Muzani Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas di Tahun Politik
JAKARTA, NusaBali - Sekjen Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengajak seluruh masyarakat menjaga kondusifitas di tahun politik.
Persatuan dan kesatuan perlu dipererat. Muzani menyampaikan itu saat memberikan bantuan ambulans kepada Universitas Islam An Nur di Kota Baru, Lampung Selatan dan satu unit kendaraan operasional Lazis NU Pringsewu, Lampung, Kamis (25/5).
“Kita sedang menghadapi tahun politik. Suasananya kadang hangat, kadang adem. Sebagai orang yang berilmu, saya berharap pemberitaan apapun nantinya ibu dan bapak dan semua adik-adik bisa mengambil pelajarannya dengan baik. Kita harus jaga persatuan ukhuwah Islamiyah kita, persaduaraan kita, dan kegotongroyongan kita. Itu adalah nilai luhur kita semua yang harus kita jaga bersama," kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/5).
Menurut Muzani, persatuan sangatlah penting bagi pembangunan di sebuah negara. Dengan persatuan, maka perdamaian bisa tercipta. Sehingga suasana kondusif dalam bermasyarakat bisa terjaga.
“Itu sebabnya kita bisa berkumpul di sini. Karena ada persatuan, anak kita bisa sekolah. Karena persatuan, kita bisa bekerja, bertani, berdagang, mengaji dan lain-lain,” ucap Muzani.
Muzani mengatakan, negara-negara yang tidak mampu menjaga persatuannya, tidak bisa membangun peradaban dengan baik.
Pria yang juga anggota DPR RI dari Dapil Lampung II ini memberi contoh Sudan. Di sana, saat ini terus terjadi perang saudara yang sudah menelan ribuan korban jiwa. Rakyat di sana meninggal dunia karena perang tersebut. “Sekarang di Sudan semua aktivitas ditutup karena ada peperangan. Warga negara asing, termasuk seluruh WNI saat ini dievakuasi karena suasananya sangat kacau dan tidak aman,” jelas Muzani.
Indonesia, kata Muzani, sangat bersyukur. Persatuan, persaudaraan, dan kebersamaan di sini terjaga dengan baik. Muzani menyadari, terkadang elite-elite politik mudah sekali untuk bersatu kembali. Namun, di level masyarakat terkadang untuk kembali bersatu akibat perbedaan pilihan politik membutuhkan waktu.
Oleh sebab itu, Muzani mengingatkan kembali agar perbedaan politik tidak menjadi sumbu-sumbu perpecahan di tengah masyarakat. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan contoh dengan baik. Meski di pilpres mereka berbeda, tetapi setelah itu bersatu.
“Pak Prabowo dan Pak Jokowi telah memberi contoh tentang pentingnya mengutamakan persatuan demi keutuhan bangsa dan negara. Yang penting jangan golput. Karena golput itu menunjukkan kita tidak memiliki keberpihakan atas hak kita sendiri. Begitu pun partai politik. Pilihan boleh berbeda tapi persatuaan dan persaudaraan harus tetap kita jaga. Itu pesan saya. Jadi, jangan ada kisruh atau gontok-gontokan. Karena itu akan berakibat buruk pada masa yang akan datang,” papar Muzani. 7 k22
1
Komentar