Cok Ace Harap BPR Ujung Tombak UMKM Bali
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati
Hari BPR-BPRS Nasional
Bank Perekonomian Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat
UMKM
UMKM Bali
BPR
Anggota BPR-BPRS di Bali mencapai 133 anggota dengan 300 jaringan kantor, lebih dari 5.000 karyawan/karyawati. Jumlah nasabah mencapai lebih dari 741.000 orang.
DENPASAR, NusaBali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berharap Bank Perkreditan Rakyat yang kini bertransformasi menjadi Bank Perekonomian Rakyat, menjadi ujung tombak UMKM di Bali.
“BPR memiliki peran yang sangat besar sekali khususnya bagi saudara-saudara kita yang bergerak di sektor UMKM. Harapan kita nanti lebih banyak (BPR yang akan tumbuh, Red) lagi, sejalan dengan UMKM kita bangkit,” kata Wagub Cok Ace pada peringatan hari BPR-BPRS Nasional di Lapangan Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala, Denpasar, Minggu (28/5).
Menurut Wagub Cok Ace, BPR memiliki andil penting dalam pemulihan ekonomi Bali pascaterpuruk akibat pandemi Covid-19. BPR sebagai perbankan yang paling dekat dengan rakyat pada masa itu, sangat membantu masyarakat khususnya UMKM untuk dapat bangkit kembali dari keterpurukan pascapandemi Covid-19.
Wagub Cok Ace menambahkan, Pemerintah Provinsi Bali juga selalu hadir di depan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Bali. “Kita di pemerintah adalah di hulunya, bagaimana membangkitkan ekonomi masyarakat Bali,” katanya.
Dengan membaiknya perekonomian Bali termasuk juga bangkitnya UMKM, hal ini akan berdampak baik terhadap kinerja BPR, lantaran hampir 52 persen dari kreditnya disalurkan pada sektor UMKM.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu yang menyampaikan bahwa secara nominal perkembangan BPR di Bali sangat baik. Terlebih dengan adanya perubahan nomenklatur BPR yang awalnya merupakan Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat.
Menurutnya hal ini akan memberikan wewenang dan cakupan layanan yang lebih luas bagi BPR dengan disahkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), yang memungkinkan BPR melakukan lintas pembayaran, valuta asing, fund raising, pasar modal hingga layanan digital.
“Perubahan nama dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat itu tentunya membawa konsekuensi BPR untuk terus berbenah dan juga bertransformasi secara cepat,” kata Puji Rahayu.
Sementara Ketua DPD Perbarindo Bali I Ketut Komplit menyampaikan bahwa jumlah anggota BPR-BPRS di Bali mencapai 133 anggota dengan 300 jaringan kantor serta lebih dari 5.000 karyawan/karyawati. Sementara jumlah aset yang dimiliki lebih dari Rp 19,6 triliun per Maret 2023 dengan jumlah dana masyarakat yang dihimpun mencapai Rp 14,8 triliun, besaran kredit yang disalurkan mencapai Rp 12,7 triliun, serta jumlah nasabah mencapai lebih dari 741.000 orang.
“Hal ini menunjukkan bahwa BPR itu besar. BPR selalu survive dan memberikan kontribusi kepada seluruh stake holdernya,” ungkap Ketut Komplit.
Diketahui bahwa peringatan Hari BPR-BPRS Nasional 2023 yang jatuh pada 22 Mei 2023 dilaksanakan serempak pada 28 Mei 2023 bertepatan dengan launching transformasi BPR dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat. 7 cr78
1
Komentar