Widya Sabha Badung Rancang Bagha Utsawa Dharmagita Bahasa Inggris
Widya Sabha
Widya Sabha Badung
Dinas Kebudayaan Badung
Disbud Badung
Utsawa Dharma Gita (UDG)
Utsawa Dharmagita
Bahasa Inggris
Pariwisata Bali
MANGUPURA, NusaBali.com - Widya Sabha Kabupaten Badung didukung Dinas Kebudayaan bakal merancang lebih banyak bagha (cabang lomba) Utsawa Dharmagita (UDG) yang melibatkan Bahasa Inggris.
Pada Senin (29/5/2023) pagi, Widya Sabha Badung menggelar Utsawa Dharmagita 2023. Perhelatan yang melibatkan 8 bagha dan 402 duta dari enam kecamatan di gumi keris berlangsung di Gedung Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung.
Merujuk pakem yang diturunkan dari Widya Sabha Provinsi Bali dan Pusat, baru bagha dharma wacana di antara 7 bagha lain yang memiliki mata lomba menggunakan Bahasa Inggris. Bagha lainnya adalah dharma wacana Bahasa Bali, kidung, kakawin, macepat, palawakya, membaca sloka, dan menghafal sloka.
Secara lokal, Badung bakal menyiapkan lebih banyak bagha yang melibatkan Bahasa Inggris guna menunjukkan citra Badung sebagai destinasi wisata. Ancang-ancangnya mulai terlihat pada pembukaan UDG pada Senin pagi. Ada penampilan satu tim dari bagha membaca sloka dengan pangartos (penterjemah) melibatkan dua bahasa yakni Bahasa Bali dan Bahasa Inggris.
"Dari segi bagha yang dilombakan kami tetap merujuk ke Widya Sabha Provinsi Bali dan Pusat. Untuk penampilan yang berbeda tadi di pembukaan sepenuhnya inisiatif dari Widya Sabha Badung," sebut Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha saat dijumpain di sela acara.
Eka berharap apa yang dilakukan oleh Widya Sabha Badung bisa menjadi langkah awal membuka lebih banyak bagha bersinergi dengan upaya Badung membangun pariwisata budaya. Lebih-lebih, duta UDG Kabupaten Badung sudah pernah tiga kali adijayanti (juara umum) di Provinsi Bali pada 2017, 2019, dan 2021.
Ketua Widya Sabha Badung Wayan Selat Wirata menjelaskan, nilai-nilai yang terkadung dalam sastra Hindu Nusantara bersifat universal. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan nilai itu didengarkan dan disebarkan ke kancah global dengan penerjemahan makna menggunakan Bahasa Inggris.
"Di pembukaan UDG 2023 tadi, kami mencoba untuk mengartikan sloka menggunakan Bahasa Bali dan Bahasa Inggris. Karena nilai agama yang terkandung dalam sastra itu universal, siapa saja boleh tahu dan mendengarkan," ungkap Selat Wirata ketika dijumpai di sela acara.
Di samping itu, lanjut Ketua Widya Sabha Badung yang juga tokoh pedalangan Buduk, saat ini Kabupaten Badung tengah mengusung pariwisata budaya. Dengan menyediakan bagha yang melibatkan 'bahasa pariwisata', generasi muda yang memang memiliki kegemaran di bidang ini dapat terfasilitasi.
Ketika generasi muda dari kalangan yang menggemari bahasa internasional khususnya Bahasa Inggris terfasilitasi, bakal menjadi pintu masuk mempelajari sastra agama. Dengan dasar ini, Widya Sabha Badung berinisiatif menyediakan ruang serupa lebih lebar di UDG pada tahun mendatang.
"Kami sudah berbicara dengan Bidang Sejarah Dinas Kebudayaan Badung untuk menambah satu lagi bagha dengan Bahasa Inggris yaitu kakawin atau sloka. Nanti pangartos-nya memakai Bahasa Inggris," tutur Selat Wirata.
Kata dalang yang juga seniman topeng, inisiatif ini bukanlah hal yang baru. Sebab di masa lalu, Selat Wirata mengaku pernah mendengar format kakawin dengan pangartos Bahasa Inggris disiarkan LPP RRI Denpasar. Kemungkinan siaran itu berlangsung pasca 1966, awal mula RRI Denpasar memulai siaran Bahasa Inggris.
Sekretaris Daerah Badung I Wayan Adi Arnawa yang berkesempatan membuka UGD Badung 2023 memberi dukungan penuh terkait inisiatif Widya Sabha Badung. Lembaga yang bertugas membina perkembangan sastra keagamaan ini disebut sudah membawa perbedaan yang kentara dari UDG tahun sebelumnya.
"Ini berarti Widya Sabha dan para pembina sudah melihat perkembangan zaman. Apalagi Badung sendiri adalah daerah pariwisata. Walaupun di tingkat provinsi belum ada, saya ingin di Badung mendahului karena Badung harus tetap yang nomor satu," tegas Adi Arnawa, disambut tepuk tangan hadirin. *rat
Komentar