SGB-Dewa Puspaka 'Sepakat' Barpaket
Calon Gubernur (Cagub) Bali dari Golkar, I Ketut Sudikerta, bukan tak mungkin akan maju berpaket dengan Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, ke Pilgub Bali 2018.
SINGARAJA, NusaBali
Ketut Sudikerta yang notabene Ketua DPD I Golkar Bali sudah bertemu secara khusus dengan Dewa Puspaka, Kamis (15/6) malam. Keduanya seperti sudah sepakat untuk berduet.
Ketut Sudikerta yang akrab dipanggil SGB (Sudikerta Gubernur Bali) bahkan sudah mulai sosialisasi ke bawah dengan hadir di lokasi acara Pitra Yadnya Ngaben Massal di Desa Pakraman Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, Kamis malam. Desa Ringdikit merupakan tanah kelahiran Dewa Puspaka, Sekda Buleleng yang mantan atlet bulutangkis andalan Bali ketika masih kuliah di Fakultas Pertanian Unud.
Sebelum hadir ke acara Ngaben Massal, SGB semalam sempat mampir ke kediaman Dewa Puspaka di Jalan Kumbakarna Singaraja kawasan LC 10 Desa Bhaktiseraga, Kecamatan Buleleng untuk makan malam bersama. Turut mendampingi SGB tadi malam adalah Kepala Inspektorat Provinsi Bali, I Ketut Teneng, birokrat asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
SGB tiba di kediaman Dewa Puspaka tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita. Setalah hampir 30 menit makam malam bersama, SGB dan Dewa Puspaka langsung menuju lokasi Ngaben Massal di Desa Ringdikit. Meraka naik satu mobil.
Saat dikonfirmasi NusaBali usai makam malam, SGB tanpa ragu menyebut Dewa Puspaka layak diperhitungkan. Selain sudah punya nama, Dewa Puspaka juga dianggap memiliki dukungan riil di Buleleng. “Ya, siapa yang tidak kenal beliau (Dewa Puspaka, Red). Beliau punya massa juga di Buleleng,” tandas SGB yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018.
Dengan kekuatan itu, SGB berharap Dewa Puspaka bisa menjadi tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dalam Pilgub 2018. Lagipula, Dewa Puspaka saat ini masuk daftar kandidat Cawagub Bali yang survei Golkar. “Beliau kan masuk survei. Saya berharap beliau lolos, agar bisa menjadi paket calon,” tandas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Jika terpilih menjadi Cawagub Bali pendamping SGB nanti, Dewa Puspaka akan menjadi representasi kekuatan Bali Utara. Sedangkan SGB akan menjadi representasi kekuatan Bali Selatan. SGB-Puspaka kemungkinan akan tarung melawan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang digadang-gadang bakal diusung PDIP ke Pilgub Bali 2018.
Wayan Koster merupakan politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sedangkan Cok Ace adalag tokoh independen asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-02013.
Dewa Puspaka adalah salah satu dari sederet figur yang masuk survei kandidat Cawagub Bali di internal Golkar. Figur lainnya yang juga masuk survei di antaranya IB Rai Dharmawijaya Mantra (Walikota Denpasar), Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (anggota DPD RI), Wayan Geredeg (Golkar), Gede Sumarjaya Linggih (Golkar), hingga Putu Supadma Rudana (Demokrat), dan Made Mudarta (Demokrat).
Sementara itu, Dewa Puspaka menyerahkan mekanisme pencalonan ini kepada internal Golkar. Dia tidak akan memaksakan kehendak, jika mekanisme di internal Golkar tidak memungkinkannya maju ke Pilgub Bali 2018. “Saat ini saya fokus di birokrasi, karena saya punya tanggung jawab besar sebagai Sekda Buleleng. Biarkan mekanisme yang berjalan. Ada waktunya nanti harus bersikap. Saya hanya mendampingi beliau (Sudikerta, Red) selaku Wakil Gubernur Bali, karena diundang ke acara Ngaben Massal,” tandas Dewa Puspaka.
