Seminar Internasional Penguatan Guru BK se-Bali
Update Ilmu Hadapi Kurikulum Merdeka Belajar
SINGARAJA, NusaBali - Sebanyak 490 peserta dari guru Bimbingan dan Konseling (BK) se-Bali dan juga profesi BK lainnya dari empat negara mengikuti seminar internasional, Sabtu (27/5), secara daring dan luring di Gedung Mr I Gusti Ketut Pudja SIngaraja.
Seminar dan lokakarya digelar Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Provinsi Bali, untuk menguatkan dan memperbaharui ilmu dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar.
Ratusan peserta itu berasal dari Indonesia, Malaysia, Taiwan dan Australia. Pemateri yang dihadirkan juga merupakan ahli di bidangnya. Seperti dosen Universiti Kebangsaan Malaysia Profesor Yasin, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Uzbekistan dan Kirgistan Profesor Sunaryo, dan guru penggerak di Bali.
Ketua Pengurus Daerah ABKIN Bali Prof Dr I Ketut Gading MPsi mengatakan seminar dan lokakarya ini dilakukan untuk memberikan penguatan kepada guru BK dan profesi BK lainnya. Hal mendesak adalah penguasaan dan pemahaman pendampingan dan teknik konseling dalam proses belajar mengajar dengan penerapan Merdeka Belajar.
Menurutnya dalam penerapan kurikulum terbaru ini, sering ditemukan persoalan siswa tidak memiliki arah yang jelas tentang apa yang mereka pelajari. Dari bagaimana mereka belajar, bagaimana mencari sumber belajar. Persoalan ini sebenarnya memerlukan peran guru BK untuk dapat membimbing peserta didiknya agar berhasil dalam proses pembelajaran.
“Yang lebih dititikberatkan dalam seminar lokakarya ini bagaimana peran BK dalam satuan pendidikan dan layanan profesi BK lainya. Kejelasan konseptual posisi BK dalam implementasi merdeka belajar yang ingin kami dapatkan. Paling tidak setelah kegiatan ini guru memiliki perhatian bimbingan dan konseling dalam proses pembelajaran,” imbuh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan penguatan SDM guru tetap harus dilakukan. Terlebih saat ini zaman serba digital. Namun Astika menegaskan kecanggihan teknologi tidak akan pernah bisa menggantikan guru
“Secanggih-canggihnya teknologi tidak akan bisa menggantikan peran guru dalam proses pendampingan pembelajaran,” terang dia. 7k23
1
Komentar