Tutup Rakernas III, Mega Keluarkan Tujuh Perintah
Caleg Segera Bergerak hingga Menangkan Capres Ganjar
JAKARTA, NusaBali - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof Dr (HC) Megawati Soekarnoputri menyampaikan tujuh perintah kepada seluruh anggota partai. Perintah disampaikan saat Megawati menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
"Anak-anakku seluruh anggota dan kader Partai dari tingkat Anak Ranting, Anak Ranting, Satgas, PAC, DPC, DPD hingga DPP Partai, pada kesempatan yang baik ini, saya sampaikan perintah harian Ketua Umum untuk dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan," kata Megawati. Pertama, Megawati meminta kader memperhebat kerja gotong royong Tiga Pilar Partai bersama pemerintahan Presiden Jokowi-KH Ma'ruf Amin dalam memerangi kemiskinan ekstrem.
Kedua, menyiapkan seluruh tahapan Pemilu dengan detail. Siapkan juru kampanye terbaik. "Siapkan saksi yang militan dengan kecakapan tinggi, dan ketuklah pintu-pintu rakyat melalui gerakan door to door," tegas Megawati. Ketiga, putri Proklamator RI Soekarno itu meminta kader untuk turun ke bawah bersama rakyat. "Satukan jiwamu, hatimu, dan segenap akal budimu, dengan menyatu dengan rakyat. Itulah syarat terpenting menang Pemilu," papar Megawati.
Keempat, Megawati meminta kepada seluruh jajaran kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta anggota legislatif, mempersembahkan kinerja politik terbaik dengan mendorong penciptaan lapangan kerja, bantuan sosial bagi rakyat miskin, dan bangun semangat juang untuk hidup lebih baik dan bermartabat. Kelima, Megawati memerintahkan kepada seluruh calon anggota legislatif di seluruh tingkatan agar segera bergerak, dan menjadikan diri sebagai mesin pergerakan pemenangan yang mandiri, pantang menyerah, dan cakap di dalam kerja politik kerakyatan.
Keenam, Megawati meminta kader menyosialisasikan calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo ke seluruh pelosok negeri. "Tampilkanlah Pak Ganjar apa adanya, autentik, rasional, dan sesuai dengan karakternya yang menyatu dengan rakyat. Sebab kata Bung Karno, persatuan dengan rakyat adalah senjata yang maha dahsyat," jelas Megawati.
Ketujuh, Megawati mengajak kader bergotong-royong dengan penuh semangat dan satukan Tiga Pilar Partai sebagai mesin terbaik pemenangan Pemilu. Presiden ke-5 RI itu juga menitipkan salam ke para kadernya untuk disampaikan kepada rakyat. Menurut Megawati, tidak akan ada PDIP tanpa adanya dukungan dari rakyat.
“Sampaikan salam saya pada akar rumput, sebab apa, kalau ndak ada rakyat, ndak ada kita,” tegas Megawati disambut tepuk tangan meriah kader. Megawati berpesan pula kepada seluruh kader PDIP agar menyiapkan diri sebaik-baiknya untuk momentum puncak peringatan Bung Karno yang bakal digelar pada 24 Juni 2023 mendatang. “Persiapkan puncak peringatan bulan Bung Karno pada tanggal 24 Juni 2023 dengan sebaik-baiknya, kembalilah ke rumah masing masing, berhati hatilah, jaga diri,” ujar Megawati. Megawati pun, mengingatkan seluruh elemen partai untuk terus berusaha meningkatkan semangat juang. Sebab, perjuangan partai harus tetap bekerja tanpa kenal lelah demi masyarakat.
“Perhebatlah semangat juang, tiada hari tanpa pergerakan kepartaian untuk akar rumput,” kata Megawati. Kemudian Megawati dengan tegas meminta seluruh kader PDIP agar menjaga soliditas. Kesolidan antarkader tersebut harus ditunjukan untuk bergerak membangun Indonesia raya. “Lalu solid untuk apa, marilah kita solid bergerak untuk Indonesia raya,” tutur Megawati disambut pekik merdeka seluruh kader Banteng. Megawati pun, menutup Rakernas III dengan mengetuk palu sebanyak tiga kali. Setelah itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta kepada Megawati untuk foto bersama.
Jajaran DPP PDIP yang ada di atas panggung, antara lain Ketua DPP Prananda Prabowo, Ketua DPP Puan Maharani, Ketua DPP Komarudin Watubun turun ke bawah untuk berfoto bersama peserta Rakernas.
"Mari kita pekikkan merdeka. Lalu salam tiga jari, salam metal," imbuh Hasto. Dalam Rakernas III PDIP yang berlangsung dari 6-8 Juni 2023, mengeluarkan 17 poin hasil rekomendasi eksternal. Rekomendasi tersebut dibacakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada hari terakhir Rakernas kemarin. Salah satu poinnya, komitmen memenangkan bakal calon presiden (bacapres) yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo.
“Rakernas III PDI Perjuangan bertekad untuk melaksanakan keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan pada tanggal 21 April 2023 yang menetapkan kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dan menginstruksikan, kepada seluruh jajaran kader partai di setiap tingkatan untuk bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, partai politik, dan relawan untuk memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024,” kata Puan.
Selain itu, dalam Rakernas III PDIP ini juga membahas visi, misi, dan agenda strategis bagi Ganjar serta cawapresnya jika sudah ada yang definitif nanti. Disebutkan ada skala prioritas yang harus dijalankan Ganjar dan wakilnya. Antara lain, memberantas kemiskinan, stunting. Kemudian mempercepat kemajuan melalui penguasaan IPTEK dan riset serta inovasi. Tak ketinggalan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap), mewujudkan keadilan dan kemakmuran secara progresif, mempercepat kemajuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai pilar utama kemajuan bangsa.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia merupakan syarat utama bagi terwujudnya Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan,” jelas Puan. Rekomendasi lainnya berisi mendorong pemerintah memperkuat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) sebagai pusat penggemblengan calon pemimpin bangsa atas cara pandang geopolitik Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
Selain itu, rekomendasi eksternal Rakernas III berisi apresiasi PDIP terhadap UNESCO (The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) atas penetapan tiga arsip pidato Bung Karno sebagai Memory of The World. Yaitu, pidato di depan Konferensi Asia Afrika Bandung pada tahun 1955, pidato di hadapan Sidang Umum PBB tahun 1960 berjudul “To Build The World a New” dan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Non-Blok I di Beograd tahun 1961.
"Ini sebagai tiga tinta emas yang mewarnai pemikiran sosial, politik, dan ekonomi Internasional pada abad ke-20," ujar Puan. Rekomendasi eksternal juga mendukung upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dalam mengambil inisiatif perdamaian dunia atas berbagai persoalan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, konflik di Timur Tengah, dan berbagai persoalan geopolitik lainnya. 7 k22
1
Komentar