Bakar Semangat Kader Banteng, Ganjar: Jangan Cengeng
PDIP Anggap Survei Bukan Hal Mendasar
Apapun hasil survei, PDIP tetap mengerjakan strategi dasarnya yakni memperkuat konsolidasi dan memperbanyak pertemuan Ganjar Pranowo dengan rakyat.
JAKARTA, NusaBali
Elektabilitas bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto saling berhadap-hadapan di sejumlah survei. Bahkan, elektabilitas Prabowo meningkat, sementara Ganjar menurun. Menanggapi itu, Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi Sukur Nababan mengatakan survei bukan hal yang mendasar.
Oleh karena itu, apapun hasil survei, PDIP tetap mengerjakan strategi dasarnya yakni memperkuat konsolidasi dan memperbanyak pertemuan Ganjar Pranowo dengan rakyat. Hal ini diungkap Sukur di sela-sela konsolidasi DPD PDIP Provinsi Banten dengan Capres Ganjar Pranowo, di kantor partai di Serang, Banten, Sabtu (27/5).
“Bagi kami, survei itu hanya salah satu alat ukur. Itu, bukan menjadi hal yang sangat mendasar sekali di dalam pengambilan keputusan. Tetapi kami jalan dengan apa yang kami yakini, dengan apa? Memperkuat konsolidasi organisasi kepartaian seperti yang saya sampaikan tadi,” kata Sukur. Ini berarti, pengurus partai di tiap tingkatan, bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh organisasi kepartaian hingga ke anak ranting itu utuh, lengkap dan kompak, dalam upaya memenangkan Ganjar. Hal itu sejalan juga dengan instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yakni pertemuan kader dengan kader, maupun dengan rakyat, harus selalu dibuat.
Dengan demikian, soliditas serta kekompakan terjaga di setiap kegiatan. Apalagi sekaligus dilakukan sosialisasi program kepartaian hingga Ganjar sebagai capres dari PDIP.
“Misalnya yang ada di kota Banten. Pertemuan ini, dihadiri sekitar 4-5 ribu orang, semuanya kompak. Jadi, semua kita tarik agar mereka merasakan blending, ownership (kepemilikan, red) bahwa Ganjar adalah milik mereka. Sehingga mereka bisa menyampaikan kepada warga mereka, masyarakat sekitarnya di setiap TPS mereka,” papar Sukur.
Untuk itu, lanjut Sukur, semua bertanggung jawab mensosialisasikan program-program kepartaian dan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang diusung PDIP kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. Begitu pula kepada keluarganya. "Agar kita bisa memenangkan itu, khususnya di Banten,” ucap Sukur.
Sementara Capres Ganjar Pranowo membakar semangat kader PDIP se-Provinsi Banten untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres tahun 2024 mendatang. Bahkan, Ganjar secara tegas menyebut kader PDIP tidak boleh cengeng. Hal itu disampaikan Ganjar di hadapan ribuan kader dari tingkat DPD, DPC, Ranting, Anak Ranting dan Sayap Partai dalam konsolidasi partai di Kantor DPD PDIP Banten, Sabtu kemarin.
"Tenang-tenang, sabar-sabar. Artinya, Banteng itu tidak bisa cengeng. Banteng cengeng, nangis, nggak-nggak ada itu. Banteng itu, kalah satu, bangkit lagi. Dibantai lagi, bangkit lagi. Itu Banteng," tegas Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
Ganjar pun menggunakan istilah kader 'Banteng' harus memiliki kesabaran revolusioner. Sehingga, kekalahan di Pemilu lalu bisa dijadikan penyemangat untuk bangkit di Pemilu 2024. "Itulah, menang itu lebih enak. Percaya ga? Dan menang, itu kesempatan partai ini untuk mencetak kader sebanyak-banyaknya," kata Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar mengatakan dirinya adalah kader partai biasa, sama seperti yang lain. PDIP di bawah kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri-lah yang membuka ruang bagi orang biasa seperti dirinya, berani punya mimpi untuk menjadi pemimpin negeri. “Terima kasih kepada Ibu Megawati Soekarnoputri,” ucap Ganjar. Selanjutnya, Ganjar berkisah soal awal mula dirinya memutuskan bergabung ke partai berlambang banteng moncong putih itu. Di mana, dia bergabung ke partai sejak 1992. Kala itu, masih bernama PDI.
"Saya di partai ini belum lama, anak baru. Saya bergabung dengan partai ini baru tahun 1992. Masih PDI, masih mahasiswa dengan Mbah Tarjo, disuruh demo sana demo sini, suruh teriak gitu. Jadi saya anak baru, anak bawang lah," ungkap Ganjar.
Perjuangan demi perjuangan di partai Ganjar ikuti. Sampai-sampai, Ganjar ditanya kenapa waktu mahasiswa ikut PDI ketimbang partai lain. "Kalau ikut Golkar sudah banyak orang. Semua kepingin masuk Golkar, biasanya menang gitu ya. Kalau menang itu jadi gula, dan semutnya semuanya," jelas Ganjar. 7 k22
1
Komentar