Optimalisasi Layanan Air di Peninjoan, Perumda Kucurkan Dana Miliaran
BANGLI, NusaBali - Perumda Air Minum Tirta Danu Arta atau PDAM Bangli mengucurkan anggaran miliaran rupiah untuk optimalisasi layanan di Banjar Kubusuwih, Sideparna, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Perumda Air Minum Tirta Danu Arta Bangli Dewa Gede Ratono Suparso Mesi, Jumat (2/6).
Dijelaskan, belum optimalnya pelayanan di wilayah tersebut karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi. Wilayah tersebut tergolong baru untuk layanan PDAM. Tahun 2022, Desa Peninjoan mendapat kegiatan pemasangan sambungan rumah secara gratis bagi 800 sambungan rumah (SR). "Kegiatan tersebut atas usulan kita dan kegiatan bersumber dari DAK. Untuk pelaksana kegiatan dari Dinas PUPR Perkim," ungkapnya.
Diakui, kegiatan tersebut awalnya menyebar ke beberapa banjar di Peninjoan, dengan jumlah 800 sambungan rumah secara gratis. Namun demikian, kegiatan akhirnya hanya difokuskan ke daerah yang sama sekali belum ada layanan PDAM yakni Kubusuwih dan Sidaparna. Selain itu masyarakat sekitar memasang pipa distribusi secara swadaya.
Kondisi tersebut belum pernah direncanakan sebelumnya. Sehingga kapasitas produksi debit air yang kami rencanakan di awal, yang harusnya cukup seperti perencanaan, akhirnya tidak cukup. ‘’Karena adanya perubahan pendistribusian atau penambahan. Kondisi ini menyebabkan pelayanan tidak optimal," ujarnya.
Dewa Ratno Suparso Mesi yang didampingi Kabag Administrasi dan Keuangan, Perumda Air Minum Tirta Danu Arta, Gusti Agung Jelantik Sutha Baskara, menyebutkan proyek tersebut selesai pada Desember 2022. Kemudian pada Februari 2023 diketahui adanya masalah kapasitas produksi debit air yang tidak mencukupi.
Guna menangani persoalan tersebut, pihaknya akan mengoptimalisasikan SPAM Peninjoan. Untuk penambahan debit akan dilakukan pengadaan pompa, pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang hampir 1 kilometer serta membuat bak penangkap air.
Anggaran untuk optimalisasi ini Rp 1,1 miliar lebih. Anggaran gunakan dana kas perusahaan. Bila tidak ada halangan, paling lambat akhir bulan ini kegiatan sudah bisa berjalan. "Memang butuh waktu mendatangkan pompa dan pipa Pasalnya untuk pipa langsung kita datangkan dari pabrik, sedangkan mesin pompa dengan kapasitas besar didatangkan dari luar negeri," ujarnya.
Diakui, ada kekhawatiran jika penambahan debit akan berpengaruh terhadap jaringan pipa yang terpasang saat ini. "Mudah-mudahan baik pipa yang dipasang dalam proyek DAK dan pipa yang dipasang secara swadaya oleh masyarakat mutunya bagus sehingga mampu menahan besarnya tekanan air setelah dilakukan penambahan debit," sambungnya. Pihaknya juga sudah menyarankan masyarakat agar pipa yang dipasang sesuai standar.7esa
Komentar