Guru-Siswa Sambut Antusias Gubernur Koster
Di SMAN 1 Denpasar, Kisah Hidupnya Membuat Siswa Kagum dan Terinspirasi
Wayan Koster
Gubernur Bali Menyapa
Guru
Siswa
SMAN 1 Denpasar
SMAN 3 Denpasar
Beasiswa Indonesia Maju
DENPASAR, NusaBali - Gubernur Bali, Wayan Koster disambut antusias oleh para Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Denpasar pada Sukra Paing Sinta, Jumat (26/5) dalam acara ‘Gubernur Bali Menyapa’.
Setiba di halaman SMA Negeri 1 Denpasar, Gubernur Koster langsung dikerumuni para siswa untuk bisa berselfie dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Kehadiran Gubernur Bali didampingi oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bali sekaligus Alumni SMAN 1 Denpasar AAN Adhi Ardhana, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa, Kepala Bappeda Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Denpasar Made Rida, dan dihadiri langsung oleh Siswa SMAN 1 Denpasar bersama perwakilan SMAN 3 Denpasar, SMAN 4 Denpasar, SMAN 5 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, SMAN 7 Denpasar, SMAN 8 Denpasar, SMAN 9 Denpasar, SMAN 10 Denpasar, SMAN 11 Denpasar, dan SMAN 12 Denpasar.
Dalam acara ‘Gubernur Bali Menyapa’ ini, para siswa yang hadir dibuat terinspirasi dan kagum atas daya juang Gubernur Koster ketika Murdaning Jagat Bali ini menceritakan masa hidupnya waktu kecil yang berada dalam garis kemiskinan di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Kondisi kurang mampu tidak membuat mental seorang Wayan Koster untuk keluar dari garis kemiskinan pupus.
Di usia Sekolah Dasar hingga menempuh pendidikan di SMP Bhaktiyasa Singaraja, SMA Negeri Singaraja dikenal sangat rajin belajar sampai mendapat juara umum, berorganisasi sebagai OSIS dan aktif megambel.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Wayan Koster ulet bekerja meburuh numbeg (nyangkul), meburuh naikin pasir ke truk di Tejakula, nanggala (bercocok tanam), menjual daun pisang, hingga akhirnya Wayan Koster dengan kecerdasannya dan pengetahuannya yang mumpuni di ilmu matematika, kimia, fisika, dan biologi memberanikan diri (nekat) menuntut ilmu ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama di Indonesia, yaitu di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kebiasaan Wayan Koster yang hidup mandiri di usia kecil mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, terus dilakoninya sejak mahasiswa di ITB dengan menjadi guru les matematika ke rumah-rumah yang ada di Kota Bandung sembari aktif menjadi aktivis mahasiswa dan lulus pada tahun 1987 dengan gelar sarjana matematika. Perjalanan hidup yang tidak kenal lelah, setelah meraih gelar sarjana, akhirnya Wayan Koster meniti karirnya di dunia pemerintahan dengan bekerja sebagai tenaga honorer sampai menjadi PNS di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI seraya menjadi dosen tidak tetap di Universitas Tarumanegara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Negeri Jakarta, dan STIE Perbanas dengan memberi mata kuliah Kalkulus I, II , II dan IV, Ilmu Statistik hingga Metode Riset.
Setelah berkiprah di dunia pemerintahan dan menjadi dosen, Wayan Koster mendapatkan ‘applause’ tepuk tangan dari para siswa, karena berani mengambil keputusan mundur menjadi PNS untuk memulai karier di dunia politik menjadi kader PDI Perjuangan dan tahun 2004 maju hingga lolos menjadi Anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan di Komisi X yang membidangi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan olahraga. Para Guru dan Siswa SMA yang hadir kembali memberikan apresiasi tepuk tangan dan ucapan terimakasih kepada Wayan Koster, karena saat menjadi Anggota Komisi X DPR RI telah berjuang melahirkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Sehingga Guru sekarang memiliki tunjangan profesi satu kali gaji pokok, dan Guru Besar mendapat tunjangan profesi satu kali gaji pokok serta dua kali tunjungan kehormatan dari gaji pokok dengan harapan mampu menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berbakti kepada bangsa dan negara Indonesia. Setelah terpilih kembali menjadi Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan pada Pemilu tahun 2009 dengan meraih 185.901 suara dan terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga di DPR RI pada tahun 2014 dengan memenangkan 260.342 suara atau tercatat dalam sejarah politik sebagai satu-satunya Anggota DPR RI dari Bali yang berhasil meraih suara terbanyak nomor satu di Bali dan terbanyak ketiga secara nasional.
Atas prestasi yang diraih Wayan Koster, para siswa SMA yang hadir dibuat bangga terhadap perjalanan hidup pemimpin Bali kelahiran 20 Oktober 1962 ini, ketika pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2018, Wayan Koster terpilih menjadi Gubernur Bali dengan perolehan suara 57,68 persen. Dalam kepemimpinannya di Pemerintah Provinsi Bali, Gubernur Koster menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Dalam visi tersebut, Gubernur Koster melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali, karena budaya merupakan kekuatan utama Bali. Kata Gubernur Koster, Bali tidak punya punya sumber daya alam, seperti minyak, gas, batubara, emas, Bali hanya punya budaya.
