Akses Desa Tua Sudah Bersih dari Longsoran
TABANAN, NusaBali - Akses jalan perbatasan Desa Tua-Desa Baru, Kecamatan Marga pasca tertutup longsor sudah bisa dilalui kendaraan. Pembersihan longsor yang terjadi pada Sabtu (27/5), dituntaskan Badan penganggulangan bencana daerah (BPBD) Tabanan pada Minggu (28/5) dengan menggunakan alat berat.
Evakuasi material longsor dilakukan oleh tim TRC BPBD Tabanan bersama dengan warga setempat. Plt Kalak BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan evakuasi sudah selesai dilakukan Minggu siang. Setelah alat berat yang disewa telah datang sekitar pukul 09.30 Wita. "Sudah beres, jalan sudah normal," akunya.
Menurut dia evakuasi tersebut dilakukan bekerjasama dengan masyarakat dan TNI/Polri. Mulanya material yang menutup jalan sekitar 1 meter ini dikeruk dibawa ke pinggir jalan. Kemudian dilakukan penyemprotan dengan air agar jalanan tidak licin. "Sekarang tinggal membayar sewa alat berat. Diperkirakan anggaran mencapai Rp 6 juta termasuk dengan ongkos truk angkut alat berat dan pajak," tegasnya.
Seperti berita sebelumnya, jalan alternatif perbatasan Desa Tua-Desa Baru Kecamatan Marga yang digunakan sebagai akses jalan pasca jembatan penghubung Desa Tua-Desa putus tertutup longsor pada Sabtu (27/5) dini hari. Akibatnya jalan tersebut tak bisa dilewati utamanya kendaraan roda empat. Meskipun ada jalur alternatif lain harus memutar sejauh 3 kilometer.
Perbekel Baru I Made Suarjana mengatakan tanah longsor disebabkan oleh senderan irigasi Subak Blaluan Selatan Desa Tua longsor. Senderan yang longsor di ketinggian 12 meter sepanjang 15 meter. "Kejadiannya diperkirakan dini hari penyebabnya karena debit air tinggi dan kondisi tanah tidak kuat," ujarnya.
Disebutkan wilayah longsor ini sebenarnya ada di Desa Tua, namun berbatasan dengan Desa Baru. Dan merupakan akses jalan ke sawah. Karena jembatan Desa Tua-Desa Apuan putus akibat bencana Desember 2022 maka dipergunakan sebagai jalan alternatif biar dekat. Meskipun sekarang sudah ada jembatan darurat namun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.
"Karena longsor ini jalan tidak bisa dilalui. Namun warga tidak terisolasi karena ada jalan alternatif lain, bisa melalui Desa Payangan (Kecamatan Marga) maupun melalui Desa Perean Kangin (Kecamatan Baturiti). Memang harus memutar jauh sekitar 3 kilometer," beber Suarjana. 7des
Komentar