Ni Gusti Putu Parmiti, Pendidik Anak Berkebutuhan Khusus di Desa Kemenuh, Gianyar
Terima Piagam Penghargaan dari OASE Kabinet Indonesia Maju
Yayasan Anak Unik
Anak Berkebutuhan Khusus
PKBM Widya Gupta
Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju
Desa Kemenuh
Selain mendidik siswa, para orangtua anak berkebutuhan khusus juga diberi workshop maupun sharing seputar pengasuhan anak dengan kondisi khusus.
GIANYAR, NusaBali
Ni Gusti Putu Parmiti, pemilik Yayasan Anak Unik dan PKBM Widya Gupta Banjar Tengkulak Kaja Kangin, Kemenuh, Sukawati, Gianyar, menjadi salah satu tokoh perempuan yang menerima piagam penghargaan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2023. Penyerahan piagam berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Provinsi Bali (Art Center) Denpasar, Jumat (9/6) lalu.
Saat dihubungi Gusti Putu Parmiti menjelaskan bahwa piagam penghargaan ini dianugerahkan kepada perempuan yang berkarya dan berprestasi di seluruh Indonesia. Ada lima katagori yang dilombakan, yakni bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, pertanian serta lingkungan hidup.
"Saya sendiri termasuk bidang pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus disabilitas mental dan juga sekolah kejar paket untuk mereka yang belum tuntas pendidikan 12 tahun," jelas Parmiti, Minggu (11/6).
Acara serah terima piagam penghargaan ini dilaksanakan bersamaan dengan Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke-51 dihadiri oleh Ibu Negara Ny Iriana Jokowi, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster beserta jajarannya di panggung terbuka Ardha Candra Art Center. Walaupun tidak bisa meraih 10 besar dari seluruh Indonesia, tetapi Putu Parmiti tetap bangga karena apa yang diperjuangkan sejak tahun 2012 mendapatkan apresiasi secara nasional.
"Belasan tahun saya terjun di dunia pendidikan sekarang membuahkan hasil. Astungkara masyarakat merasakan dampak dari apa yang kami kerjakan, paling tidak anak berkebutuhan khusus tidak lagi disembunyikan di rumah, mereka juga berhak mendapatkan pendidikan untuk mandiri," ungkap perempuan asal Jalan Ki Pasung Grigis II/2, Banjar Tengkulak Kaja Kangin, Kemenuh, Sukawati, Gianyar ini.
Bagi mereka yang belum tuntas pendidikan 12 tahun tetap bisa melanjutkan pendidikan sampai jenjang SMA dan bisa melanjutkan kuliah dengan ijazah kejar paket. "Sudah banyak lulusan sekolah kejar paket kami sudah bekerja di tempat yang lebih baik dari sebelum mereka punya ijazah. Ada yang kuliah ada juga bekerja ke kapal pesiar," jelasnya.
Selain itu, siswa berkebutuhan khusus usia remaja yang belajar di tempatnya kini diterima baik di lingkungan tempat tinggal mereka. "Banyak yang sudah masuk anggota karang taruna, ada yang bantu berjualan sepulang sekolah dan beraktivitas secara mandiri di rumahnya sehingga mengurangi beban orangtuanya di rumah," ujarnya. Di samping itu, sekolah Putu Parmiti di Desa Kemenuh juga dikatakan sekolah paket komplit. Karena selain mendidik siswanya para orangtua anak berkebutuhan khusus selalu mendapatkan workshop maupun sharing seputar pengasuhan anak dengan kondisi khusus.
"Tujuannya agar tumbuh kesadaran, keterbukaan pikiran kita semua dalam mengasuh anak dalam kondisi apapun," ujarnya. Namun demikian, Putu Parmiti mengatakan tak bisa bergerak sendiri. Pihaknya selalu berkoodinasi dengan OPD terkait. "Agar program kita dan program pemerintah saling mendukung. Piagam penghargaan ini juga atas rekomendasi dari Dinas Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Gianyar yang ikut membawa nama Yayasan Anak Unik dan PKBM Widya Gupta sampai ke pusat," jelasnya.
Setelah penghargaan ini, Putu Parmiti tetap akan berkarya. "Piagam ini bukan tujuan akhir perjuangan kami tetapi merupakan langkah awal menuju yang lebih baik, berkarya, berbakti pada nusa bangsa," imbuhnya. 7 nvi
Komentar