Umat Buddha Laksanakan Pradaksina dan Meditasi di Vihara Buddha Guna Puja Mandala
MANGUPURA, NusaBali.com – Setelah melaksanakan ritual Pindapata atau memberikan makanan kepada Bhikkhu dari Thailand, Ajahn Visalo pada Sabtu (3/6/2023) pagi, umat Buddha di Vihara Budhha Guna melangsungkan perayaan Trisuci Waisak 2567 BE pada Minggu (4/6/2023) pagi. Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, vihara ini dihadiri oleh ratusan pemeluk Buddha secara langsung.
Pantauan NusaBali.com, sekitar pukul 10.00 WITA, panitia upacara perayaan Waisak di Vihara Budhha Guna, Jalan Kurusetra Kompleks Puja Mandala, Nusa Dua, Badung itu tampak sibuk mempersiapkan segala sarana prasarana persembahan. Selain pengurus vihara, sejumlah polisi juga telah berjaga sejak pagi hari.
Romo Pandita Nyoman Setiabudi menerangkan, pada pukul 10.30 WiITA, ibadah dimulai dengan prosesi Pradaksina atau mengelilingi vihara sebanyak tiga kali dengan merenungi keagungan Buddha, Dhamma, Sangha, dengan bersikap anjali atau merangkapkan tangan di depan dada.
“Mengelilingi Dhamma Sala atau tempat dilakukannya puja bakti sebanyak tiga kali. Kemudian dibacakan Paritta Paritta Suci,” terang Romo Pandita Nyoman Setiabudi pada Minggu (4/6/2023) pagi.
Romo Pandita Nyoman Setiabudi menerangkan, pada pukul 10.30 WiITA, ibadah dimulai dengan prosesi Pradaksina atau mengelilingi vihara sebanyak tiga kali dengan merenungi keagungan Buddha, Dhamma, Sangha, dengan bersikap anjali atau merangkapkan tangan di depan dada.
“Mengelilingi Dhamma Sala atau tempat dilakukannya puja bakti sebanyak tiga kali. Kemudian dibacakan Paritta Paritta Suci,” terang Romo Pandita Nyoman Setiabudi pada Minggu (4/6/2023) pagi.
Foto: Prosesi Pradaksina atau mengelilingi Vihara sebanyak 3 kali dengan merenungi keagungan Budha, Dhamma, Sangha oleh umat Buddha di Vihara Budhha Guna. -RIKHA SETYA
Lanjut Romo, menjelang detik-detik Waisak pada pukul 11.44 Wita, umat kemudian mendengarkan pesan-pesan Waisak dan kemudian dilanjutkan dengan meditasi untuk melimpahkan jasa kepada para leluhur atau kepada sanak saudara yang sudah meninggal.
Mengusung tema ‘Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa’, Romo mengungkapkan rangkaian acara penyambutan Trisuci Waisak 2567 BE sudah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu.
Mengusung tema ‘Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa’, Romo mengungkapkan rangkaian acara penyambutan Trisuci Waisak 2567 BE sudah dilaksanakan sejak satu bulan yang lalu.
Pihaknya membuat sebuah program sebulan pendalaman Dhamma, dengan mendengar ceramah Dhamma yang disampaikan oleh para Bhikkhu atau dari Romo Ramani Pandita.
Tak hanya itu, terangnya terdapat pula acara Dhammacakka yaitu berbincang-bincang berdiskusi Dhamma. Selanjutnya umat berlatih Atthasila atau berlatih 8 kemoralan yang khusus menyambut Waisak dan menambah kebajikan sesuai dengan ajaran Guru Agung Sang Buddha dengan melakukan 8 sila, mendengarkan ceramah, dan bermeditasi.
“Semoga semua umat dapat merenungi dan memperdalam ajaran Sang Buddha. Tidak cukup dengan teorinya saja, namun juga bagaimana umat merasakan menuju keberkahan bahwa ajaran Sang Buddha ini bermanfaat untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,” harapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sie Rumah Tangga Vihara Buddha Guna, Teguh Riyanto menerangkan, soal keamanan dan pengelolaan parkir di lokasi acara telah ia koordinasikan bersama pengurus Puja Mandala. Sehingga, perayaan Waisak yang jatuh di hari Minggu, dirasa akan berjalan lancar meski bersebelahan dengan umat Kristiani yang menunaikan ibadah Minggu.
“Kami tetap berbagi parkir. Bisanya parkir di depan vihara akan dikhususkan untuk umat di sini, karena kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak pengurus Puja Mandala,” tuturnya. *ris
Tak hanya itu, terangnya terdapat pula acara Dhammacakka yaitu berbincang-bincang berdiskusi Dhamma. Selanjutnya umat berlatih Atthasila atau berlatih 8 kemoralan yang khusus menyambut Waisak dan menambah kebajikan sesuai dengan ajaran Guru Agung Sang Buddha dengan melakukan 8 sila, mendengarkan ceramah, dan bermeditasi.
“Semoga semua umat dapat merenungi dan memperdalam ajaran Sang Buddha. Tidak cukup dengan teorinya saja, namun juga bagaimana umat merasakan menuju keberkahan bahwa ajaran Sang Buddha ini bermanfaat untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,” harapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sie Rumah Tangga Vihara Buddha Guna, Teguh Riyanto menerangkan, soal keamanan dan pengelolaan parkir di lokasi acara telah ia koordinasikan bersama pengurus Puja Mandala. Sehingga, perayaan Waisak yang jatuh di hari Minggu, dirasa akan berjalan lancar meski bersebelahan dengan umat Kristiani yang menunaikan ibadah Minggu.
“Kami tetap berbagi parkir. Bisanya parkir di depan vihara akan dikhususkan untuk umat di sini, karena kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak pengurus Puja Mandala,” tuturnya. *ris
Komentar