Tradisi Nyepi di Subak Jatiluwih, Tabanan, Petani dan Wisatawan Dilarang Beraktivitas di Persawahan
Nyepi
Tradisi di Bali
Subak Jatiluwih
Petani
Wisatawan
Persawahan
Nyepi Sawah
Desa Jatiluwih
Desa Jatiluw
Jatiluwih
TABANAN, NusaBali - Krama Subak Jatiluwih, Desa/Kecamatan Penebel, Tabanan, punya tradisi ritual yakni Nyepi Sawah. Tradisi ini masih ditaati krama subak. Selama ritual ini, siapa pun tidak boleh beraktivitas apapun, termasuk wisatawan dilarang masuk di kawasan persawahan setempat.
Bagi krama yang melanggar, dikenakan sanksi pacaruan Manca Sanak di Pura Bedugul, hulu suci kawasan subak itu. Tradisi ini dilaksanakan oleh 548 anggota Subak Jatiluwih. Ketaatan krama subak karena tradisi ini merupakan warisan leluhur. Tradisi dijalankan sebagai wujud dari ngastiti (pemujaan atau persembahan) kepada Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sanghyang Widhi Wasa. Dengan itu, diharapkan agar padi dan tanaman lain tumbuh subur tanpa gangguan hama dan penyakit.
Pekaseh Subak Jatiluwih I Wayan Mustra mengatakan, Nyepi Sawah dilakukan dua kali selama sekali masa tanam. Yakni, ketika padi usia 1,5 bulan dan padi berusia 2,5 bulan. "Pada saat padi usia 1,5 nyepi dilaksanakan selama 3 hari, dan pada usia 2,5 bulan nyepi dilaksanakan sehari," terangnya Jumat (2/6).
Disebutkan, Nyepi Sawah dilaksanakan sampai dua kali karena bagian dari Ngastiti. Pada Nyepi Sawah Pertama mengambil sumber air untuk tirta dari Pura Ulun Danu Tamblingan dan Nyepi Sawah kedua mengambil sumber air untuk tirta dari Pura Pekendungan di Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
"Ritual Nyepi Sawah akan berlangsung di Pura Bedugul. Setiap anggota subak diberikan tirta, kemudian tirta tersebut dipercikkan ke seluruh areal sawah masing-masing. Dengan harapan, tanamam padi tumbuh sumbur tanpa gangguan hama dan penyakit," tuturnya.
Selama ritual Nyepi Sawah berlangsung, jelas Mustra, tidak boleh ada aktivitas apa pun di persawahan. Termasuk wisatawan dilarang berfoto dengan masuk ke kawasan persawahan. Namun jika berada di areal jalur tracking masih diperbolehkan.
"Selama tradisi ini dijalankan, tidak ada krama subak melanggar baik sengaja atau tanpa sengaja. Namun pernah ada anggota subak yang melanggar karena lupa, namun yang bersangkutan tetap kena sanksi melakukan upacara Pacaruan Manca Sanak di Pura Bedugul," tandasnya.
Di Subak Jatiluwih ada tujuh tempek (kelompok) subak yang melaksanakan upacara Nyepi Sawah. Ada Tempek Subak Umadui, Tempek Subak Gunungsari, Tempek Subak Telabah Gede, Tempek Subak Besikalung, Tempek Subak Kesambi, Tempek Subak Uma Kayu, dan Tempek Subak Kedamian.7des
1
Komentar