nusabali

Karya Pertama Berupa Topeng Monyet

  • www.nusabali.com-karya-pertama-berupa-topeng-monyet

Aneka jenis kerajinan dari akah tiying (akar bambu) karya Kadek Sudanco, asal Banjar Penida Kelod, Desa/Kecamatan Tembuku, Bangli, pemasarannya sudah merambah manca negara.

Kerajinan Akah Tiying Karya Kadek Sudanco Rambah Pasar Internasional  

BANGLI, NusaBali
Kadek Sudanco saat ditemui di sela-sela menggelar pameran di Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, MInggu (27/12), mengatakan, dirinya sudah memiliki langganan tetap di sejumlah galeri yang ada di Gianyar, Denpasar, dan sebagainya. “Belakangan ini, saya sudah memasarkan kerajinan bongkol tiing hingga ke luar negeri, seperti Jerman, Amerika, dan Inggris. Mengenai order yang saya terima dalam sebulan rata-rata 2.000 biji dengan aneka jenis, mulai dari ukuran kecil hingga besar,” ucapnya.

Bentuk kerajinan akar bambu yang dibuatnya antara lain berwujud kentongan, asbak, topeng kakek tua, dan sebagainya. Untuk jenis topeng kakek tua, dengan ukuran 25 x 10 cm, dibandrol dengan harga Rp 30 ribu–Rp 75 ribu/biji. Asbak, dengan ukuran 20 x 15 cm, berkisar Rp 35 ribu–Rp 60 ribu. Kemudian jenis kentongan, ukuran 40 x 60 cm, berkisar Rp 50 ribu–Rp 150 ribu. “Dari 2.000 biji order dalam sebulan tersebut, setidaknya pesanan topeng kakek tua mencapai 50 persen, asbak 30 persen, dan kentongan 20 persen,” akunya.

Sudanco menambahkan, untuk mencari bahan baku dia sudah memiliki langganan tetap dari wilayah penghasil bambu di Bangli. Dia menuturkan, karya tersebut lahir lantaran iseng. Pada 1999 lalu, Sudanco yang bekerja sebagai pembuat bade (tempat jenazah untuk ngaben) bermain ke sebuah kebun bambu, di dekat rumahnya di Banjar Penida Kelod. Secara tidak sengaja dia melihat beberapa pangkal bambu lengkap dengan akarnya berserakan. Kemudian pangkal bambu tersebut dibawa pulang, sembari menunggu inspirasi mau membuat kerajinan berbentuk apa. “Tiba di rumah, saya tidak langsung membuat karya seni dari benda tersebut. Melainkan saya diamkan hampir seminggu. Selanjutnya timbul inspirasi dan mencoba membuat sebuah karya,” katanya. 

Pertama kali dia membuat karya topeng monyet, karena sering ikut pameran akhirnya karya-karyanya kian dikenal. Kini dia memperkejakan 15 perajin di rumahnya. 7 w

Komentar