Tertutup Semak-semak, Gedung Lila Arnawa Terbengkalai
AMLAPURA, NusaBali - Gedung Lila Arnawa milik Pemkab Karangasem di Objek Wisata Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, terbengkalai. Bangunan ini pun tertutup semak-semak.
Padahal pengelola pariwisata setempat berharap, gedung ini bisa dipakai tempat menggelar atraksi budaya sebagai daya pikat wisatawan.
"Kami sangat menyayangkan, Gedung Lila Arnawa tidak berfungsi untuk menunjang industri pariwisata. Salah satu penyebab sepinya kunjungan wisatawan ke Karangasem, karena tidak ada pentas hiburan," jelas Ketua PHRI Karangasem I Wayan Kariasa kepada NusaBali di ruang kerjanya, Hotel Ashyana Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kamis (25/5).
Padahal Gedung Lila Arnawa, katanya, sangat efektif untuk tempat atraksi budaya, tempatnya strategis, di tengah-tengah Objek Wisata Candidasa, berdampingan dengan Kolam Candidasa dan tepi pantai. Saat kunjungan wisatawan membeludak hingga menginap di Objek Wisata Candidasa, wisatawan tanpa dapat atraksi hiburan seni budaya lokal. Padahal potensinya banyak untuk bisa tampil di hadapan wisatawan. Misalnya, tari genjek, cakepung, dan atraksi lainnya. Jika hanya menunggu atraksi budaya di Desa Adat Tenganan Pagringsingan, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, dekat Objek Wisata Candidasa, berupa Makare-kare atau Perang Pandan, hanya setiap tahun sekali.
Bukan saja tanpa atraksi budaya sebagai penyebab, sepinya kunjungan ke Karangasem juga karena Karangasem jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Di samping itu, wisatawan terganggu adanya truk-truk parkir baik siang maupun malam di bahu jalan Objek Wisata Candidasa. "Itu lagi, truk-truk angkut material galian C parkir di bahu jalan Objek Wisata Candidasa, sangat tidak etis mengganggu pandangan dan kenyamanan wisatawan yang lalulalang," tambahnya.
Plt Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Karangasem I Wayan Purna mengakui keberadaan Gedung Lila Arnawa terbengkalai sejak puluhan tahun. Kondisinya tidak terurus, bagian depannya tertutup semak-semak. Plang Gedung Lila Arnawa telah lenyap.
Sebelumnya, kata dia, gegung ini sempat untuk Sekretariat PHRI Karangasem. "Kami tengah berjuang ke pusat untuk mendapatkan anggaran rehab gedung, agar gedungnya representatif," katanya.
Usulan ke pusat agar dapat anggaran Rp 10 miliar. Setelah dapat cukup anggaran, berlanjut melakukan rehab lengkap dengan parkir sehingga bermanfaat untuk menunjang industri pariwisata. "Setelah tuntas rehab gedung, maka bisa untuk tempat pentas hiburan, untuk wisatawan. Sehingga industri pariwisata lebih semarak di Karangasem," katanya. Apalagi tempat gedung ini sangat strategis, mudah menjangkaunya.7k16
Komentar