Pasar Seni Sepi, Desa Adat Kuta Gencarkan Promosi
MANGUPURA, NusaBali - Desa Adat Kuta gencarkan promosi hingga ke luar daerah, termasuk menggandeng sejumlah akomodasi wisata agar wisatawan mau datang ke Pasar Seni Kuta yang baru selesai dibangun.
Para pedagang secara bertahap sudah mulai menempati gedung Pasar Seni Kuta yang memiliki tiga lantai itu.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, tidak memungkiri kondisi Pasar Seni Kuta relatif sepi, sebab wisatawan yang datang juga belum maksimal. “Makanya kami akan terus mempromosikan ke sejumlah akomodasi wisata yang biasa menghandel travel agen dari Pulau Jawa. Jadi, kita masih terus berusaha untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Kuta,” ujar Wasista.
Tidak hanya itu, untuk memperkenalkan lebih jauh keberadaan Pasar Seni Kuta, lanjut Wasista, Desa Adat Kuta mendapatkan tawaran dari Dinas Pariwisata Badung untuk melaksanakan promosi ke Jakarta, Kamis (8/6) hari ini. “Tentunya ada berbagai upaya yang akan kita lakukan, termasuk promosi ke sejumlah daerah.
Pertama, ke Jakarta dan ini kita manfaatkan betul untuk berkolaborasi dengan travel agent agar kalau datang ke Kuta mampir di Pasar Seni Kuta,” kata Wasista.
Lantaran kunjungan masih sepi, Desa Adat Kuta menggratiskan biaya sewa kios bagi para pedagang yang baru menempati gedung Pasar Seni Kuta. Biaya sewa kios digratiskan selama dua bulan. Setelah itu akan dikenakan biaya sewa yang akan diputuskan kemudian.
Sementara, sejumlah pedagang mengakui kondisi Pasar Seni Kuta masih sepi saat ini. Ni Nyoman Rabu, misalnya, salah seorang pedagang di sana, mengaku selama beberapa berjualan, wisatawan yang berkunjung dan berbelanja masih sepi. “Ini kan masih baru juga. Memang masih sepi wisatawan yang datang, tapi tetap ada saja yang beli,” katanya.
Menurut dia, kalau dibandingkan dengan Pasar Seni yang dulu (sebelum renovasi) maupun saat di tempat relokasi (Pantai Kuta), kondisinya sangat jauh berbeda. Biasanya wisatawan hilir mudik di setiap ruko yang ada. Namun, saat ini para wisatawan masih melirik dari luar gedung dan banyak yang enggan masuk ke dalam.
“Mungkin karena baru dan tahap penyesuaian, makanya belum terlalu ramai. Tapi tetap yakin ke depannya pasti ramai,” harapnya.
Hal sedana juga disampaikan Anggita, pedagang yang berada di lantai II, mengaku kalau lokasi tempat jualannya itu masih sepi. Wisatawan yang datang dan hendak membeli barang masih sebatas berkeliling di lantai I saja, meski begitu tetap ada saja yang naik ke lantai II, tapi tidak melakukan transaksi.
“Ada beberapa wisatawan yang datang (sampai lantai II). Ya, tapi tidak ada yang beli. Hanya lihat-lihat saja. Bisa jualan satu item barang sehari saja sudah lumayan,” ucapnya Anggita sembari berharap Pasar Seni Kuta semakin dilirik wisatawan ke depannya. 7 dar
1
Komentar