Bali Kirim 698 Jemaah Haji, 2 Kloter Berangkat ke Tanah Suci pada 10 Juni 2023
DENPASAR, NusaBali.com – Provinsi Bali mengirimkan 698 jemaah haji tahun 2023. Jumlah ini kembali ke kuota kisaran ‘normal’ setelah di tahun 2022 hanya dijatah 318 jemaah lantaran masih terjadi pandemi Covid-19.
Pelepasan jemaah haji Provinsi Bali ini dilangsungkan pada Jumat (2/6/2023) siang di di B Hotel Bali and Spa Jalan Imam Bonjol, Pemecutan Klod, Denpasar.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nurkhamid menerangkan, pelepasan Jemaah Haji Provinsi Bali kali ini diikuti oleh 200 orang perwakilan dari setiap kabupaten dan kota se-Bali.
Pelepasan ini sekaligus ajang silaturahmi bagi para jemaah haji sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Perwakilan yang datang beragam, kami undang 200 orang. Kami juga mengundang ormas Islam, para pejabat terkait, baik itu Kementerian Agama, Migrasi, KKP, Dinas Kesehatan, dan petugas Kloter,” ujar Nurkhamid saat ditemui di lokasi pada Jumat (2/6/2023) siang.
Lebih lanjut, ia menerangkan total Jemaah Haji yang berangkat menuju Tanah Suci tahun ini sebanyak 698 orang dengan perincian, Denpasar sebanyak 236 jemaah, Badung 140 jemaah, Buleleng 98 jemaah, Jembrana 79 jemaah, Klungkung 25 jemaah, Karangasem 19 jemaah, Tabanan 44 Jemaah, Gianyar 30 jemaah, Bangli 6 jemaah dan PHD 1 jemaah.
Berdasarkan jenis kelamin, lanjut dia, jemaah pria berjumlah 337 orang atau 48,28 persen dan jemaah wanita sebanyak 361 orang atau 69,51 persen, dan Diploma ke atas sebanyak 211 orang atau 30,49 persen.
Lalu ada 41 orang yang pernah melaksanakan ibadah haji dan 657 orang yang belum pernah berhaji. Jemaah haji termuda, berumur 19 tahun 1 bulan 20 hari atas nama Afrizal Yafi Burdah dari Kota Denpasar dan jemaah haji tertua berusia 103 tahun 5 bulan 3 hari atas nama Juhrawiyah dari Tabanan.
Namun, secara umum profesi jemaah seperti karyawan swasta sebanyak 330 orang (46.98 persen), PNS/pensiunan sebanyak 18 orang (2.2 persen), BUMN/BUMD sebanyak 9 orang (1.25 persen), dagang sebanyak 128 orang (18.34 persen), ibu rumah tangga sebanyak 160 orang (22.92 persen), petani/nelayan sebanyak 24 orang (3.67 persen), pelajar/mahasiswa sebanyak 19 orang (2.72 persen), dan TNI/Polri sebanyak 10 orang (1.43 persen).
“Penyelenggaraan ibadah haji ini merupakan tugas pemerintah dimana Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 189 tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M sebanyak 698,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, dari 698 jemaah haji tersebut, usia 65 tahun atau lansia sebanyak 159 orang, sedangkan yang jemaah haji yang menggunakan kursi roda sebanyak 19 orang.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nurkhamid menerangkan, pelepasan Jemaah Haji Provinsi Bali kali ini diikuti oleh 200 orang perwakilan dari setiap kabupaten dan kota se-Bali.
Pelepasan ini sekaligus ajang silaturahmi bagi para jemaah haji sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Perwakilan yang datang beragam, kami undang 200 orang. Kami juga mengundang ormas Islam, para pejabat terkait, baik itu Kementerian Agama, Migrasi, KKP, Dinas Kesehatan, dan petugas Kloter,” ujar Nurkhamid saat ditemui di lokasi pada Jumat (2/6/2023) siang.
Lebih lanjut, ia menerangkan total Jemaah Haji yang berangkat menuju Tanah Suci tahun ini sebanyak 698 orang dengan perincian, Denpasar sebanyak 236 jemaah, Badung 140 jemaah, Buleleng 98 jemaah, Jembrana 79 jemaah, Klungkung 25 jemaah, Karangasem 19 jemaah, Tabanan 44 Jemaah, Gianyar 30 jemaah, Bangli 6 jemaah dan PHD 1 jemaah.
