Lontar Milik Puri Kawan Carangsari Dikonservasi
MANGUPURA, NusaBali - Tim Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung melakukan konservasi dan identifikasi lontar milik Puri Kawan di Banjar Pemijian, Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Sabtu (27/5). Ada tiga klasifikasi lontar yang ditemukan antara lain Babad Puri Carangsari, Babad Dalem, dan Usana Bali.
Konservasi lontar disaksikan langsung para pengelingsir dan keluarga besar Puri Kawan Carangsari. Diawali dengan ada tiga keropak lontar yang diturunkan, kemudian dibersihkan oleh tim Penyuluh Bahasa Bali yang hadir sekitar tujuh orang. Setelah bersih, lembar-lembar lontar itu lalu diolesi semacam cairan minyak sereh, agar aksara dalam lontar makin timbul sehingga makin memudahkan untuk dibaca.
Koordinator Kecamatan (Korcam) Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Petang, I Wayan Sutoyo mengungkapkan, identifikasi dan konservasi lontar di Puri Kawan Carangsari bertujuan untuk melestarikan peninggalan leluhur yang kemudian diupayakan untuk disalin. Sehingga pengetahuan dalam lontar tersebut bisa awet hingga bisa dipelajari oleh generasi muda yang akan mewarisinya di masa mendatang.
"Lontar ini adalah tetamian atau peninggalan leluhur yang patut dirawat. Karena itu, secara bersama-sama kami melakukan identifikasi dan konservasi lontar milik Puri Kawan Carangsari hari ini," ungkapnya.
Ditambahkan oleh Bhaga Lontar Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung, I Made Arik Wira Putra, naskah-naskah yang ada di Puri Kawan tidak lepas kaitannya dengan yang ada di Puri Sunia. Sekedar diketahui, sebelumnya Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung juga sempat mengkonservari lontar milik Puri Sunia Carangsari saat Festival Konservasi Lontar serangkaian Bulan Bahasa Bali, Februari lalu. Di situ, ditemukan sekitar 60 naskah yang sebagian konon berasal dari Puri Kawan.
"Sebelumnya, di Puri Sunia kami temukan 60 naskah. Yang dulu konon berasal dari Puri Kawan. Dari 60 naskah, ada 15 klasifikasi seperti Kanda, Kalpa, Sastra, Babad, Palakerta, Geguritan, Kekawin, dan yang lain. Sedangkan di Puri Kawan kami temukan Usana Bali, Babad Dalem, dan Babad Puri Carangsari," jelasnya.
Dikatakan, secara umum kondisi lontar di puri tersebut masih terawat dengan baik. Hanya saja pada beberapa lembar lontar, ditemukan sudah dimakan rayap. Arik mengatakan, banyaknya lontar yang tersimpan di puri, membuktikan puri sebagai tempat yang penting di masyarakat yang memuat ilmu dan pengetahuan. Dan itu dilestarikan sampai saat ini.
"Sedangkan konservasi ini dilakukan sebagai upaya menyambung generasi literasi tradisional yang ada di masyarakat. Di rumah-rumah penduduk/masyarakat sebetulnya masih banyak yang menyimpan literasi-literasi semacam lontar. yang tertinggal. Maka perlu disambung benang merah literasi ini untuk generasi selanjutnya untuk menghadapi perkembangan zaman," katanya sembari menyebut usai dikonservasi akan dilanjutkan dengan menyalin isi lontar ke dalam bentuk latin.
Sementara itu perwakilan pihak Puri Kawan Carangsari, I Gusti Ngurah Alit Sudibya didampingi oleh Penyarikan Agung Puri I Gusti Ngurah Kayun dan Sabha Tama Puri I Gusti Ngurah Gde Pudja sangat mengapreasi upaya perawatan naskah-naskah lontar yang dilakukan oleh Penyuluh Bahasa Bali. Diakui, saat ini hanya satu anak muda dari keluarga besar puri yang cukup mumpuni dalam memahami isi lontar-lontar itu. Dengan adanya kerjasama dengan Penyuluh Bahasa Bali dalam konservasi lontar ini, diharapkan dapat membantu lebih cepat dalam upaya penerjemahan isi lontar. Sehingga isinya nanti bisa dipahami oleh keluarga besar puri.
"Kami mengucapkan terima kasih atas konservasi lontar yang dilakukan Penyuluh Bahasa Bali Kabupaten Badung. Karena kami di sini tidak banyak yang paham tentang isi lontar, dengan adanya konservasi ini, sekarang akan difoto kemudian dibuatkan terjemahan ke bahasa latin beserta sastranya. Sehingga besar harapan kami dan generasi-generasi kami nantinya bisa merawat sekaligus memahami isi lontar yang telah diwarisi oleh leluhur kami," sebutnya. 7 ind
Komentar