Gudang Rongsokan di Kampung Anyar Jadi Sorotan Fraksi Hanura
SINGARAJA, NusaBali - Penataan Kota Singaraja menghadapi tantangan dengan sikap warga yang tidak ikut menjaga kebersihan. Bahkan belakangan gudang barang rongsokan berada di tengah pemukiman warga memberi rasa tidak nyaman.
Salah satunya yang sempat viral adalah gudang rongsokan di Jalan Pattimura, Kelurahan Kampung Anyar, Kota Singaraja.
Tumpukan barang rongsokan sempat menjulang bagaikan bangunan bertingkat sempat ‘ditata’ tidak terlalu ekstrem pasca viral pertengahan bulan Mei lalu. Namun beberapa hari terakhir kembali menjulang, sehingga warga Kampung Anyar masih merasakan ketidaknyamanan dengan adanya gudang rongsokan. “Karena wilayah Kampung Anyar adalah kawasan pemukiman padat penduduk,” kata Gede Wisnaya Wisna, anggota DPRD Kabupaten Buleleng, Senin (5/6).
Dari aspirasi yang diterimanya, Wisnaya menyebut jika masyarakat tetap mengkhawatirkan risiko yang ditimbulkan dengan keberadaan gudang rongsokan di tengah pemukiman padat. “Terutama soal keamanan warga, termasuk risiko kebakaran yang selama ini kerap menimpa gudang rongsokan,” kata Wisnaya. “Belum lagi jika musim hujan, menimbulkan bau tidak sedap,” tambahnya.
Kondisi jalan umum, lanjut Wisnaya, juga kerap dijadikan areal parkir truk pengangkut barang rongsokan. Alhasil akses jalan pada jam-jam padat menjadi tersendat. Untuk itu Wisnaya mendorong agar gudang-gudang rongsokan, termasuk di wilayah lain, tidak berdiri di tengah pemukiman.
“Lebih tepatnya gudang rongsokan di luar kota saja,” imbau Ketua DPC Partai Hanura Buleleng ini. “Kita berharap Singaraja benar-benar menjadi kota yang bersih, dan kebersihan ini harus diupayakan bersama baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakatnya,” tegas Wisnaya.
Sorotan soal ‘kekumuhan’ ini pun disampaikan dalam Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi Partai Hanura terhadap tiga Ranperda di Gedung DPRD Kabupaten Buleleng, Senin (5/6). “Penampungan barang rongsokan di Jalan Pattimura Kelurahan Kampung Anyar, sangat mengganggu wajah kota Singaraja. Tempat tersebut menjadi sangat kumuh dan bahkan sudah menimbulkan keresahan warga setempat,” kata Juru Bicara Fraksi Hanura, Gede Arta Wijaya.
“Fraksi Hanura meminta Bapak Pj Bupati perlu langsung melihat kondisi di sana dan setelah itu bisa bersikap tegas terhadap kondisi ini demi menghapus kondisi kumuh di sana serta keamanan maupun kenyamanan jalan tersebut bagi pemakai jalan,” imbuh Gede Arta Wijaya.7mao
Komentar