Cegah Anak Lahir Stunting, Sekaa Teruna Diberikan Pemahaman Kesehatan Sebelum Kawin
GIANYAR, NusaBali - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Gianyar menggelar sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting di ruang sidang kantor Bupati Gianyar, Selasa (30/5).
Sosialisasi ini menyasar sekaa teruna. Mereka diberikan pemahaman kesehatan sebelum memutuskan untuk kawin atau menikah.
Kadis P3AP2KB Gianyar, Cok Gede Bagus Lesmana Tisnu menegaskan, generasi muda sangat penting merencanakan masa depan secara matang. Khususnya merencanakan perkawinan dan punya anak. Perencanaan yang tepat diharapkan melahirkan bayi-bayi yang sehat. Hadir, Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Ni Made Ratnadi, perwakilan BKKBN Provinsi Bali, OPD terkait, dan 70 sekaa teruna perwakilan kelurahan dan desa di Gianyar.
Cok Tisnu mengatakan, stunting merupakan gagal tumbuh kembang bayi sejak di dalam kandungan. Penanganan dan pencegahan stunting tidak lepas dari generasi muda yang akan memiliki keturunan. “Sekaa teruna kami ajak bisa mengajak pasangannya untuk mencegah kelahiran stunting. Apa yang harus dilakukan sebelum pernikahan dan bagaimana penanganannya agar keturunan lahir normal dan sehat,” ungkap Cok Tisnu.
Dinas P3AP2KB Gianyar sudah punya tim percepatan penanganan stunting dari kabupaten hingga desa. “Ada tim pendamping yang menjadi ujung tombak menyasar calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi umur dua tahun,” jelasnya. Cok Tisnu menekankan, stunting tidak hanya karena kekurangan gizi. Namun juga lingkungan atau perilaku hidup sehat. Seperti asap rokok yang bisa menghambat perkembangan sel otak. “Perilaku hidup sehat perlu diperhatikan. Asap rokok menghambat perkembangan sel otak,” terangnya.
Cok Tisnu mengajak seluruh lapisan masyarakat bersinergi. Kasus stunting di Gianyar sudah mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2022 terbaik nomor dua di Indonesia yakni sebesar 6,3%. “Kita perlu berbahagia sebab Gianyar menjadi kabupaten terbaik kedua di seluruh Indonesia. Tahun 2023 target menurun menjadi 3,6 persen,” ujar Cok Tisnu. 7 nvi
1
Komentar