FORKI Badung Undang Lima Negara
Karate Sport Tourism Diundur Akhir Oktober
MANGUPURA, NusaBali - Pengkab Federasi Olahraga Karate do Indonesia (FORKI) Badung akan mengundang lima negara peserta dalam kejuaraan karate open sport tourism pada Oktober 2023.
Kelima negara yang diundang, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, India dan Brunei Darussalam. Sedangkan kejuaraan sport tourism yang awalnya diagendakan pada 5-8 Oktober dipastikan digeser pada 19-22 Oktober.
Ketua Panitia I Made Suwardana didampingi Sekretaris I Ketut Murti mengatakan pada Minggu (28/5), undangan tersebut langsung dari panitia karena menyasar dojo-dojo di lima negara sahabat.
Made Suwardana mengatakan target peserta kejuaraan tersebut akan melibatkan sebanyak 1.500 peserta, baik lokal, nasional dan internasional.
"Title kejuaraan Badung Open Karate Championship 2023 kategori festival dan senior, pesertanya secara nasional dan internasional," kata Made Suwardana, yang juga Ketua Komisi IV DPRD Badung.
Sedangkan terkait dengan waktu pelaksanaan, kata Suwardana, sudah pastinya diundur pada akhir Oktober. Dari awal Oktober tepatnya 5-8 Oktober digeser ke 19-22 Oktober. Pengunduran itu karena pada saat yang sama GOR Purna Krida Kerobokan Badung juga digunakan sebagai tempat Pra PON basket.
“Jadi untuk kita pilih menggeser ke akhir Oktober,”kata Suwardana, yang juga Waketum Pengkab FORKI Badung.
Sekretaris Panitia I Ketut Murti menambahkan, sebenarnya pihak KONI Badung hanya menargetkan peserta sport tourism untuk tiap cabor diikuti sebanyak 300 peserta. Kata Ketut Murti yang juga Sekum FORKI Badung memiliki inisiatif agar gaung sport tourism benar - benar terasa dengan peserta yang cukup banyak.
"Makanya kita tambah kelas festival, ini untuk menarik minat anak - anak baru latihan, termasuk tujuannya mengasah mental untuk tampil didepan umum, meskipun mereka baru berstatus sebagai atlet pendatang baru," kata Ketut Murti, yang mantan atlet karate Pelatnas itu.
Ketut Murti menegaskan semua itu dilakukan dengan harapan memotivasi karateka pemula, punya semangat lebih untuk aktif di karate. Dia ingin merangsang karateka yang baru berlatih, punya kesempatan tampil, dan minimal berani dulu.
“Jadi, menang kalah bukan tujuan, karena mereka juga bakal melangkah ke jenjang lebih tinggi. Sehingga khusus untuk kelas festival, raihan medalinya belum dihitung,” kata Ketut Murti.dek
Komentar