Semarak Gelaran Lomba Olahraga Tradisional di Badung
MANGUPURA, NusaBali - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) menyelenggarakan kegiatan Jantra Tradisi Bali atau lomba olahraga tradisional di lapangan Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Senin (5/6). Lomba diadakan sebagai salah satu upaya pelestarian olahraga tradisional nusantara.
“Ini sebagai salah satu upaya dalam pelestarian olahraga tradisional nusantara yang semakin hari semakin ditinggalkan oleh masyarakat,” ujar Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa saat pembukaan kemarin.
Dikatakan, olahraga tradisional juga merupakan salah satu budaya warisan leluhur yang memiliki nilai-nilai luhur yang dapat ditanamkan dalam jiwa para pemain olahraga tersebut. “Saya berharap kegiatan seperti ini tidak hanya dilaksanakan saat lomba ini saja, perlu kiranya dilaksanakan dalam setiap event olahraga, seperti dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia untuk lebih mengenalkan dan melestarikan permainan rakyat dan olahraga tradisional ini kepada generasi muda,” harap Adi Arnawa.
Lebih lanjut dikatakan, bupati dan wakil bupati Badung berkomitmen melestarikan adat tradisi seni dan budaya Bali dengan memprioritaskan kearifan lokal. Apa yang menjadi kearifan lokal maupun ciri khas daerah itu, kata Adi Arnawa, perlu terus dibangkitkan dan dikembangkan. Salah satunya dengan menggali dan memperkenalkan permainan rakyat tradisional seperti Metembing, Macepetan, Mekering-keringan, Goak-goakan, Metanjung dan masih banyak lagi, kepada generasi muda sekarang.
Kadisbud Badung Gde Eka Sudarwitha, mengatakan ada beberapa cabang olahraga tradisional yang dilombakan pada ajang tersebut, antara lain Megala-gala diikuti oleh 26 sekolah, Lari Balok diikuti oleh 15 sekolah, Lari Deduplak diikuti oleh 15 sekolah, Lari Terompah diikuti 21 sekolah, Tajog diikuti oleh 17 sekolah. “Peserta yang mengikuti berasal dari 32 sekolah SMP se-Badung, dengan total peserta 470 orang. Perlombaan ini akan berlangsung selama tiga hari,” jelasnya. 7 asa
1
Komentar