FAJI Andalkan Atlet Pemandu Arung Jeram
Bali Yakin Rebut Emas Pra PON
Pesaing terberat dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun Suweca yakin timnya akan berjuang maksimal. Terlebih atlet FAJI Bali yang diterjunkan adalah murni pemandu arung jeram terbaik.
MANGUPURA, NusaBali
Pengprov Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Bali optimistis mampu merebut empat medali emas dalam Pra PON, di Sungai Citarik, Badung Jawa Barat, pada September 2023. Bali akan menurunkan 20 atlet, yang terdiri dari 10 putra dan 10 putri. Mereka adalah pemandu olahraga arung jeram di Bali.
“Jadi mereka telah terbiasa dan fasih melaksanakan aktivitas arung jeram yang sekarang sudah masuk cabang olahraga prestasi,”kata
Ketua Harian FAJI Bali, Wayan Suweca, Jumat (2/6).
Menurut Suweca, empat nomor yang dipertandingkan dalam Pra PON nanti sama dengan yang dipertandingkan dalam Kejurda FAJI Bali Cup I, yakni nomor sprint, head to head, slalom, dan down riber race. Sedangkan jumlah medali yang diperebutkan 16 emas, dan Bali yakin minimal merebut empat emas.
"Saya tidak bermaksud jumawa, sebenarnya arung jeram di Indonesia itu, pengembangan pertama ada di Bali. Semua itu karena berkaitan dengan dunia bisnis arung jeram dalam sektor pariwisata, tapi sekarang kan sudah masuk cabor prestasi lewat organisasi FAJI. Jadi kita sudah dari dulu ada, tapi dalam bentuk klub arung jeram, sekarang baru masuk ke organisasi FAJI," kata Suweca, yang juga owner Alaska Adventure, Bongkasa itu.
Suweca pun menegaskan, pesaing terberatnya atlet dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Meski demikian, kata Suweca, timnya akan berjuang maksimal. Terlebih atlet FAJI Bali yang diterjunkan adalah murni dari pemandu arung jeram terbaik di Bali.
"Atlet yang kita kirim nanti semua atlet terbaik yang kita miliki, acuannya semua prestasi berdasarkan hasil Kejurda belum lama ini. Jadi tidak ada faktor like dislike dalam penentuan atlet Bali, murni berdasarkan kemampuan, karena mereka kita bebani meraih prestasi optimal di Pra PON nanti," kata Suweca, yang juga Pembina FAJI Badung dari Desa Kapal, Badung.
Suweca menambahkan soal jumlah 20 atlet itu sudah minimal. Sebab satu tim itu hanya dihuni 10 atlet putra, dan 10 atlet putri. Dalam bertanding mereka difungsikan dengan sebaik mungkin. Lalu dari 10 itu hanya dua orang cadangan. dek
1
Komentar