Bapanas Akui Harga Telur Tak Wajar
JAKARTA, NusaBali - Badan Pangan Nasional mengakui bahwa kenaikan harga telur ayam saat ini sudah tidak wajar.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan di kota-kota Pulau Jawa saja sudah tembus Rp 38.000 per kilogram (kg).
"Di hilir sudah di atas Rp 36.000- Rp38.000, utamanya di kota seperti pulau-pulau Jawa ini, itu sudah tidak wajar," kata Arief dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, seperti dilansir detikcom, Senin (5/6).
Arief mengatakan, setelah ditelusuri memang kenaikan harga telur saat ini karena biaya pakan ternak ayam sudah semakin mahal. Utamanya harga jagung yang menyumbang 50% dari pakan ayam sudah naik dari biasanya Rp 5.000/kg.
"Setelah kita telusuri, harga jagung di atas Rp 6.000 bahkan ada yang Rp 6.600 ada Rp 6.700, inilah yang kita sampaikan kepada teman-teman Bulog bahwa penyiapan CDC (corn dryer center) dari Pak Dirut di beberapa sentra produksi jagung menjadi penting," jelasnya.
Arief lebih lanjut mengatakan saat ini pemerintah tengah memperhitungkan bagaimana harga bisa adil, baik bagi produsen atau peternak, pedagang dan wajar di kelas konsume. Hal itupun juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sehingga pada saat harga ini tinggi Bapanas itu, tinggi harusnya tinggi di tingkat produsen, tetapi di tingkat konsumen itu dibuat wajar. Tinggi itu maksudnya tidak di Rp 20.000 tetapi tinggi bukan mahal, jadi sekitar Rp 24.000 - Rp 26.000 itu masih wajar," ungkapnya.
Berdasarkan Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga telur ayam secara rata-rata secara nasional hari ini Rp 30.490/kg, naik dari pekan lalu di level Rp 29.000/kg. Angka itu juga di atas harga acuan yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 27.000/kg.
Kenaikan harga telur ini juga menyumbang inflasi pada Mei 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angkainflasiperiode Mei 2023 sebesar 0,09%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengungkapkan secara bulanan komoditas penyumbang inflasi terbesar adalah bawang merah dengan andil 0,03%, lalu daging ayam ras andil 0,03%, ikan segar dengan andil 0,02%, telur ayam ras 0,02%, rokok kretek filter sebesar 0,02%.
"Bawang putih dengan andil sebesar 0,02%," kata dia dalam konferensi pers. 7
Komentar