APBD Perubahan 2017 Naik 12,52 Persen
Ada sekitar 33 kegiatan strategis, di antaranya pembangunan ruang serbaguna dan stage Pantai Pandawa Rp 6,1 M, program jaminan sosial kematian krama Badung sebesar Rp 5 M.
MANGUPURA, NusaBali
Eksekutif dan legislatif mulai membahas draf APBD Perubahan Tahun Anggaran 2017 di gedung DPRD Badung, Jumat (16/6). Dalam rancangan Perubahan APBD 2017, belanja daerah dirancang sebesar Rp 6.134.087.368.686 yakni naik sebesar Rp 682.744.046.714 atau naik 12,52 persen dari APBD Induk 2017 sebesar Rp 5.451.343.321.972.
Pembahasan awal draf APBD Perubahan 2017 dihadiri Bupati Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Wakil Bupati I Ketut Suiasa, dan para pimpinan dewan serta anggota.
Bupati Giri Prasta menyatakan, peningkatan belanja daerah pada draf APBD Perubahan 2017 tersebut dananya bersumber dari peningkatan pendapatan daerah sebesar Rp 397.262.949.563 dan Silpa sebesar Rp 285.481.097.151.
Untuk pendapatan daerah di APBD Perubahan 2017 dirancang naik sebesar Rp 5.058.084.445.540 meningkat sebesar 8,52 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar Rp 4.660.821.495.976.
Sedangkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) pada draf APBD Perubahan 2017 dirancanag sebesar 4.220.437.917.639 meningkat 10,39 dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar 3.823.175.373.076. Kemudian untuk dana perimbangan, juga naik meski hanya naik tipis, yakni dari semula Rp 6.28.006.623.458 pada APBD Induk 2017, menjadi Rp 628.007.028.458 pada APBD perubahan 2017. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah dirancang sama yakni Rp 209.639.499.442.
“Dalam rancangan perubahan kenaikan di PAD sekitar 10,39 persen atau sekitar Rp 397 miliar lebih. Untuk meningkatkan pendapatan ini, nanti kita akan genjot kunjungan wisatawan datang ke Badung. Saat ini saja sudah mencapai 2 juta kunjungan wisatawan, nanti kita targetkan tahun ini bisa mencapai 6 juta kunjungan wisatawan,” kata Bupati Giri Prasta.
Sementara untuk belanja daerah pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang sebesar Rp 6.134.087.368.686 yakni naik sebesar 12,52 persen atau Rp 682. 744.046.714 dari APBD Induk 2017 sebesar Rp 5.451.343.321.972.
Belanja daerah tersebut terdiri dari belanja tidak langsung, dimana pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang sebesar Rp 2.991.475.754.602 meningkat 13,72 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar 2.630.541.744.761. Dan belanja langsung sebesar Rp 3.142.611.614.084 atau naik 11,41 dari APBD Induk 2017 sebesar 2.820.801.577.211. “Untuk penerimaan pembiayaan daerah pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang Rp 1.076.002.923.146 atau meningkat 36,11 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 yakni sebesar 790.521.825.995,” beber bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, itu.
“Ini baru rapat awal dengan pihak DPRD, nanti tim TAPD dengan Banggar dewan akan melanjutkan pembahasannya lagi, sehingga nantinya bisa mencapai kesepakatan bersama,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut bupati juga sempat memaparkan sejumlah kegiatan strategis pada draf APBD Perubahan 2017. Ada sekitar 33 kegiatan strategis yang dilakukan pemerintah di antaranya pembangunan ruang serbaguna dan stage Pantai Pandawa Rp 6,1 miliar, pengadaaan sarana taman bermain ramah anak (lingkungan Puspem Badung), ada juga program jaminan sosial kematian krama Badung sebesar Rp 5 miliar. *asa
Pembahasan awal draf APBD Perubahan 2017 dihadiri Bupati Nyoman Giri Prasta, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, Wakil Bupati I Ketut Suiasa, dan para pimpinan dewan serta anggota.
Bupati Giri Prasta menyatakan, peningkatan belanja daerah pada draf APBD Perubahan 2017 tersebut dananya bersumber dari peningkatan pendapatan daerah sebesar Rp 397.262.949.563 dan Silpa sebesar Rp 285.481.097.151.
Untuk pendapatan daerah di APBD Perubahan 2017 dirancang naik sebesar Rp 5.058.084.445.540 meningkat sebesar 8,52 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar Rp 4.660.821.495.976.
Sedangkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) pada draf APBD Perubahan 2017 dirancanag sebesar 4.220.437.917.639 meningkat 10,39 dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar 3.823.175.373.076. Kemudian untuk dana perimbangan, juga naik meski hanya naik tipis, yakni dari semula Rp 6.28.006.623.458 pada APBD Induk 2017, menjadi Rp 628.007.028.458 pada APBD perubahan 2017. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah dirancang sama yakni Rp 209.639.499.442.
“Dalam rancangan perubahan kenaikan di PAD sekitar 10,39 persen atau sekitar Rp 397 miliar lebih. Untuk meningkatkan pendapatan ini, nanti kita akan genjot kunjungan wisatawan datang ke Badung. Saat ini saja sudah mencapai 2 juta kunjungan wisatawan, nanti kita targetkan tahun ini bisa mencapai 6 juta kunjungan wisatawan,” kata Bupati Giri Prasta.
Sementara untuk belanja daerah pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang sebesar Rp 6.134.087.368.686 yakni naik sebesar 12,52 persen atau Rp 682. 744.046.714 dari APBD Induk 2017 sebesar Rp 5.451.343.321.972.
Belanja daerah tersebut terdiri dari belanja tidak langsung, dimana pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang sebesar Rp 2.991.475.754.602 meningkat 13,72 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 sebesar 2.630.541.744.761. Dan belanja langsung sebesar Rp 3.142.611.614.084 atau naik 11,41 dari APBD Induk 2017 sebesar 2.820.801.577.211. “Untuk penerimaan pembiayaan daerah pada draf APBD Perubahan 2017 dirancang Rp 1.076.002.923.146 atau meningkat 36,11 persen dibandingkan dengan APBD Induk 2017 yakni sebesar 790.521.825.995,” beber bupati asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, itu.
“Ini baru rapat awal dengan pihak DPRD, nanti tim TAPD dengan Banggar dewan akan melanjutkan pembahasannya lagi, sehingga nantinya bisa mencapai kesepakatan bersama,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut bupati juga sempat memaparkan sejumlah kegiatan strategis pada draf APBD Perubahan 2017. Ada sekitar 33 kegiatan strategis yang dilakukan pemerintah di antaranya pembangunan ruang serbaguna dan stage Pantai Pandawa Rp 6,1 miliar, pengadaaan sarana taman bermain ramah anak (lingkungan Puspem Badung), ada juga program jaminan sosial kematian krama Badung sebesar Rp 5 miliar. *asa
Komentar