Kesbangpol Kampanyekan Pemilih Cerdas di Lapas
SINGARAJA, NusaBali - Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Buleleng mendorong pemilih cerdas dalam rangka menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pemilih harus mampu mengetahui rekam jejak dari pasangan calon (paslon) yang akan menjadi pemimpin di daerah. Selanjutnya pemilih harus paham visi dan misi serta program kerja dari setiap Paslon.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Buleleng Komang Kappa Tri Aryandono usai menghadiri kegiatan Talkshow Gerakan Cerdas Memilih dengan tema ‘Pemilih Cerdas, Menyatukan Indonesia’ yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun radio di Singaraja dengan mengambil tempat di Lapas Kelas IIB Singaraja, Kamis, (25/5).
Menurut Kappa, berbagai upaya yang dilakukan untuk sukseskan pemilu mendatang seperti menanamkan nilai kebangsaan di daerah, kewaspadaan dini daerah, serta memfasilitasi pengembangan budaya politik di daerah.
"Dengan pemahaman ini, akan membentuk pemilih cerdas yang bisa mengimplementasikan rasa nasionalisme dengan tidak golput, dan bisa menyaring hoax sehingga dapat menciptakan wakil rakyat dan pemerintahan yang berkualitas," katannya.
Ketua Panitia Gerakan Cerdas Memilih, Nyoman Tris Januartini mengatakan, pihaknya menggelar sosialisasi di Lapas Singaraja karena warga binaan memiliki akses informasi yang terbatas. "Sehingga kami berusaha memberikan sosialisasi sehingga nantinya ketika gelaran Pemilu mereka bisa memilih dengan benar dan tidak golput," kata dia.
Kepala Lapas Singaraja, I Wayan Putu Sutresna mengatakan, sebagaimana diatur Undang-undang Dasar, hak memilih dan dipilih merupakan hak yang dilindungi oleh konstitusi. Hak memilih juga hak yang dimiliki oleh warga binaan seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. "Kegiatan ini tentu dapat menumbuhkan kesadaran memilih bagi warga binaan," katanya.
Sebagai langkah persiapan menuju Pemilu 2024, pihak Lapas Singaraja telah melakukan pemutakhiran data warga binaan sebagai daftar calon pemilih. "Data terakhir, daftar pemilih sementara adalah 263 warga binaan di Lapas Singaraja. Jumlah tersebut bisa bertambah maupun berkurang seiring bebasnya narapidana atau masuknya tahanan baru," katanya. 7mzk
Komentar