Konjen AS dan Kemenkumham Bali Gelar Workshop, Gembleng SDM Jajaran Keimigrasian
Konsulat Jenderal AS
Workshop
Human Trafficking
Imigrasi
Kemenkumham Bali
Anggiat Napitupulu
people Smuggling
MANGUPURA, NusaBali - Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat bersama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Provinsi Bali menggelar workshop di Swiss-Belresort Watu Jimbar, Sanur pada Senin (5/6). Workshop tersebut menekankan terkait peningkatan kemampuan jajaran keimigrasian dalam mengidentifikasi ancaman kedaulatan negara.
Kakanwil Kemenkumham Provinsi Bali Anggiat Napitupulu, mengatakan masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia selain memberikan dampak positif, juga memberikan dampak negatif seperti melakukan tindak pidana, kejahatan transnasional maupun tindakan administratif keimigrasian. Untuk mengantisipasi hal itu jajaran imigrasi perlu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan cara membekali pendidikan dan pelatihan supaya dapat menganalisa dan memahami salah satunya tentang dokumen keimigrasian negara lain, human traficking hingga people smuggling.
“Keimigrasian pada hakikatnya bukan hanya sebagai penjaga pintu gerbang, namun juga sebagai penjaga tegaknya kedaulatan negara,” tegas Anggiat.
Dia menjelaskan, dalam melaksanakan tugas dan fungsi, petugas imigrasi harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi setiap ancaman terhadap kedaulatan negara. Petugas imigrasi juga dituntut memiliki kompetensi yang tinggi, lantaran modus kejahatan semakin canggih, baik dilakukan oleh perorangan, kelompok, maupun sindikat yang terorganisasi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petugas tentang bagaimana melakukan deteksi dini terhadap pemalsuan visa serta dokumen paspor, baik dari Amerika Serikat maupun negara lainnya,” kata Anggiat.
“Pelatihan ini juga untuk memberikan pemahaman kepada petugas setiap ancaman yang datang. Selain itu, mendeteksi berbagai kejahatan seperti human traficking, pemalsuan identitas dan lainnya,” imbuhnya.
Untuk diketahui, kegiatan workshop dilaksanakan selama empat hari. Dimulai sejak kemarin hingga Kamis (8/6) mendatang. Tak hanya jajaran imigrasi, peserta workshop juga dari jajaran kepolisian dan Kementerian Perhubungan yang bertugas dalam melakukan penegakan hukum dan pengawasan arus lalu lintas masuknya WNA di Bali. 7 dar
Komentar