kegiatan semacam ini penting sekali bagi siswa-siswi SLB karena setelah sekian lama berlatih di sekolah masing-masing, maka perlu bertemu sekali waktu untuk unjuk kebolehan.
"Karena di sini kita akan tahu seberapa anak-anak kita sudah menimba kemajuan di dalam mengasah talenta mereka," ujarnya. Putri Koster mengatakan, walaupun secara fisik ada kekurangan dalam diri anak-anak berkebutuhan khusus, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka memiliki kelebihan dari orang lain dengan mengasah talenta dan tentunya karakter dan jati diri mereka.
Dikatakan, kemajuan pembangunan di Bali didukung oleh seluruh masyarakat Bali termasuk anak-anak dan masyarakat disabilitas. "Mereka kurang sedikit dalam fisik tetapi memiliki talenta yang bahkan mungkin melebihi dari kita. Jangan lagi ada stigma-stigma lalu menyepelekan memandang sebelah mata," jelas istri Gubernur Bali Wayan Koster ini.
Lebih jauh dikatakan, Pemerintah Provinsi Bali akan terus berupaya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak disabilitas, mewadahi kreativitas mereka, dan memikirkan masa depan mereka.
"Ke depannya di Pusat Kebudayaan Bali kita akan mewadahi ruang gerak dan kreativitas mereka. Mereka dapat bekerja dan mencari penghidupan di situ," kata Bunda Putri sapaan akrab Putri Koster. Sedangkan Kepala Disdikpora Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa juga mengatakan kegiatan selama dua hari menjadi wahana anak-anak berkebutuhan khusus di SLB untuk mengembangkan kreativitasnya.
"Siswa, guru, dan tentu orangtua sangat antusias menyambut kegiatan ini karena ini memang anak-anak dapat mengembangkan kreativitasnya tidak hanya di kelasnya saja tapi di alam terbuka seperti sekarang ini," ujar Ngurah Boy.
Kegiatan digelar setiap tahun ini juga akan menampilkan setiap kebolehan yang dimiliki siswa-siswi SLB seluruh Bali. Konsul Jenderal China (Tiongkok) di Denpasar Zhu Xinglong menyampaikan 900 tahun lalu seorang gadis Tiongkok tiba di Bali dan menikah dengan seorang raja di Bali. Masa kini, Konsulat Jenderal China di Denpasar terus mewarisi jiwa Kang Cing Wie dan memperkuat persahabatan dengan rakyat Bali melalui berbagai kerjasama positif.
"Pemerintah Tiongkok selalu mementingkan usaha pendidikan penyandang disabilitas. Di Tiongkok terdapat berbagai macam lembaga yang mewadahi kreativitas anak-anak disabilitas," ungkapnya. Ia mengatakan, para siswa difabel di Tiongkok bisa hidup mandiri dan juga berprestasi salah satunya di bidang kesenian. "Semoga gebyar Sekolah Luar Biasa hari ini bisa menjadi panggung anak-anak menemukan bakat mereka sendiri, sehingga di masa depan bisa berinteraksi dengan masyarakat dan terlibat aktif menunjukkan jiwanya yang luar biasa," harap Zhu. 7 cr78
Komentar