Berdasarkan jenis kelamin, lanjut dia, jemaah pria berjumlah 337 orang atau 48,28 persen dan jemaah wanita sebanyak 361 orang atau 69,51 persen, dan Diploma ke atas sebanyak 211 orang atau 30,49 persen.
Lalu ada 41 orang yang pernah melaksanakan ibadah haji dan 657 orang yang belum pernah berhaji. Jemaah haji termuda, berumur 19 tahun 1 bulan 20 hari atas nama Afrizal Yafi Burdah dari Kota Denpasar dan jemaah haji tertua berusia 103 tahun 5 bulan 3 hari atas nama Juhrawiyah dari Tabanan.
Namun, secara umum profesi jemaah seperti karyawan swasta sebanyak 330 orang (46.98 persen), PNS/pensiunan sebanyak 18 orang (2.2 persen), BUMN/BUMD sebanyak 9 orang (1.25 persen), dagang sebanyak 128 orang (18.34 persen), ibu rumah tangga sebanyak 160 orang (22.92 persen), petani/nelayan sebanyak 24 orang (3.67 persen), pelajar/mahasiswa sebanyak 19 orang (2.72 persen), dan TNI/Polri sebanyak 10 orang (1.43 persen).
“Penyelenggaraan ibadah haji ini merupakan tugas pemerintah dimana Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 189 tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia tahun 1444 H/2023 M sebanyak 698,” tambahnya.
Ia juga menyebutkan, dari 698 jemaah haji tersebut, usia 65 tahun atau lansia sebanyak 159 orang, sedangkan yang jemaah haji yang menggunakan kursi roda sebanyak 19 orang.
Namun, dari jumlah itu, pihaknya telah melakukan berbagai cara agar para jemaah lansia bisa menunaikan ibadah haji terutama rukun dan wajib pelaksanaan haji dengan baik, nyaman, dan bisa menjalankan seluruh syariat haji.
“Namun yang sunnah-sunnah kalau situasi memungkinkan kami bolehkan. Tetapi kalau tidak, kami fokuskan ke yang rukun dan wajib,” bebernya.
Foto: Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nurkhamid di B Hotel Bali and Spa di Jalan Imam Bonjol Nomor 508, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali pada Jumat (2/6/2023) siang. -RIKHA SETYA
“Namun yang sunnah-sunnah kalau situasi memungkinkan kami bolehkan. Tetapi kalau tidak, kami fokuskan ke yang rukun dan wajib,” bebernya.
Foto: Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Nurkhamid di B Hotel Bali and Spa di Jalan Imam Bonjol Nomor 508, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali pada Jumat (2/6/2023) siang. -RIKHA SETYA
Soal penanganan khusus bagi para jemaah lansia, Nurkhamid mengatakan saat proses pendaftaran terdapat prioritas bagi para lansia untuk mendaftar haji. Namun sebelum itu, mereka harus melalui proses pemeriksaan kesehatan untuk selanjutnya melakukan proses Manasik Haji.
Ia juga membeberkan, untuk tahun ini sudah dilengkapi dengan buku panduan ibadah haji khusus lansia, sehingga secara hukum agama menurut para ulama diperbolehkan.
“Contohnya saat lempar jumrah itu pulang pergi berjalan kaki sekitar 14 kilometer, kalau jemaah lansia yang tidak mampu boleh dibatalkan dan dari segi ibadah nanti diberikan manasik oleh petugas khusus di setiap sektor manajemen pelayanan haji di Arab. Setiap sektor ada 8 petugas khusus yang melayani lansia,” terangnya.
Lanjut Nurkhamid, setelah pelepasan ini rombongan jemaah haji akan menuju embarkasi Surabaya, Jawa Timur melalui dua Kelompok Terbang (Kloter) yakni Kloter 45 SUB dan 46 SUB. Pemberangkatan Kloter 45 akan masuk asrama embarkasi pada Jumat (9/6/2023) pukul 16.00 WIB dan akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada Sabtu (10/6/2023) pukul 16.25 WIB.
Sedangkan pemberangkatan Kloter 46 masuk asrama embarkasi pada Jumat (9/6/2023) pukul 17.00 WIB dan akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada Sabtu (10/6/2023) pukul 18.25 WIB.
