Suara Milenial Paling Menentukan, 54 Persen Pemilih Didominasi Pemilih Pemula
DENPASAR, NusaBali - Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan mengajak generasi muda jangan terpengaruh dengan provokasi yang mengatakan tidak perlu datang ke TPS (tempat pemungutan suara).
"Itu diprovokasi supaya orang- orang baik seperti kalian tidak ke TPS sehingga orang jahatlah yang menjadi pemimpin kita. Anda orang baik, maka pilihlah orang- orang baik," ujar Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan saat berbicara dalam talkshow bertajuk ‘Gerakan Cerdas Memilih Menuju Pemilih Cerdas’ di Halaman Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Denpasar, Jalan Hayam Wuruk, Rabu (31/5).
RRI Denpasar mengadakan sosialisasi pemilu kepada sekitar 500 mahasiswa perwakilan perguruan tinggi yang ada di Bali, agar mahasiswa memahami potensi suaranya sangat menentukan arah perjalanan bangsa dan Negara.
Sementara itu, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Bali, I Ketut Rudia mengajak generasi muda Bali jangan sampai terpengaruh dengan politik uang dan jangan sampai golput pada Pemilu 2024.
Selain itu, dia meminta masyarakat agar tidak membebankan tanggung jawab pemilu hanya kepada penyelenggara.
"Tanggung jawab pemilu ada pada kita semua. Masyarakat harus berani keluar dan memberikan pendidikan politik pada masyarakat di sekitarnya. Setidaknya di lingkungan keluarga," ujar Rudia.
Sementara akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Warmadewa, Dr Drs Anak Agung Gede Oka Wisnumurti MSi mengatakan, suara generasi muda atau milenial pada Pemilu 2024 sangat menentukan. Hal ini disebabkan komposisi jumlah pemilih di Indonesia dari generasi muda pada Pemilu 2024 mencapai 54 persen.
"Apa arti angka 54 persen itu? Anak- anak muda semua jika ikut memilih dan pilihannya sama, maka kalianlah yang keluar jadi pemenang. Itu artinya nasib bangsa ini ditentukan oleh suara kalian," ujar mantan Ketua KPU Bali periode 2003-2008 ini.
Sementara Kepala LPP RRI Denpasar, Teguh Yuli Astuti, menyampaikan pihaknya sengaja melibatkan para mahasiswa dalam ‘Gerakan Cerdas Memilih’ ini karena mengacu pada data, generasi muda atau milenial akan mendominasi jumlah pemilih pada Pemilu 2024.
"Yang jelas kami ingin mewujudkan pemilih yang cerdas dan menekan seminimal mungkin golput. Kami berharap Pemilu 2024 dapat berjalan dengan damai dan demokratis sehingga menghasilkan pemimpin sesuai dengan keinginan masyarakat," ujar ditemui usai acara.
Selain itu, lanjutnya, para mahasiswa dan juga siswa SMA akan menjadi pemilih pemula sehingga diperlukan edukasi terkait kepemiluan agar mereka lebih paham apa yang harus dilakukan untuk mendukung suksesnya perhelatan demokrasi Pemilu 2024.
"Kegiatan hari ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia oleh Radio Republik Indonesia. Mudah- mudahan kegiatan ini dapat mewujudkan Pemilu 2024 berjalan dengan damai dan demokratis," ujar Yuli Astuti.cr78
Komentar