Menurut Dewa Puspaka, mekanisme yang dimaksud adalah survei yang tengah berjalan saat ini di Golkar. Jika nanti surveinya dianggap layak, dia menyakini akan ada pembicaraan lebih matang lagi. “Saya kira nanti akan ada pembahasan lebih lanjut, jika hasil survei itu memang memungkinkan. Ikuti saja mekanisme yang berjalan,” katanya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, pihak keluarga juga sudah mengizinkan Dewa Puspaka nyalon ke Pilgub Bali 2018. Lagipula, Dewa Puspaka akan pensiun 2 tahun lagi, sehingga Pilgub Bali 2018 menjadi waktu yang tepat untuk terjun ke dunia politik. *k19
Ketut Sudikerta yang akrab dipanggil SGB (Sudikerta Gubernur Bali) bahkan sudah mulai sosialisasi ke bawah dengan hadir di lokasi acara Pitra Yadnya Ngaben Massal di Desa Pakraman Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng, Kamis malam. Desa Ringdikit merupakan tanah kelahiran Dewa Puspaka, Sekda Buleleng yang mantan atlet bulutangkis andalan Bali ketika masih kuliah di Fakultas Pertanian Unud.
Sebelum hadir ke acara Ngaben Massal, SGB semalam sempat mampir ke kediaman Dewa Puspaka di Jalan Kumbakarna Singaraja kawasan LC 10 Desa Bhaktiseraga, Kecamatan Buleleng untuk makan malam bersama. Turut mendampingi SGB tadi malam adalah Kepala Inspektorat Provinsi Bali, I Ketut Teneng, birokrat asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
SGB tiba di kediaman Dewa Puspaka tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita. Setalah hampir 30 menit makam malam bersama, SGB dan Dewa Puspaka langsung menuju lokasi Ngaben Massal di Desa Ringdikit. Meraka naik satu mobil.
Saat dikonfirmasi NusaBali usai makam malam, SGB tanpa ragu menyebut Dewa Puspaka layak diperhitungkan. Selain sudah punya nama, Dewa Puspaka juga dianggap memiliki dukungan riil di Buleleng. “Ya, siapa yang tidak kenal beliau (Dewa Puspaka, Red). Beliau punya massa juga di Buleleng,” tandas SGB yang kini masih menjabat Wakil Gubernur Bali 2013-2018.
Dengan kekuatan itu, SGB berharap Dewa Puspaka bisa menjadi tandemnya di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali dalam Pilgub 2018. Lagipula, Dewa Puspaka saat ini masuk daftar kandidat Cawagub Bali yang survei Golkar. “Beliau kan masuk survei. Saya berharap beliau lolos, agar bisa menjadi paket calon,” tandas politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Jika terpilih menjadi Cawagub Bali pendamping SGB nanti, Dewa Puspaka akan menjadi representasi kekuatan Bali Utara. Sedangkan SGB akan menjadi representasi kekuatan Bali Selatan. SGB-Puspaka kemungkinan akan tarung melawan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, yang digadang-gadang bakal diusung PDIP ke Pilgub Bali 2018.
Wayan Koster merupakan politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPD PDIP Bali dan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali. Sedangkan Cok Ace adalag tokoh independen asal Puri Agung Ubud, Gianyar yang mantan Bupati Gianyar 2008-02013.
Dewa Puspaka adalah salah satu dari sederet figur yang masuk survei kandidat Cawagub Bali di internal Golkar. Figur lainnya yang juga masuk survei di antaranya IB Rai Dharmawijaya Mantra (Walikota Denpasar), Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (anggota DPD RI), Wayan Geredeg (Golkar), Gede Sumarjaya Linggih (Golkar), hingga Putu Supadma Rudana (Demokrat), dan Made Mudarta (Demokrat).
Sementara itu, Dewa Puspaka menyerahkan mekanisme pencalonan ini kepada internal Golkar. Dia tidak akan memaksakan kehendak, jika mekanisme di internal Golkar tidak memungkinkannya maju ke Pilgub Bali 2018. “Saat ini saya fokus di birokrasi, karena saya punya tanggung jawab besar sebagai Sekda Buleleng. Biarkan mekanisme yang berjalan. Ada waktunya nanti harus bersikap. Saya hanya mendampingi beliau (Sudikerta, Red) selaku Wakil Gubernur Bali, karena diundang ke acara Ngaben Massal,” tandas Dewa Puspaka.
Menurut Dewa Puspaka, mekanisme yang dimaksud adalah survei yang tengah berjalan saat ini di Golkar. Jika nanti surveinya dianggap layak, dia menyakini akan ada pembicaraan lebih matang lagi. “Saya kira nanti akan ada pembahasan lebih lanjut, jika hasil survei itu memang memungkinkan. Ikuti saja mekanisme yang berjalan,” katanya.
Informasi yang dihimpun NusaBali, pihak keluarga juga sudah mengizinkan Dewa Puspaka nyalon ke Pilgub Bali 2018. Lagipula, Dewa Puspaka akan pensiun 2 tahun lagi, sehingga Pilgub Bali 2018 menjadi waktu yang tepat untuk terjun ke dunia politik. *k19
Komentar