Jemaah Kloter 45 akan tiba di Jeddah pada Sabtu (10/6/2023) pada pukul 22.25 WAS, sedangkan Jemaah Kloter 45 akan tiba di Jeddah pada Minggu (11/6/2023) pada pukul 00.25 WAS. Mereka diterbangkan menggunakan pesawat Saudi Airlines SV-5089 (Kloter 45) dan Saudi Airlines SV-5071 (Kloter 46).
Sementara pemulangan Kloter 45 dimulai dari keberangkatan di Madinah pada Jumat (21/7/2023) pukul 12.15 WAS dengan penerbangan Saudi Airlines SV-5036. Mereka diprediksi akan tiba di Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) pukul 02.50 WIB dan tiba di Bali pada Sabtu (22/7/2023) pukul 17.00 Wita.
Sedangkan pemulangan Kloter 45 dimulai dari keberangkatan di Madinah pada Jumat (21/7/2023) pukul 13.50 WAS dengan penerbangan Saudi Airlines SV-5006. Mereka diprediksi akan tiba di Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) pukul 04.25 WIB dan tiba di Bali pada Sabtu (22/7/2023) pukul 19.00 Wita.
“Saya berharap untuk jemaah yang tahun ini berangkat, beliau-beliau ini akan ibadah dengan nyaman dan baik. Tidak ada kendala dan saling memahami. Kami nitip jemaah haji Bali adalah bagian dari Indonesia, yang dapat menjaga nama baik bangsa agar bangsa ini tetap rukun dan damai,” harapnya. *ris
“Contohnya saat lempar jumrah itu pulang pergi berjalan kaki sekitar 14 kilometer, kalau jemaah lansia yang tidak mampu boleh dibatalkan dan dari segi ibadah nanti diberikan manasik oleh petugas khusus di setiap sektor manajemen pelayanan haji di Arab. Setiap sektor ada 8 petugas khusus yang melayani lansia,” terangnya.
Lanjut Nurkhamid, setelah pelepasan ini rombongan jemaah haji akan menuju embarkasi Surabaya, Jawa Timur melalui dua Kelompok Terbang (Kloter) yakni Kloter 45 SUB dan 46 SUB. Pemberangkatan Kloter 45 akan masuk asrama embarkasi pada Jumat (9/6/2023) pukul 16.00 WIB dan akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada Sabtu (10/6/2023) pukul 16.25 WIB.
Sedangkan pemberangkatan Kloter 46 masuk asrama embarkasi pada Jumat (9/6/2023) pukul 17.00 WIB dan akan diberangkatkan ke Arab Saudi pada Sabtu (10/6/2023) pukul 18.25 WIB.
Jemaah Kloter 45 akan tiba di Jeddah pada Sabtu (10/6/2023) pada pukul 22.25 WAS, sedangkan Jemaah Kloter 45 akan tiba di Jeddah pada Minggu (11/6/2023) pada pukul 00.25 WAS. Mereka diterbangkan menggunakan pesawat Saudi Airlines SV-5089 (Kloter 45) dan Saudi Airlines SV-5071 (Kloter 46).
Sementara pemulangan Kloter 45 dimulai dari keberangkatan di Madinah pada Jumat (21/7/2023) pukul 12.15 WAS dengan penerbangan Saudi Airlines SV-5036. Mereka diprediksi akan tiba di Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) pukul 02.50 WIB dan tiba di Bali pada Sabtu (22/7/2023) pukul 17.00 Wita.
Sedangkan pemulangan Kloter 45 dimulai dari keberangkatan di Madinah pada Jumat (21/7/2023) pukul 13.50 WAS dengan penerbangan Saudi Airlines SV-5006. Mereka diprediksi akan tiba di Surabaya pada Sabtu (22/7/2023) pukul 04.25 WIB dan tiba di Bali pada Sabtu (22/7/2023) pukul 19.00 Wita.
“Saya berharap untuk jemaah yang tahun ini berangkat, beliau-beliau ini akan ibadah dengan nyaman dan baik. Tidak ada kendala dan saling memahami. Kami nitip jemaah haji Bali adalah bagian dari Indonesia, yang dapat menjaga nama baik bangsa agar bangsa ini tetap rukun dan damai,” harapnya. *ris
1
Komentar