Vaksin Anti Rabies di Bangli Kosong
Pemkab Bangli tidak dapat melakukan pengadaan vaksin ini dengan alasan anggaran terbatas.
BANGLI, NusaBali
Kegiatan vaksinasi anti rabies untuk anjing oleh petugas di Bangli, berhenti sejak sepekan terakhir. Karena stok atau ketersediaan vaksin anti rabies di bumi sejuk ini, kosong.
Kini, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli, masih menunggu pasokan vaksin dari Provinsi Bali. Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma didampingi Kepala Sub Koordinator Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli, I Made Armana mengatakan jika sejak sepekan lalu stok vaksin rabies di Dinas PKP Bangli kosong. Kekosongan ini telah dilaporkan ke Pemprov Bali. "Informasinya, Juni ini baru akan dikirim. Saat ini di Pemprov Bali masih proses pengadaan vaksin itu," jelasnya, Senin (5/6).
Diakui, selama ini Kabupaten Bangli masih mengandalkan vaksin anti rabies dari Provinsi Bali dan pusat. Pemkab Bangli tidak dapat melakukan pengadaan vaksin ini dengan alasan anggaran terbatas. Karena stok vaksin ini kosong, maka vaksinasi anti rabies di Bangli terhenti seketika. Kondisi ini akan berdampak pada target vaksinasi rabies.
"Progres vaksinasi rabies tidak sesuai rencana. Dalam rencana awal, pada akhir Mei vaksinasi rabies direncanakan bisa mencapai 80 persen, dari total populasi anjing 59.346 ekor," ungkap Wayan Sarma.
Sejak dimulai vaksinasi anti rabies pada Februari 2023, hingga akhir Mei, baru terealisasi 44,61 persenb atau 26.475 ekor anjing. Itu pun capaian 44,61 persen tersebut menyasar zona-zona merah rabies di Bangli. Sesuai data, ada 34 desa/kelurahan tersebar di empat kecamatan di Bangli masuk zona merah rabies.
Dikatakan Wayan Sarma, capaian vaksinasi tersebut sudah hampir 70 persen zona merah divaksinasi rabies. Sisa, delapan desa/kelurahan yang belum. Tiga Desa/Kelurahan berada di Kecamatan Bangli, yakni Kawan, Landih dan Tamanbali. Sedangkan empat sisanya di Kecamatan Kintamani. Yakni Desa Abang Batudinding, Batur Selatan, Catur, dan Songan A.
Ditambahkan, karena stok vaksin rabies saat ini kosong, kini tenaga vaksinasi fokus mevaksinasi PMK (penyakit mulut dan kuku) pada sapi. Jika vaksin anti rabies untuk anjing ini sudah ada, vaksinasi akan digencarkan kembali. "Petugas yang ada dibagi untuk kegiatan vaksinasi rabies dan PMK. Saat ini karena vaksinasi rabies kosong, maka petugas difokuskan untuk pelaksanan vaksinasi PMK," ujarnya.7esa
Komentar