Barista Adu Kebolehan di Hadapan Koster
Peringatan Bulan Bung Karno
BANGLI, NusaBali - Lomba meracik kopi melibatkan barista dari kabupaten/kota se-Bali digelar PDI Perjuangan di Alun-alun Bangli, Sabtu (10/6). Mereka adu kebolehan di hadapan Ketua DPD PDI Perjuangan yang juga Gubernur Bali, Wayan Koster.
Lomba barista merupakan serangkaian HUT PDIP dan Bulan Bung Karno. Hadir jajaran pengurus DPD, DPC maupun PAC PDIP se-Bali. Lomba barista kali ini diikuti 9 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota.
Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, dalam rangka Bulan Bung Karno dan HUT PDIP digelar lomba barista Kopi Bali. Dipilihnya Kabupaten Bangli sebagai lokasi lomba karena Bangli merupakan daerah penghasil kopi.
“Dengan digelar lomba barista dapat menambah wawasan anak muda Bangli terhadap pengetahuan kopi. Tentu ini dapat meningkatkan kegairahan UMKM ataupun pengusaha kopi di Bangli,” ujar politisi senior yang juga Bupati Bangli ini.
Terlebih lagi, kata dia, sejak tiga tahun terakhir terjadi perkembangan signifikan usaha coffee shop di Bangli, khususnya di kawasan Kintamani. “Bermunculan coffee shop yang berkualitas dengan berbagai model racikan. Saat ini sudah bisa dinikmati racikan kopi dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu," ujar mantan Anggota Komisi III DPRD Bali ini.
Sedana Arta menyampaikan dalam lomba ini dihadirkan pula siswa dari sekolah-sekolah yang memiliki jurusan tata boga, serta lembaga pelatihan kerja (LPK). "Anak muda bisa menambah wawasan lebih sehingga tidak berorientasi sebagai PNS, tapi bisa juga menjadi enterpreneur.
Sementara itu untuk mendukung petani kopi di Bangli, menurut Sedana Arta, pemerintah kini sedang membangun centra UMKM Kopi yang berlokasi di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Bangli. Selain gedung, akan disiapkan fasilitas pendukung salah satunya roasting kopi. "Untuk SDM juga akan diberikan pelatihan," ungkapnya.
Diakui pula, pihaknya akan berkoordinasi dengan Provinsi Bali untuk langkah-langkah lebih lanjut, agar hasil kopi petani Bangli bisa di ekspor. “Selama ini kopi sudah ada yang diekspor, namun melalui pihak lain,” tegas politisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Sementara salah satu peserta lomba barista Kopi Bali, I Komang Agus, mengatakan, acara kemarin dapat menggali potensi lokal khususnya anak muda Bangli yang ingin berkecimpung di dunia kopi. “Tentu dunia perkopian ini memiliki pergaulan yang sangat luas, tidak hanya lokal, nasional tetapi juga internasional. Terima kasih untuk PDI Perjuangan yang telah mengadakan lomba ini," ujarnya.
Pemuda asal Kintamani ini, sudah mampu membuka usaha coffee shop sendiri. Kata dia, antusias masyarakat terhadap kopi cukup tinggi. Namun demikian perlu dicermati, bahwa untuk masyarakat lokal Bali masih sedikit mengenal kreasi kopi. "Melalui lomba ini kita juga memperkenalkan bahwa kopi dapat dikreasikan menjadi berbagai jenis minuman," imbuhnya. 7 esa.
Komentar