Maka Bali harus betul-betul dikelola dengan baik dan menjadikan budaya sebagai haluan pembangunan, hulunya pembangunan, agar budaya terjaga dengan baik sekaligus memberi penghidupan bagi masyarakat. “Budaya Bali sudah teruji sejak berabad-abad yang diwariskan oleh para leluhur, sampai Kita bisa eksis di era saat ini,” ujar Murdaning Jagat Bali yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali ini. Gubernur Koster mengajak seluruh siswa SMA sebagai generasi penerus untuk mewarisi, menjalankan, melestarikan, dan memajukan kebudayaan Bali sebagai kehidupan di Provinsi Bali.
Itulah sebabnya Gubernur Koster mengeluarkan kebijakan, di antaranya 1) Memuliakan Desa Adat; 2) Hari Penggunaan Busana Adat Bali; 3) Memuliakan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali; 4) Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali; 5) Menciptakan Keyboard Aksara Bali; 6) Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut; 7) Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai; 8) Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber; 9) Pariwisata Budaya, Berkualitas, dan Bermartabat; 10) Bangga Produk Lokal Bali; 11) Penggunaan Endek Bali; 12) Pelindungan Kawasan Suci Besakih; 13) Kawasan Pusat Kebudayaan Bali; 14) Shortcut Singaraja-Mengwitani; 15) Tol Jagat Kerthi Bali; 16) Pelabuhan Segitiga Sanur-Sampalan-Bias Munjul; 17) Bali Maritime Tourism Hub; 18) Bendungan Sidan dan Bendungan Tamblang; hingga 19) Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali.
“Inilah sejumlah agenda yang Saya jalankan di periode pertama menjadi Gubernur Bali yang ditandai dengan capaian 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Di akhir sambutan Gubernur Koster, para Guru dan Siswa SMA yang hadir memberikan doa dan dukungan kepada Wayan Koster agar kembali memimpin Pemerintah Provinsi Bali menjadi Gubernur Bali 2 Periode untuk menuntaskan pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terintegrasi dan terkoneksi dengan berkualitas, supaya Bali maju di bidang pariwisata dan perekonomian agar Bali tidak tertinggal dibidang infrastruktur dari negara Singapura, Thailand, Malaysia dan negara eropa lainnya, demi menjadikan Bali sebagai destinasi utama pariwisata dunia yang berkualitas dan berdaya saing.
Kepada para siswa, Gubernur Koster meminta agar belajar dengan baik dan tekun, harus bersyukur di era sekarang dalam menempuh pendidikan sudah diberikan sekolah yang nyaman lengkap dengan buku, perpustakaan, dan laboratorium. “Untuk itu, raihlah prestasi yang setinggi-tingginya yang akan menjadi bagian hidup adik-adik di masa yang akan datang, dengan pendidikan dan prestasi yang bagus, maka kita akan mampu bersama menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun bangsa dan negara Indonesia,” katanya.
“Jadilah anak yang tertib, disiplin, dan penuh dengan rasa tanggung jawab, jauhi narkoba serta menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur,” pungkas Gubernur Koster yang disambut semarak tepuk tangan oleh para guru dan siswa yang menggunakan busana endek Bali. Sedangkan Kepala Sekolah (Kasek) SMA Negeri 1 Denpasar, Made Rida mengucapkan terima kasih atas kunjungan Gubernur Koster di SMA Negeri 1 Denpasar. Di tengah-tengah kesibukan, Gubernur Bali berkenan berkunjung, sehingga menjadi suatu kehormatan dan kebahagiaan bagi keluarga besar SMA Negeri 1 Denpasar.
“Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster adalah sosok pemimpin yang peduli di dunia pendidikan, hal itu sudah terlihat saat Bapak Gubernur memberikan bantuan 6 gedung lokal belajar yang sangat membantu kelancaran pendidikan di SMA Negeri 1 Denpasar,” ujar Made Rida.
Bukti kesetiaan Gubernur Koster memajukan dunia pendidikan juga terlihat saat Gubernur memfasilitasi kerja sama Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dengan Pemerintah Provinsi Bali. Sehingga sejumlah siswa mendapat beasiswa pendidikan ke luar negeri, di antaranya bernama Norine Maeda yang diterima berpendidikan di University Toronto Kanada dan Ni Komang Ista Triana yang diterima oleh University of New south Wales Australia.
“Ini bukti kepedulian Bapak Gubernur Wayan Koster di dunia pendidikan, untuk itu para hadirin kita ‘applause’ kebijakan Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster,” tutup Kasek Made Rida yang disambut tepuk tangan. nat
1
Komentar