Festival Tanah Lot Angkat Kesenian Klasik Beraban
TABANAN, NusaBali - Objek wisata Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri bersiap melaksanakan festival perdana setelah Covid-19. Event diagendakan selama tiga hari, 23-25 Juni mendatang. Menariknya dalam festival kali ini dikonsep menampilkan kesenian klasik khas Desa Beraban.
Asisten Manajer DTW Tanah Lot I Putu Toni Wirawan mengatakan, dari hasil rapat telah diputuskan festival dilaksanakan bulan Juni 2023. Pemilihan waktu ini menyesuaikan jadwal libur sekolah. "Festival dirancang tiga hari," ujar Toni, Kamis (25/5).
Festival akan mengusung konsep kesenian khas Desa Beraban, sehingga sejumlah kesenian klasik mulai dari tarian klasik, selonding hingga gender akan tampil. "Festival kali ini memang beda, kami kemas mengangkat kearifan lokal pasca Covid-19," akunya.
Sehingga untuk pergelaran festival nanti tak semua desa adat akan dilibatkan. Karena sesuai dengan masukan saran dari Desa Beraban diminta mengangkat kearifan lokal. "Tapi sejumlah desa di Kediri, tetap dilibatkan untuk mengisi acara," katanya.
Sebab dalam festival nanti meskipun dominan mengangkat kearifan lokal, stand UKM hingga parade gebogan tetap meramaikan. "Persiapan festival nanti kami mulai intensifkan awal Juni," tegasnya.
Sayangnya Toni Wirawan belum bisa menyebutkan anggaran untuk mendukung festival perdana pasca Covid-19. Dia mengaku anggaran masih dalam rancangan. "Anggaran belum fix, yang jelas festival nanti lebih mengusung kearifan lokal. Tidak mengundang artis nasional, semua lokal," tandasnya.
Sebelumnya Dinas Pariwisata Tabanan tahun 2023 telah mencatat ada tiga festival yang rencananya bakal digelar. Pelaksanaannya akan dilakukan pada bulan berbeda. Tiga festival yang bakal dilaksanakan adalah Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot akan menggelar Tanah Lot Art And Food Festival bulan Juni mendatang. Selanjutnya ajang festival yang digelar oleh DTW Jatiluwih, dan terakhir adalah Festival Penebel.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan, Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya mengatakan rencana festival ini sudah diinformasikan ke Dinas Pariwisata. Pelaksanaannya memang akan dilakukan tahun 2023, untuk kepastian tanggal masih dipersiapkan. "Agar tak berbenturan kami juga masih buatkan kalender festival," ujarnya belum lama ini.
Kata dia, festival Tanah Lot yang bakal digelar ini adalah festival tahunan. Namun karena Covid-19, dua kali festival tak diselenggarakan. "Festival Tanah Lot ini rencana akan dibantu anggaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) . Namun bila tak dapat anggaran tetap akan dilaksanakan," akunya.
Sementara untuk festival DTW Jatiluwih, tegas Ngurah Tenaya, merupakan kelanjutan dari ajang serupa sebelumnya yang sempat vakum akibat pandemi Covid-19. Sedangkan untuk Festival Penebel rencana akan diadakan di Puri Penebel dan merupakan kegiatan kali pertama digelar. "Mudah-mudahan dengan diselenggarakan festival ini wisatawan ke Tabanan makin meningkat," jelasnya. 7des
1
Komentar